Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menilai skala kerusakan sistem kelistrikan akibat banjir bandang dan tanah longsor di Aceh disebut sebagai yang paling masif sepanjang sejarah penanganan bencana. Ia menyebut dampaknya bahkan melampaui bencana tsunami yang pernah melanda wilayah tersebut dua dekade lalu.
Menurut Darmawan, perbandingan dengan tsunami Aceh 2004 menunjukkan perbedaan mencolok. Jika saat tsunami kerusakan kelistrikan terkonsentrasi di delapan titik, bencana kali ini justru menyebar luas dan memukul hampir seluruh kawasan terdampak di Aceh.
"Untuk bencana kali ini dibanding dengan tsunami 2004 itu sangat berbeda. Pada saat tsunami 2004," kata Darmawan dalam Rakor Satgas Pemulihan Pasca Bencanan dengan K/L daerah terdampak, Selasa (30/12/2025).
PLN mencatat dari hasil pendataan sementara, tercatat sedikitnya 442 titik kelistrikan mengalami kerusakan akibat terjangan bencana banjir dan longsor.
"Kerusakan sistem kelistrikan ada di delapan titik, sedangkan bencana kali ini di Aceh ada 442 titik," ujarnya.
Desa Hilang hingga Listrik Ikut Terputus
Menurut Darmawan, masifnya kerusakan jaringan listrik tidak terlepas dari besarnya dampak bencana terhadap permukiman warga. Sejumlah desa dilaporkan hilang tersapu banjir bandang dan longsor, sehingga struktur pemerintahan desa pun ikut lumpuh di banyak wilayah.
Secara keseluruhan, bencana ini mengakibatkan 22 desa hilang yang tersebar di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Dari ketiga wilayah tersebut, Aceh menjadi daerah dengan tingkat kerusakan paling parah, baik dari sisi infrastruktur maupun pelayanan dasar.
Kondisi ini membuat proses pemulihan tidak bisa dilakukan secara seragam. Wilayah yang masih memiliki akses jalan relatif terbuka dapat segera ditangani, sementara daerah yang terisolasi menghadapi tantangan berlapis, mulai dari pengiriman material hingga mobilisasi personel teknis.
"Pemulihan sistem kelistrikan itu berhubungan dengan akses evakuasi material. Daerah-daerah yang aksesnya masih terbuka pemulihannya bisa berjalan cepat, sedangkan daerah yang masih terisolasi pemulihannya agak sedikit lebih lambat dan sedikit terkendala," ujarnya.
Akses Jadi Kunci
PLN mencatat dari total 23 kabupaten/kota di Aceh, sebanyak 15 daerah telah pulih sepenuhnya jika diukur dari jumlah desa yang kembali menikmati aliran listrik. Sementara delapan kabupaten lainnya masih menjalani proses pemulihan secara bertahap.
Tiga wilayah dengan tingkat pemulihan terendah saat ini adalah Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues. Di Aceh Tengah, baru sekitar 70,8 persen desa yang kembali menyala, disusul Bener Meriah 83,6 persen, dan Gayo Lues 69,9 persen.
Untuk mengatasi ketertinggalan tersebut, PLN masih mengandalkan jalur udara, termasuk pesawat Hercules, guna mengangkut material ke wilayah yang belum bisa dijangkau darat. Sementara di Gayo Lues, terbukanya akses darat dari Langsa–Kutacane hingga Blangkejeren memungkinkan pengiriman 210 tiang listrik guna mempercepat normalisasi jaringan.
"Untuk Aceh Tengah dan Bener Meriah, evakuasi material masih menggunakan udara, termasuk Hercules, sehingga sekitar 70-80 persen sudah menyala," pungkasnya.
Listrik Aceh Pulih Total, Seluruh Gardu Induk PLN Kembali Beroperasi
Sebelumnya, PT PLN (Persero) memastikan listrik di Provinsi Aceh telah pulih sepenuhnya pascabencana. Pemulihan ini ditandai dengan beroperasinya kembali seluruh gardu induk (GI) yang ada di Aceh, sehingga sistem kelistrikan utama kembali normal dan stabil.
PLN mencatat sebanyak 20 gardu induk kini telah berfungsi normal. Pulihnya sistem ini didukung oleh penormalan menyeluruh di sisi pembangkitan dan transmisi. Salah satu tonggak penting pemulihan adalah kembali beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya.
Beroperasinya PLTU Nagan Raya memastikan pasokan listrik dapat disalurkan secara optimal ke seluruh gardu induk di Aceh. Selain itu, pembangkit tersebut juga didukung oleh cadangan sistem yang memadai untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa pemulihan kelistrikan Aceh dilakukan sesuai arahan Pemerintah. PLN terus bergerak cepat agar jaringan listrik dapat kembali menjangkau masyarakat secara menyeluruh.
“Sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto dan arahan langsung dari Bapak Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), kami terus berupaya melanjutkan penormalan kelistrikan Aceh dengan dukungan dan kolaborasi berbagai pihak," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (22/12/2025).
"Alhamdulillah, kini sistem kelistrikan Aceh telah pulih. Seluruh gardu induk sudah beroperasi normal, didukung pembangkit dan transmisi yang kembali beroperasi. Ini menjadi fondasi penting agar pasokan listrik ke masyarakat dapat berjalan stabil,” tambah Darmawan.
Backbone Interkoneksi Sumatra–Aceh
Selain pembangkitan, PLN juga berhasil memulihkan jaringan transmisi utama yang sebelumnya terdampak banjir dan tanah longsor. Jaringan transmisi Arun–Bireuen serta Pangkalan Brandan–Langsa kini kembali beroperasi normal.
Kedua jalur tersebut merupakan backbone interkoneksi Sumatra–Aceh yang berperan penting dalam menjaga keandalan sistem kelistrikan wilayah. Pulihnya jalur transmisi ini turut mengoptimalkan penyaluran listrik dari PLTU Nagan Raya ke berbagai wilayah di Aceh.
Dengan sistem kelistrikan utama yang telah kembali normal dan seluruh gardu induk beroperasi, PLN kini memfokuskan upaya pada percepatan pemulihan jaringan distribusi. Prioritas diberikan kepada wilayah yang memiliki tantangan geografis serta akses yang masih terbatas.
Penyaluran listrik ke jaringan distribusi dilakukan secara bertahap dan dengan kehati-hatian tinggi. PLN memastikan setiap tahapan pemulihan berjalan sesuai prosedur keselamatan, mengingat masih terdapat sejumlah wilayah yang terdampak genangan air maupun lumpur pascabencana.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4477896/original/072602400_1687478218-Miliarder_atau_Orang_Terkaya_Dunia.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458835/original/063695000_1767093524-Kesiapan_KAI_Sambut_Tahun_Baru_2026-1.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3059531/original/050684700_1582602290-20200225-Banjir-Bea-Cukai-8.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458856/original/096559400_1767095022-7c1a5959-4570-41b5-ad61-0d9939532506.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4080217/original/056371700_1657081636-IMG_20220706_101128.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457729/original/052058000_1767019149-Mendagri.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3074155/original/047876200_1583926231-20200311-SPT-2020-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458729/original/010024300_1767088728-Wakil_Presiden__Wapres__Republik_Indonesia_Gibran_Rakabuming_Raka_berkunjung_ke_IKN-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458663/original/003662500_1767086946-20190523-p3764-msn8926-salamair-a320neo-landing-lr-004.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5091983/original/093445600_1736746143-coretax.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458434/original/093626800_1767079627-IMG-20251230-WA0007.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458317/original/063762500_1767077067-Amran_dan_Junaedi.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3337099/original/045821000_1609328706-20201230-Rupiah-Ditutup-Menguat-8.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458126/original/028833300_1767071169-WhatsApp_Image_2025-12-30_at_10.19.04.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2849793/original/011745700_1562754395-20190710-Rupiah-Stagnan-Terhadap-Dolar-AS6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5437713/original/057304100_1765260963-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1285347/original/078568300_1468231056-20160711-hari-populasi-dunia-FF-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458176/original/014030600_1767073170-Burhanudin_Abdullah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5372841/original/076901200_1759800689-perak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422737/original/033912200_1764042871-1000160847.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311627/original/093019500_1754889679-Gx3i8nUXYAAD3b8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4693825/original/025517000_1703131329-el_nino.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4721216/original/051913900_1705711229-fotor-ai-2024012073928.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4592086/original/067091100_1695951584-WhatsApp_Image_2023-09-29_at_8.27.22_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344096/original/084598800_1757479183-Screenshot_2025-09-10_113742.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3172732/original/048313800_1594117392-20200707-Harga-Emas-Pegadaian-Naik-Rp-4.000-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346232/original/026606500_1757582126-Depositphotos_196277020_L.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5349931/original/025810500_1757942394-AP25248772964198.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5408446/original/054909700_1762780494-71c2aa72-026f-4891-89a0-df5854c76daa.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345137/original/039546900_1757507069-men3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5369177/original/054391600_1759456407-elon.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3584538/original/038922100_1632728900-Screenshot_20210927-135735_Zoom.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4172256/original/013600300_1664250498-FOTO.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4856586/original/057210700_1717754530-WhatsApp_Image_2024-06-07_at_16.53.03.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382035/original/080562400_1760525876-Menteri_Keuangan__Menkeu__Purbaya_Yudhi_Sadewa-2.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3149802/original/071712000_1591853665-20200611-Harga-Emas-Antam-Naik-ANGGA-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5204944/original/045984900_1746029198-IMG-20250430-WA0046.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362732/original/004875900_1758872957-IMG-20250926-WA0007.jpg)