Sambut Merek Mobil Baru Masuk Indonesia, Menperin: Jangan Impor Terus

4 weeks ago 17

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyambut kedatangan berbagai merek mobil yang belum lama masuk Indonesia. Dia mengingatkan, perusahaan sebaiknya tak terus bergantung pada impor mobil.

Menperin Agus mulanya mengapresiasi para merek mobil yang ikut terlibat dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025.

"Pada gelaran IMS kali ini kami pemerintah menyambut baik kehadiran merek-merek dalam partisipasinya," kata Agus dalam sambutannya di IIMS 2025, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Dia turut menyambut merek mobil yang baru terlibat tahun ini. Dia berharap, bisa memperluas pasar otomotif dalam negeri.

"Termasuk merk-merk yang hadir tahun ini kami berharap kehadiran merk-merk baru ini dapat memperluas pasar otomotif Indonesia," ucap Menperin.

Minta Bangun Pabrik di Indonesia

Ada satu pesan yang disampaikan Menperin Agus. Dia meminta merek mobil asal luar negeri itu tak tergantung impor mobil bagi konsumen Indonesia.

Dia juga meminta para produsen mobil itu bisa menanamkan investasi di Tanah Air. Terutama mendukung perkembangan Industri Kecil Menengah (IKM) di Indonesia.

"Kami ingatkan juga untuk tidak hanya melakukan impor, tapi juga mendorong mengupayakan penguatan dari produksi dalam negeri termasuk ber-TKDN untuk memberdayakan industri nasional khususnya industri kecil dan menengah dan setelah itu kita bisa menjajaki pasar ekspor," beber dia.

Peluang Pasar Mobil di Indonesia

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan rasio kepemilikan mobil di Indonesia jauh lebih rendah dari negara lain. Dari sisi bisnis, hal ini membuka peluang besar.

"Saya ingin mengangkat sedikit mengenai rasio kepemilikan mobil rasio kepemilikan mobil Indonesia," ujar Agus dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Dia mencoba membandingkannya dengan beberapa negara lain. Mulai dari Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, hingga Australia. Hasilnya, rasio kepemilikan mobil di Indonesia jauh lebih rendah.

"Rasio kepemilikan mobil Indonesia masih sangat rendah bahkan saya harus sampaikan sangat sangat rendah," tegasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |