Liputan6.com, Jakarta Kementerian Luar Negeri bersama dengan negara-negara anggota Eurasian Economic Union (EAEU) dan Mercosur, melakukan kunjungan ke fasilitas produksi pupuk PT Fertilizer Inti Technology (FIT), yang merupakan anak usaha PT Delta Giri Wacana Tbk (DGW Group), berlokasi di Kawasan Industri JIIPE, Manyar, Gresik, Jawa Timur.
Setibanya di lokasi, rombongan yang terdiri dari perwakilan Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI), yang dalam hal ini Direktorat KSIA Amerika dan Eropa, beserta para duta besar dan perwakilan duta besar, langsung disambut dengan hangat oleh Direksi DGW Group, diantaranya David Yaory dan Arbi Munandar.
PT Fertilizer Inti Technology menjadi salah satu dari dua produsen pupuk nasional, yang dikunjungi dalam lawatan rombongan ini.
Dalam concept note yang disampaikan, tujuan dari kunjungan ini untuk menjajaki kerja sama ekonomi dan perjanjian perdagangan bebas, antara Indonesia dengan negara-negara EAEU dan Mercosur, khususnya dalam sektor pertanian.
Sehubungan dengan aspek ketahanan pangan menjadi prioritas utama program pemerintah Indonesia, seperti yang tercantum dalam Asta Cita (Delapan Misi).
Kunjungan yang berlangsung selama dua jam tersebut, diisi dengan beberapa agenda seperti pemaparan singkat profil bisnis DGW Group dan PT Fertilizer Inti Technology, tanya jawab serta site visit untuk melihat langsung area produksi dan kegiatan produksi pupuk FIT.
Para tamu yang hadir nampak antusias, setelah mendengar paparan yang disampaikan manajemen serta melihat langsung kapasitas dan kapabilitas produksi pupuk FIT.
Adapun pertanyaan para duta besar yang diajukan kepada perusahaan, meliputi kebutuhan investasi seperti apa yang dibutuhkan Perusahaan saat ini, dan untuk pengembangan seperti yang disampaikan Konsul Armenia, Grigor Melkonyan.
Menanggapi pertanyaan tersebut, David Yaory, selaku Direktur Utama PT. Delta Giri Wacana Tbk. menyampaikan bahwa perusahaan tentu membutuhkan investasi.
"Terutama investasi strategis, seperti pengembangan pupuk urea, dikarenakan Indonesia kaya akan sumber gas alam dan batubara yang dapat dikolaborasikan" jelasnya.