Alasan Bank Sentral Global Perkuat Cadangan Emas Melalui Tambang Domestik

10 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Laporan terbaru dari World Gold Council (WGC) mengungkapkan sejumlah bank sentral di dunia kini semakin berupaya memperkuat cadangan emas mereka. 

Bank-bank sentral kini beralih ke tambang di dalam negara mereka untuk memperkuat cadangan logam mulia tersebut. Selain lebih murah, mengamankan emas langsung dari tambang membantu mendukung industri lokal dan memperkuat cadangan tanpa membebani cadangan devisa.

Mengutip CNBC International, Kamis (17/7/2025), World Gold Council mencatat, saat ini semakin banyak bank sentral yang memiliki akses ke tambang emas domestik telah memulai, meningkatkan, atau sedang mempertimbangkan pembelian lokal langsung.

19 dari 36 responden survei bank sentral terbaru World Gold Council menunjukkan, bank sentral membeli emas langsung dari penambang emas skala kecil dan artisanal domestik dalam mata uang lokal. 

WGC juga mencatat, 4 bank sentral sedang mempertimbangkan untuk melakukan hal yang sama. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan survei tahun lalu, ketika sekitar 14 dari 57 bank sentral mengatakan mereka membeli langsung emas dari sumber domestik.

"Salah satu tren yang kami amati adalah beberapa bank sentral, terutama di kawasan Afrika dan Amerika Latin, mulai membeli emas langsung dari tambang emas domestik skala kecil, yang jumlahnya semakin banyak karena harganya yang lebih tinggi," kata Shaokai Fan, kepala bank sentral global di WGC.

Bank-bank sentral Kolombia, Tanzania, Ghana, Zambia, Mongolia, dan Filipina mengandalkan emas yang ditambang di dalam negeri untuk membangun cadangan, menurut badan industri tersebut.

Dewan Emas Ghana, badan negara yang mengelola pembelian emas atas nama Bank Sentral Ghana pada April 2025 berhasil mencapai kesepakatan dengan beberapa perusahaan pertambangan untuk membeli 20% dari produksi emas mereka, menurut laporan yang dipublikasikan Reuters.

Selain itu, pada September 2024, otoritas pertambangan Tanzania dilaporkan mewajibkan semua eksportir emas, termasuk penambang dan pedagang, menyisihkan setidaknya 20% dari produksi mereka untuk dijual ke bank sentral dalam negeri.

"Bisa dibilang lebih murah daripada membeli emas di pasar internasional, karena banyak bank sentral ini membeli emas dengan sedikit diskon dari harga internasional," ungkap Fan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |