Waskita Karya: Bendungan Jatigede Dongkrak Produksi Padi di Jawa Barat

1 week ago 15

Liputan6.com, Jakarta - Bendungan Jatigede garapan PT Waskita Karya (Persero) Tbk bernilai Rp4,4 triliun terbukti dapat meningkatkan produktivitas pertanian.

Waskita pun terus mengoptimalkan pengelolaan bendungan Jatigede guna mewujudkan misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Khususnya dalam mendukung ketahanan air, pangan, dan energi.

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita menuturkan, bendungan Jatigede memiliki dampak besar terhadap sektor pertanian di wilayah sekitar.

Berdasarkan data Dinas Provinsi Jawa Barat pada 2023, produksi padi di beberapa kabupaten mengalami peningkatan yang signifikan setelah pembangunan bendungan ini.

Di Kabupaten Majalengka, produksi padi meningkat dari 3,6 ribu ton menjadi 11,6 ribu ton. Sementara itu, di Kabupaten Cirebon, produksi padi naik dari 121 ribu ton menjadi 266 ribu ton, dan di Kabupaten Indramayu dari 450 ribu ton menjadi 1,2 juta ton.

"Sebagai BUMN Konstruksi, Perseroan telah berkomitmen untuk mendukung seluruh program pemerintah melalui pembangunan infrastruktur. Salah satunya bendungan, yang berfungsi mengaliri lahan irigasi," kata Ermy di Jakarta, Jumat (24/1/2025).

Manfaat Bendungan Jatigede

Bendungan Jatigede tidak hanya berfungsi sebagai penampung air, tetapi juga menyuplai air untuk Daerah Irigasi (DI) Rentang yang dibangun oleh Waskita Karya.

Dalam rentang ini bendungan tersebut mampu mengairi lahan seluas 87.840 hektar yang mencakup area pertanian di Kabupaten Majalengka, Cirebon, dan Indramayu. Dengan adanya pasokan air yang cukup, lahan pertanian di kawasan ini dapat memproduksi hasil yang lebih optimal.

Tidak hanya berfungsi sebagai penyuplai irigasi, proyek itu juga berpotensi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), guna mendukung ketahanan energi. Bendungan Jatigede mempunyai potensi energi kinetik yang dimanfaatkan oleh PLTA Jatigede berdaya 2x55 Megawatt (Mw).

"Bendungan Jatigede bahkan berpotensi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung sebesar 100 Mw yang terkoneksi ke Gardu Induk Jatigede yang rencananya akan dibangun," ujarnya.

Kurangi Risiko Bencana Alam

Ia menambahkan, Bendungan Jatigede juga berperan dalam mengurangi risiko bencana alam, khususnya banjir. Dengan kapasitas pengendalian banjir yang tinggi, bendungan ini diperkirakan dapat mengurangi potensi banjir hingga 81,4 persen, yang dapat melindungi masyarakat dan infrastruktur di sekitar daerah aliran sungai.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |