RI-Negara Teluk Arab Target Capai Kesepakatan Perdagangan Bebas Akhir 2025

1 month ago 29

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Dewan Kerja Sama untuk Negara Arab di Teluk (GCC) melaksanakan Perundingan Putaran Kedua Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-GCC (I-GCC FTA).

Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan Johni Martha mengungkapkan, perundingan putaran kedua ini membahas sejumlah isu dan berhasil memperoleh kemajuan substantif.

Pertemuan ini juga membahas percepatan penyelesaian perundingan yang ditargetkan mencapai kesepakatan substantif pada akhir 2025.

"Dengan mengupayakan yang terbaik pada setiap isu runding, perundingan I-GCC FTA diharapkan dapat mencapai kesepakatan substantif pada 2025. Terlebih, perundingan I-GCC FTA menjadi salah satu program prioritas nasional tahun ini," ujar Johni dalam keterangan tertulis, Selasa (11/2/2025).

Johni melanjutkan, beberapa kemajuan yang berhasil dicapai di antaranya mencakup isu perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, hambatan teknis perdagangan.

Selain itu, kemajuan lainnya yakni ketentuan asal barang, prosedur-prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, sanitari dan fitosanitari, kerjasama ekonomi, ekonomi Islam, serta hak kekayaan intelektual.

"Perundingan kali ini, Indonesia dan GCC berhasil mencapai kesepakatan pada sanitari dan fitosanitari. Di sisi lain, dalam pembahasan teks lainnya, kedua pihak mencapai kemajuan signifikan dengan capaian 45 persen untuk 16 isu runding lainnya dalam kerangka I-GCC FTA," terang Johni.

Gulf Cooperation Council (GCC) merupakan organisasi perjanjian perdagangan regional di kawasan teluk Persia. Negara-negara anggota GCC, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, Qatar, Bahrain, dan Oman.

I-GCC FTA ini merupakan upaya untuk dapat memperluas akses pasar dengan kawasan Timur Tengah atau Teluk Persia. Mitra dagang utama Indonesia di GCC adalah UAE dan Arab Saudi.

Berdasarkan hasil analisis Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag), kerja sama liberalisasi perdagangan Indonesia-GCC berpotensi meningkatkan ekspor Indonesia pada sektor peralatan elektronik (electrical equipment) sebesar 33,86 persen, kulit (leather) sebesar 29,3 persen, produk logam (metal product) sebesar 28 persen, dan produsen lainnya (other manufacturing) sebesar 27,7 persen.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |