Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, bantuan subsidi upah (BSU) 2025 sebesar Rp 600.000 sudah dicairkan kepada sekitar 11,46 juta penerima.
"Bantuan subsidi upah, yang untuk angka di bawah Rp 3,5 juta untuk UMP dan UMK, ini sudah terserap 11,46 juta. Sehingga masih ada sekitar sisa dari target 17,3 juta penerima," jelas dia di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (3/7/2025).
Namun, banyak pekerja di Indonesia yang mengeluhkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahun 2025 tak kunjung cair meski menggunakan Pospay sebagai solusi alternatif. Padahal, mereka merasa sudah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan. Lantas, apa yang menyebabkan dana BSU ini tak kunjung masuk ke rekening atau aplikasi Pospay?
Keterlambatan pencairan BSU ini tentu menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran di kalangan pekerja. Mereka berharap dana BSU dapat segera diterima untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, berbagai kendala teknis dan administratif seringkali menjadi penyebab utama masalah ini.
Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai penyebab umum mengapa BSU melalui Pospay tak kunjung cair, serta memberikan solusi praktis yang bisa Anda lakukan. Dengan memahami penyebab dan solusi yang tepat, diharapkan Anda bisa segera mendapatkan hak BSU Anda.
Penyebab Umum BSU di Pospay Tak Kunjung Cair
Salah satu penyebab utama adalah masalah pada verifikasi data. Proses ini melibatkan banyak pihak, mulai dari BPJS Ketenagakerjaan hingga Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Ketidaksesuaian data antara berbagai sumber bisa menjadi batu sandungan.
Selain itu, status sebagai penerima bantuan sosial lain juga bisa menggugurkan hak Anda atas BSU. Pemerintah berupaya menghindari duplikasi bantuan, sehingga penerima PKH (Program Keluarga Harapan) di tahun yang sama tidak akan menerima BSU.
Masalah rekening bank juga menjadi faktor penting. Rekening yang tidak aktif, dibekukan, atau bahkan data yang tidak sesuai dengan NIK dapat menghambat proses pencairan. Pastikan rekening Anda aktif dan datanya sesuai dengan yang terdaftar.
Solusi Efektif Mengatasi Kendala Pencairan BSU
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah memeriksa kembali data pribadi dan pekerjaan. Pastikan semua data yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dan Kemnaker sudah akurat dan terbaru. Kesalahan kecil pada data bisa berakibat fatal pada proses pencairan.
Selanjutnya, cek status BSU secara berkala. Anda bisa memanfaatkan situs resmi Kemnaker atau aplikasi Pospay untuk memantau perkembangan pencairan BSU Anda. Informasi terbaru biasanya akan diumumkan melalui kanal-kanal resmi tersebut.
Jika terdapat masalah dengan rekening bank, segera lakukan pembaruan data rekening. Anda bisa memperbarui data melalui situs bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id, platform SIPP (untuk pemberi kerja), atau aplikasi Jamsostek Mobile (JMO).
Pospay Sebagai Alternatif Pencairan BSU
Bagi Anda yang tidak memiliki rekening di bank Himbara (BRI, BNI, Mandiri, BTN) atau Bank Syariah Indonesia (BSI), Pospay menjadi solusi alternatif. Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk mengecek status BSU dan mengambil dana di kantor pos terdekat.
Namun, perlu diingat bahwa proses verifikasi berlapis dan koordinasi antar lembaga membutuhkan waktu. Pencairan BSU melibatkan banyak pihak, sehingga keterlambatan bisa saja terjadi. Tetaplah bersabar dan pantau terus informasi terbaru.
Pencairan BSU dilakukan secara bertahap, dan keterlambatan bisa terjadi karena beban sistem transaksi bank yang tinggi, terutama saat jutaan transaksi diproses secara bersamaan.
Disclaimer: Informasi ini valid per tanggal 4 Juli 2025. Situasi dapat berubah, jadi selalu periksa informasi resmi dari pemerintah untuk update terbaru.