Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) direncanakan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung mulai hari ini, Selasa (18/11/2025), dan berlanjut hingga Rabu (19/11/2025), terkait hal ini Citibank Indonesia memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan sebelum mulai memangkasnya secara bertahap mulai akhir tahun.
Chief Economist Citibank Indonesia, Helmi Arman, menyebut ruang pelonggaran masih terbuka, tetapi BI dinilai perlu berhati-hati di tengah ketatnya selisih imbal hasil obligasi Indonesia dan Amerika Serikat.
Menurut Helmi, penurunan suku bunga BI akan sejalan dengan tren pelonggaran moneter global. Citibank memproyeksikan BI rate dapat turun dua kali hingga mencapai 4,25% pada kuartal I/2026.
“Pelonggaran moneter ini kami berkira akan mengakibatkan stabilisasi pertumbuhan kredit,” ujarnya dalam Konferensi Pers Pemaparan Ekonomi dan Kinerja Keuangan Citi Indonesia Triwulan III-2025, Selasa (18/11/2025).
Dalam penjelasan terpisah, Helmi menegaskan bahwa untuk keputusan terdekat, BI kemungkinan besar masih menahan suku bunga.
“Perkiraan kita akan mempertahankan, tetap mempertahankan. Kita melihatnya di Desember turun,” katanya.
Ia menjelaskan penurunan pertama diperkirakan terjadi pada Desember menuju 4,5%, kemudian kembali turun menjadi 4,25% pada Maret. Menurutnya, BI perlu bergerak hati-hati karena kondisi pasar obligasi masih menunjukkan tekanan.
Dengan kondisi eksternal yang masih rentan dan arus modal yang belum sepenuhnya stabil, BI dinilai perlu menyeimbangkan dukungan terhadap pemulihan ekonomi dengan menjaga daya tarik aset rupiah. Citibank melihat ruang pelonggaran tetap ada, tetapi pelaksanaannya harus dilakukan secara terukur agar tidak memicu volatilitas tambahan.
Ekonomi Indonesia Bakal Menguat pada 2026, Ini Bocorannya
Sebelumnya, Chief Economist Citibank Indonesia, Helmi Arman, menilai prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 akan lebih positif dibanding tahun ini. Citibank memperkirakan perekonomian nasional dapat meningkat dari kisaran 5,1% pada 2025 menjadi sekitar 5,3% pada 2026, seiring mulai terlihatnya efek kebijakan yang bersifat kontrasiklikal.
Menurut Helmi, pelonggaran moneter menjadi faktor utama yang mendorong pemulihan. Setelah The Federal Reserve menurunkan suku bunga, Bank Indonesia diperkirakan akan mengikuti langkah serupa, termasuk melakukan ekspansi likuiditas ke sektor perbankan.
“Pelonggaran moneter ini kami berkira akan mengakibatkan stabilisasi pertumbuhan kredit,” ujarnya dalam Konferensi Pers Pemaparan Ekonomi dan Kinerja Keuangan Citi Indonesia Triwulan III-2025, Selasa (18/11/2025).
Ia menambahkan bahwa suku bunga acuan BI masih berpotensi turun dua kali lagi hingga mencapai 4,25% pada kuartal I 2026, didorong inflasi inti yang diperkirakan tetap stabil dan berada dekat dengan target 2,5%. Penurunan suku bunga tersebut diharapkan dapat mengangkat kembali pertumbuhan kredit yang saat ini cenderung melambat.
Dari sisi fiskal, Helmi menilai adanya peningkatan kesiapan pemerintah dalam melakukan realokasi anggaran yang tidak terserap. Menurutnya, respons kebijakan fiskal yang lebih sigap dapat memperbaiki pola musiman serapan anggaran dan menjaga likuiditas di sektor perbankan.
“Ini seharusnya juga menjadi satu hal yang positif untuk tahun depan,” kata Helmi.
Meski melihat peluang akselerasi pertumbuhan, Helmi tetap mengingatkan bahwa dinamika nilai tukar dan arus modal global dapat menjadi tantangan. Namun, secara fundamental, Citibank menilai posisi rupiah saat ini sudah berada pada level yang undervalued secara rata-rata tertimbang dengan mitra dagang.
Dengan kombinasi stimulus moneter, fleksibilitas fiskal, dan kondisi domestik yang tetap resilien, Citibank menilai ekonomi Indonesia memiliki peluang kuat untuk memasuki fase rebound pada 2026.
Kadin Minta Pemerintah Genjot Produktivitas buat Kerek Pertumbuhan Ekonomi
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia atau Kadin Indonesia meminta pemerintah menggerakkan produktivitas nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Lantaran, dilihat dari kontribusi produktivitas, Indonesia masih kalah dari Vietnam dan China.
WKU Kadin Indonesia Bidang Perencanaan Pembangunan Nasional (Bippenas-Kadin Indonesia), Bayu Priawan Djokosoetono menilai, produktivitas jadi satu kunci Vietnam mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi 8 persen.
“Selama ini pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh peningkatan input modal/investasi dan penambahan tenaga kerja," kata Bayu dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).
Dia menjelaskan, mengacu data APO Databook 2025, kontribusi Total Factor Productivity (TFP) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia hampir nol, sedangkan kontribusi TFP terhadap pertumbuhan ekonomi Vietnam mencapai 8 persen apalagi China mencapai 26 persen.
"Mulai sekarang kita harus lebih fokus untuk bersinergi meningkatkan produktivitas agar pertumbuhan 8 persen bisa kita capai secepatnya," ujar Bayu.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266495/original/096077900_1751004936-Gemini_Generated_Image_eakjveakjveakjve.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2670626/original/099453200_1547111682-20190110-Rupiah-Tetap-Berada-di-Zona-Hijau-Angga5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4354724/original/020561600_1678519431-2336cfe5-9e26-41ff-bc19-6aaebba63ed8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316912/original/074983800_1755255437-Menteri_Pangan_Zulkifli_Hasan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5417384/original/001790400_1763531633-Chief_Investment_Officer__CIO__Danantara_Pandu_Sjahrir-19_nov_2025.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5417473/original/068572600_1763534883-Clipboard_11-19-2025_01.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5417404/original/067281200_1763532584-1000156238.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5397978/original/059068800_1761824573-Rusun_ASN_2_IKN.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5417385/original/059599400_1763531725-Chief_Investment_Officer__CIO__Danantara_Pandu_Sjahrir-_19_nov_2025_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5417303/original/053681000_1763528274-1000021317.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415914/original/088228500_1763434864-IMG_0827.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4795422/original/095372600_1712304469-download.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415974/original/081646500_1763437899-IMG_1176.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4242620/original/002118800_1669641794-Ilustrasi_UMP.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2752322/original/006653200_1552644717-20190314-Hiruk-Pikuk-Petani-Gorontalo-Sambut-Musim-Panen3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5417166/original/040760800_1763523662-Menteri_Perhubungan_Dudy_Purwagandhi_saat_Rapat_Kerja_dengan_Komisi_V_DPR.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5186928/original/035658900_1744629096-20250414-Harga_Emas_Batangan-AFP_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382999/original/069219700_1760612391-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/976571/original/042940100_1441279137-harga-emas-3.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316269/original/095179300_1755230967-1000073188.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2053635/original/071518800_1522820303-20180404-BI-MER-AB2a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1095897/original/096862700_1451317311-Gedung-PPATK-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532289/original/028365400_1628161488-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5305552/original/006464400_1754356170-IMG-20250805-WA0000.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5303419/original/005458100_1754102666-1000012531.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4592086/original/067091100_1695951584-WhatsApp_Image_2023-09-29_at_8.27.22_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3181749/original/007438500_1594892571-20200716-Rupiah-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3431559/original/018558900_1618622607-Ilustrasi_bank_jago_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5315930/original/011984600_1755179439-4a6f0e71-3a5a-4e3b-ab07-547e802acfa8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4065432/original/001612500_1656325087-WhatsApp_Image_2022-06-27_at_5.08.03_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332516/original/077414500_1756509471-1000015044.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4465765/original/043413400_1686728194-Gedung_Kemenkeu_Jakarta.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5321249/original/062289700_1755667530-IMG-20250820-WA0003.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532284/original/011004900_1628161432-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309500/original/043626700_1754629772-Screenshot_20250808_120506_Chrome.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3233958/original/005284500_1599717943-20200910-Jakarta-Tarik-Rem-Darurat_-Ganjil-Genap-Ditiadakan-dan-Transportasi-Umum-Dibatasi-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344096/original/084598800_1757479183-Screenshot_2025-09-10_113742.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4957031/original/046992800_1727733952-Snapinsta.app_412830169_383580067453328_4605501714941854422_n_1080.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4721216/original/051913900_1705711229-fotor-ai-2024012073928.jpg)