Tarif Impor Baru Donald Trump Mulai Berlaku 4 Februari 2025, Ini Respons Kanada hingga Meksiko

2 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melanjutkan rencana mengenakan tarif impor terhadap Kanada, Meksiko dan China pada Sabtu, 1 Februari 2025. Hal ini akhiri permainan tebak-tebakan tentang seberapa agresif Donald Trump akan bertindak untuk menghukum tiga mitra dagang terbesar AS.

Mengutip Yahoo Finance, Senin (3/2/2025), tarif tersebut, sebagaimana yang dijanjikan Donald Trump sejak kemenangannya dalam pemilihan umum (Pemilu) akan berupa bea masuk sebesar 25 persen untuk Kanada dan Meksiko, dan 10 persen untuk China atas masalah fentanil dan migrasi ilegal.

Bea masuk untuk tiga negara tersebut akan berlaku penuh pada Selasa, 4 Februari 2025, menurut perintah yang ditandangani Donald Trump pada Sabtu sore, di Florida, AS.

Namun, bea masuk untuk impor energi penting dari Kanada akan lebih rendah dengan bea masuk sebesar 10 persen untuk produk-produk tersebut. Pengecualiaan itu merupakan pengakuan atas saling ketergantungan energi AS dan Kanada.

Donald Trump menuturkan, masalah obat-obatan dan migrasi merupakan keadaan darurat nasional dan melanjutkan bea masuk dengan menggunakan wewenang dalam Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional atau International Emergency Economic Powers Act (IEEPA) pada 1977.

"Kita perlu melindungi warga Amerika Serikat, dan merupakan tugas saya sebagai presiden untuk memastikan keselamatan semua orang,” ujar Donald Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social.

Kanada, Meksiko dan China dengan cepat merespons dan juga bersiap untuk meluncurkan tindakan balasan sendiri terhadap berbagai barang.

Kanada bertindak lebih dahulu. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan rencana tarif balasan sebesar 25 persen yang akan mulai berlaku pada Selasa.

Politikus Kanada lainnya meluncurkan tindakan sendiri termasuk upaya menghapus merek alkohol buatan AS yang dibuat di negara bagian yang dipimpin Partai Republik dari gerai ritel Kanada.

"Kami tidak menginginkan ini, tetapi Kanada siap,” ujar Trudeau.

Kamar Dagang Kanada menambahkan, langkah Donald Trump sangat menganggu dan akan memiliki konsekuensi langsung dan segera pada mata pencaharian warga Kanada dan AS.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |