Mengenal Terusan Panama, Jalur Perdagangan Penting Dunia yang Bakal Diambil Alih Donald Trump

1 week ago 17

Liputan6.com, Jakarta Donald Trump menyatakan keseriusannya untuk mengembalikan kontrol Amerika Serikat atas Terusan Panama, yang merupakan jalur perdagangan penting yang saat ini berada di bawah pengelolaan Panama.

Dalam pidato pertamanya setelah pelantikan Donald Trump pada hari Senin (20/1/2025), presiden ke-47 AS tersebut menuduh bahwa negara itu telah mengelola kanal dengan buruk dan mengancam akan merebut kembali kendali, sambil menegaskan, "Kami akan mengambilnya kembali."

Trump juga mengingatkan akan kontribusi signifikan Presiden William McKinley dalam memajukan negara melalui kebijakan tarif dan kewirausahaan, serta dukungannya terhadap proyek besar seperti Terusan Panama.

Trump mengkritisi keputusan Amerika untuk menyerahkan kanal tersebut kepada Panama, menyebutnya sebagai "hadiah bodoh" yang seharusnya tidak pernah dilakukan. "Kami diperlakukan sangat buruk oleh hadiah bodoh ini yang seharusnya tidak pernah diberikan, dan janji Panama kepada kami telah dilanggar. Tujuan perjanjian kami dan semangat traktat telah sepenuhnya dilanggar," tuturnya.

Dia juga menyoroti bahwa kapal-kapal Amerika, termasuk Angkatan Laut AS, dikenakan biaya yang tidak wajar dan tidak diperlakukan dengan adil di kanal tersebut. Namun, yang lebih mencemaskan baginya adalah keterlibatan China dalam pengelolaan kanal itu.

"China yang mengoperasikan Terusan Panama, dan kami tidak memberikannya kepada China. Kami memberikannya kepada Panama, dan kami akan mengambilnya kembali," tegas Trump.

Berusia Lebih dari 100 Tahun

Terkenal sebagai pembelah dua benua, terusan Panama kini telah berusia lebih dari 100 tahun. Usia itu memang tak sebanding dengan rencana pembangunannya yang berusia 400 tahun sejak dicetuskan pada 1513 oleh Raja Spanyol.

Sama seperti fungsi terusan lainnya, jalur perairan yang berpusat di Panama ini digunakan sebagai lintasan kapal barang. Namun karena lebar terusan ini cukup sempit, kapal tangki raksasa dan kapal induk tak akan bisa melewatinya.

Tak heran, kapal-kapal yang mampu melintasinya dikenal dengan sebutan `Panamaz`. Namun itu semua hanya terjadi hingga 2006, saat rencana perluasan terusan disetujui pemerintah. Pintu air super lebar juga dibangun di hulu dan hilir terusan.

Dibalik kegagahan dan fungsinya bagi perekonomian global, masa pendirian yang memakan waktu 10 tahun, terusan Panama telah menelan sedikitnya 30 ribu korban jiwa. Meski pembangunannya menelan waktu hanya 10 tahun, tapi konsepnya telah dilahirkan sejak 34 tahun sebelumnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |