Menko Zulkifli Hasan Perintahkan Bulog Serap 2 Juta Ton Beras Petani Lokal

3 weeks ago 16

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memerintahkan Perum Bulog menyerap 2 juta ton beras petani lokal. Ini dilakukan selama periode panen raya pada Februari-April 2025.

Seperti diketahui, langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya mencapai swasembada pangan. Menko Zulkifli bilang, periode panen raya tahun ini dimulai sejak Februari 2025 dan diperkirakan puncaknya terjadi pada April 2025.

"Ditergetkan Februari, Maret, April, harus mampu menyerap di atas 2 juta (ton), ya secara bertahap Februari, Maret, dan April, gitu," kata Zulkifli di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Penyerapan gabah kering panen (GKP) ini juga dilakukan dengan patokan harga yang sudah ditetapkan. Yakni, sebesar Rp 6.500 per kilogram untuk menjaga harga di tingkat petani.

"Kita bicara mengenai perlu kesiapan Bulog untuk menyerap gabah dengan harga yang sudah disepakati, sudah diputuskan pemerintah yaitu Rp 6.500," jelasnya.

Dia memastikan, anggaran untuk penyerapan ini sudah disiapkan pemerintah. Adapun, jumlahnya mencapai sekitar Rp 16,6 triliun diluar dana yang disiapkan internal Bulog.

"Saya sudah minta pada, tadi Pak Dirut Bulog, agar betul-betul bisa melaksanakan tugas dengan baik, agar dapat menyerap gabah Rp 6.500," tegas Zulkifli Hasan.

Perlu diketahui, sebelumnya Perum Bulog ditargetkan menyerap 3 juta ton beras dari petani lokal.

Bulog Bersiap

Sebelumnya, Perum Bulog menargetkan penyerapan 3 juta ton beras dari petani hingga April 2025, dengan perkiraan surplus sekitar 4 juta ton pada Mei 2025.

Direktur Utama Perum Bulog, Novi Helmy Prasetya, menyatakan optimisme tersebut setelah melakukan koordinasi dengan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaeman dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono. Dalam rapat tersebut, disepakati berbagai langkah strategis untuk mencapai target tersebut.

"Kami baru saja menyelesaikan rapat dengan Pak Mentan dan Pak Wamentan. Sudah ada kesepakatan, dan Bulog bersama pimpinan wilayah di 26 daerah siap melaksanakan penyerapan ini," ujar Novi dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2025).

Menurut Novi, keberhasilan penyerapan beras tidak hanya bergantung pada Bulog, tetapi juga memerlukan dukungan berbagai pihak, termasuk TNI dan Polri, guna memastikan kelancaran distribusi.

"Kami optimistis bisa mencapai target 3 juta ton dalam waktu tiga bulan ke depan. Dukungan TNI dan Polri di lapangan sangat penting dalam memastikan kelancaran proses ini," tegasnya.

Bulog berkomitmen untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada demi mendukung ketahanan pangan nasional dan menjaga stabilitas harga beras di pasaran.

Harga Gabah Petani Rp6.500 per Kilogram

Menteri Pertanian Amran Sulaeman menegaskan bahwa harga gabah di tingkat petani harus dibeli minimal Rp6.500 per kilogram.

"Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, harga ini wajib diterapkan oleh semua pihak, bukan hanya Bulog, tetapi juga seluruh penggilingan dan pembeli lainnya," ujarnya.

Kebijakan ini bertujuan untuk menjamin kesejahteraan petani dan mencegah harga gabah anjlok di bawah standar yang telah ditetapkan pemerintah.

Selain itu, dalam rapat koordinasi tersebut, disepakati bahwa pemerintah menargetkan penyerapan gabah setara 3 juta ton beras hingga April 2025, dengan perkiraan surplus mencapai 4 juta ton pada Mei 2025.

"Berdasarkan data BPS, surplus pangan pada Januari-Maret diperkirakan 2,9 juta ton, dan diproyeksikan lebih dari 4 juta ton pada April. Oleh karena itu, minimal 3 juta ton harus diserap, guna menjaga keseimbangan harga di pasar," jelas Amran.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |