Indonesia Bisa Kebanjiran Relokasi Pabrik Asal China

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyatakan, Indonesia masih memiliki peluang besar untuk memanfaatkan momentum relokasi pabrik asal China ke negara kawasan Asia Tenggara (ASEAN), seperti Vietnam.

"Pada dasarnya peluangnya masih sangat besar," kata dia dikutip dari Antara, Senin (18/3/2025).

Terkait rencana China yang akan merelokasi 630 pabrik mebelnya ke Vietnam, ia mengatakan, Indonesia bisa memanfaatkan momentum ini untuk menarik investor asal China untuk mendirikan pabriknya di Tanah Air.

Hal tersebut dikarenakan adanya rencana kebijakan proteksionisme tarif resiprokal dari Amerika Serikat (AS) yang secara langsung berpengaruh terhadap iklim industri di kawasan, termasuk terhadap Vietnam.

"Jadi karena Vietnam ini trade balance-nya besar dengan Amerika jadi tentu resiprokal ini akan berpengaruh banyak," ujarnya.

Ia memberi saran terhadap pengusaha yang hendak melakukan relokasi untuk berpikir ulang, mengingat pemindahan pabrik tak berpengaruh apapun.

"Karena kalau mereka membuat atau merelokasi pabriknya ke Vietnam itu kurang lebih sama saja dengan mereka tidak relokasi, kalau kebijakan resiprokal ini betul-betul sudah bisa dijalankan oleh pemerintahan Trump (Presiden AS)," ujarnya.

KEK Kendal

Sebelumnya, Wamenperin Faisol Riza membenarkan jika sejumlah pengusaha China tertarik untuk merelokasi pabrik mereka ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal Jawa Tengah.

Ketertarikan investor asal China untuk merelokasi pabriknya ke Indonesia tidak terlepas dari kebijakan Presiden AS Donald Trump yang kian agresif memberlakukan bea masuk terhadap barang-barang asal Negeri Tirai Bambu itu.

Khusus di KEK Kendal, pengelola kawasan telah menyiapkan area seluas 1.200 hektare untuk pengembangan tahap kedua.

Direktur Eksekutif KEK Kendal Juliani Kusumaningrum mengatakan bahwa kawasan fase pertama seluas 1.000 hektare sudah terisi hingga 90 persen.

"Sisa 10 persen di fase pertama ini tinggal melengkapi fasilitas pendukung, seperti residensial dan komersial," ujarnya.

Hingga akhir 2024, KEK Kendal telah menjadi rumah bagi 42 perusahaan dengan total nilai investasi mencapai Rp86 triliun.

Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena masih ada beberapa perusahaan yang dalam tahap pembangunan dan direncanakan mulai beroperasi pada 2025.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |