Harga Perak per Gram Antam dan Global Terus Merangkak Naik, Tembus Rekor Baru!

Liputan6.com, Jakarta - Harga perak per gram kembali menjadi sorotan para investor dan pegiat logam mulia menjelang akhir tahun 2025. Pada Kamis, 25 Desember 2025, harga perak PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tercatat mengalami kenaikan, melanjutkan tren positif dari hari-hari sebelumnya. Fenomena serupa juga terjadi di pasar global, di mana harga perak dunia berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang masa sebelum sedikit terkoreksi.

Kenaikan ini didorong oleh berbagai faktor ekonomi dan geopolitik yang membuat perak semakin diminati sebagai aset safe haven. Fluktuasi harga yang dinamis ini memberikan gambaran menarik bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam tentang investasi perak dan prospeknya di masa mendatang.

Artikel ini akan mengulas secara rinci mengenai harga perak per gram Antam dan dunia, serta faktor-faktor fundamental yang memengaruhi pergerakannya.

Harga Perak Antam.

Pada Kamis, 25 Desember 2025, harga perak murni Antam menunjukkan penguatan signifikan. Tercatat, harga perak Antam berada di level Rp 44.065 per gram, mengalami kenaikan sebesar Rp 100 dari harga pada hari sebelumnya.

Kenaikan ini melanjutkan tren positif setelah pada Rabu, 24 Desember 2025, harga perak domestik Antam juga melonjak Rp 1.500 menjadi Rp 43.965 per gram. Sehari sebelumnya, pada Selasa, 23 Desember 2025, harga perak Antam telah menguat Rp 900 ke angka Rp 42.465 per gram.

Tidak hanya di pasar domestik, harga perak dunia juga menunjukkan pergerakan yang sangat signifikan. Pada 25 Desember 2025 pukul 05:50 UTC, harga perak tercatat Rp 38.680 per gram. Dalam Dolar AS, harga perak per gram adalah $2.31.

Sebelumnya, harga perak dunia sempat mencapai level tertinggi sepanjang masa di USD 72,70 per troy ons pada Rabu, 24 Desember 2025. Namun, kemudian terkoreksi tipis 0,8% menjadi US$ 70,86 per troy ons pada Kamis, 25 Desember 2025.

Pada 24 Desember 2025, harga perak internasional terpantau di kisaran Rp 38.657 per gram, naik Rp 1.383 dari hari sebelumnya. Harga perak internasional pada tanggal tersebut adalah USD 72.207 per troy ounce. Perak bahkan berhasil melewati angka USD 72 per ons pada Rabu, 24 Desember 2025, mencapai level tertinggi baru.

Kenaikan ini merupakan kelanjutan dari penguatan pada 23 Desember 2025, di mana harga perak naik menjadi 71,84 USD/t.oz, melonjak 4,06% dari hari sebelumnya.

Sejak awal tahun, harga perak global telah melonjak hingga 128%, jauh melampaui kenaikan emas. Lonjakan harga ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk melemahnya aset-aset berisiko dan kebutuhan investor untuk mencari perlindungan nilai.

Pergerakan harga perak, baik di pasar domestik maupun global, dipengaruhi oleh serangkaian faktor kompleks. Salah satu faktor utama adalah permintaan dan penawaran; semakin tinggi permintaan, semakin naik harga perak, dan sebaliknya. Selain itu, kondisi ekonomi global turut berperan besar. Di tengah ketidakpastian ekonomi, perak seringkali menjadi pilihan investor sebagai aset safe haven, yang cenderung mendukung kenaikan harganya.

Kebijakan moneter global, khususnya ekspektasi pemotongan suku bunga oleh bank sentral seperti Federal Reserve AS, dapat mendorong kenaikan harga logam mulia karena suku bunga rendah membuat aset tanpa bunga menjadi lebih menarik. Nilai tukar Dolar AS juga memiliki korelasi terbalik dengan harga perak; Dolar AS yang kuat cenderung menekan permintaan perak. Sektor permintaan industri juga krusial, mengingat perak banyak digunakan dalam industri, perhiasan, dan elektronik. Perkembangan teknologi baru dapat memengaruhi permintaan perak, baik meningkatkannya atau justru menguranginya.

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah aktivitas daur ulang perak. Kenaikan harga perak dapat mendorong lebih banyak daur ulang, yang berpotensi mencegah kenaikan harga yang terlalu drastis. Rasio Emas-Perak (Gold-Silver Ratio) juga menjadi indikator penting; kenaikan rasio secara ekstrem dapat memicu aksi jual perak terhadap emas, dan sebaliknya. Terakhir, ketegangan geopolitik seringkali meningkatkan permintaan akan aset safe haven, termasuk perak, sebagai bentuk lindung nilai terhadap ketidakpastian.