Cara KEK Industropolis Batang Tarik Minat Investasi Sektor Pariwisata

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Angin senja membelai lembut Bukit Sikuping, menyambut puluhan atlet paralayang dari berbagai provinsi yang bersiap terbang melintasi langit Batang di KEK Industropolis Batang. Hamparan laut, garis cakrawala, dan hijaunya kawasan menjadi latar sempurna bagi Kejuaraan Nasional Paralayang 2025 yang digelar pada 10–13 Juli 2025.

Tak hanya menjadi ajang olahraga bergengsi, kejuaraan ini juga menjadi refleksi atas wajah baru KEK Industropolis Batang, kawasan dengan status nasional strategis yang kini menyandang tiga fungsi utama yaitu industri dan pengolahan, logistik dan distribusi, serta pariwisata.

KEK Industropolis Batang tidak hanya dilihat sebagai destinasi investasi yang menjanjikan, tetapi juga sebagai ruang hidup yang bisa dinikmati oleh masyarakat. Kawasan ini berdiri di bentang alam yang menawan: dikelilingi perbukitan di sisi selatan yang hijau dan meneduhkan, serta terbuka langsung ke suasana bahari di pesisir utara Pulau Jawa. Kombinasi ini menciptakan lanskap yang jarang dimiliki kawasan industri—dan justru menjadi kekuatan tersendiri yang memperkaya karakter kawasan.

Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang Ngurah Wirawan menegaskan bahwa pengembangan sektor pariwisata di dalam kawasan adalah bentuk keseriusan menciptakan kawasan masa depan yang seimbang dan manusiawi.

“KEK Industropolis Batang tidak hanya dibangun untuk bergerak, tetapi juga untuk hidup. Sunset di Bukit Sikuping, ketenangan alam, dan panorama laut menjadi daya tarik yang sangat kuat. Penetapan status KEK Pariwisata adalah bentuk kepercayaan pemerintah bahwa kawasan ini punya daya saing, tidak hanya untuk investasi industri, tapi juga untuk menarik wisatawan,” ujar Ngurah dikutip Senin (14/7/2025).

Lokasi Sport Tourism Terbaik

Event Kejurnas Paralayang kali ini diikuti 91 atlet dari tujuh provinsi, antara lain Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Bengkulu, dan Bali. Selain menjadi ajang kompetisi nasional, kegiatan ini juga memperkenalkan KEK Industropolis Batang sebagai salah satu lokasi sport tourism terbaik di kawasan Pantura.

Kolonel Lek Untung Kus Harmiandono, Kadisportirga Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, memuji kondisi Bukit Sikuping yang sangat ideal untuk olahraga dirgantara.

“Kondisi angin dan geografisnya sangat mendukung. Tempat ini layak menjadi salah satu pusat pelatihan dan kegiatan paralayang di Indonesia,” ujarnya.

Bupati Batang, M. Faiz Kurniawan, menyampaikan bahwa penguatan sektor pariwisata di kawasan industri seperti ini adalah langkah strategis yang visioner.

“Kami melihat KEK Industropolis Batang sebagai kawasan yang tumbuh dengan jiwa. Masyarakat bisa bekerja, tapi juga bisa menikmati sore yang tenang dengan pemandangan luar biasa. Ini adalah bentuk pembangunan yang menyentuh banyak sisi kehidupan, dan kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah menetapkan status KEK Pariwisata di sini,” ungkapnya.

KEK Pariwisata

Nunung Seiawan, Ketua Panitia Kejuaraan Paralayang Kabupaten Batang, menambahkan bahwa tingginya minat peserta juga didorong oleh daya tarik kawasan yang makin dikenal.

“Peserta datang bukan hanya untuk bertanding, tapi juga untuk menikmati atmosfer dan keindahan Batang. Ini bukan hanya kejuaraan, tapi juga pengalaman,” ujarnya.

Dengan hadirnya status KEK Pariwisata, KEK Industropolis Batang menegaskan diri sebagai kawasan ekonomi masa depan yang mengedepankan harmoni: industri yang tumbuh, logistik yang efisien, dan ruang publik yang tetap memberi ruang untuk manusia menikmati keindahan alamnya.

Keputusan pemerintah menetapkan tiga status sekaligus adalah bentuk kepercayaan yang hari ini dibayar dengan kerja nyata. Di Industropolis Batang, pembangunan tidak hanya berdiri dalam bentuk pabrik dan gudang logistik, tapi juga dalam senja yang bisa dinikmati masyarakat dari atas bukit. Sebuah kawasan yang tidak hanya produktif, tapi juga puitis.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |