Harga Emas Pegadaian Hari Ini Rabu 19 Oktoner 2025, Anjlok Parah!

8 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Harga emas Pegadaian hari ini Rabu 19 November 2024 untuk dua produk logam mulia yang ditawarkan yaitu harga emas UBS dan harga emas Galeri24 yang kompak mengalami penurunan harga.

Harga emas Galeri24 anjlok dari awalnya Rp 2.418.000 menjadi Rp 2.383.000 per gram. Begitu pula harga emas UBS yang turut turun ke angka Rp 2.385.000 dari semula dibanderol dengan harga Rp 2.422.000 per gram.

‎‎Emas Galeri24 dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram. Sementara emas UBS dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 500 gram.

Berikut daftar lengkap harga emas di Pegadaian hari ini Rabu 19 November 2025, seperti dikutip dari Antara:

‎Harga Emas UBS

  • ‎- Harga emas UBS 0,5 gram: Rp1.289.000
  • ‎- Harga emas UBS 1 gram: Rp2.385.000
  • ‎- Harga emas UBS 2 gram: Rp4.733.000
  • ‎- Harga emas UBS 5 gram: Rp11.695.000
  • ‎- Harga emas UBS 10 gram: Rp23.267.000
  • ‎- Harga emas UBS 25 gram: Rp58.052.000
  • ‎- Harga emas UBS 50 gram: Rp115.865.000
  • ‎- Harga emas UBS 100 gram: Rp231.640.000
  • ‎- Harga emas UBS 250 gram: Rp578.930.000
  • ‎- Harga emas UBS 500 gram: Rp1.156.499.000

‎Harga Emas Galeri24

  • ‎- Harga emas Galeri24 0,5 gram: Rp1.250.000
  • ‎- Harga emas Galeri24 1 gram: Rp2.383.000.
  • ‎- Harga emas Galeri24 2 gram: Rp4.694.000
  • ‎- Harga emas Galeri24 5 gram: Rp11.650.000
  • ‎- Harga emas Galeri24 10 gram: Rp23.237.000
  • ‎- Harga emas Galeri24 25 gram: Rp57.951.000
  • ‎- Harga emas Galeri24 50 gram: Rp115.809.000
  • ‎- Harga emas Galeri24 100 gram: Rp231.504.000
  • ‎- Harga emas Galeri24 250 gram: Rp575.080.000
  • ‎- Harga emas Galeri24 500 gram: Rp1.150.159.000
  • ‎- Harga emas Galeri24 1.000 gram: Rp2.300.318.000.

Harga Emas Dunia Bangkit Usai Jatuh ke Level Terendah

Sebelumnya, harga emas naik dari titik terendah dalam satu minggu pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta). Kenaikan harga emas dunia ini didukung oleh angka ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang lemah, sementara investor menilai kemungkinan penurunan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) pada bulan Desember menjelang rilis data AS yang tertunda minggu ini.

Dikutip dari CNBC, Rabu (19/111/2025), harga emas di pasar spot naik 0,6% menjadi USD 4.068,05 per ons setelah mencapai level terendah sejak 10 November di awal sesi perdagangan. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 0,2% menjadi USD 4.068,40 per ons.

Data pada hari Selasa menunjukkan bahwa jumlah warga Amerika yang menerima tunjangan pengangguran berada pada titik tertinggi dalam dua bulan pada pertengahan Oktober, dengan klaim tunjangan pengangguran terus meningkat menjadi 1,9 juta pada minggu yang berakhir pada tanggal 18 Oktober.

″(Data) ini sedikit meningkatkan harapan pasar akan penurunan suku bunga di bulan Desember. Ini membantu emas dan perak, yang sedang berusaha menghentikan penurunan tiga hari berturut-turut,” kata Pedagang Logam Independen, Tai Wong.

Pasar sekarang melihat peluang sebesar 50% untuk penurunan suku bunga pada pertemuan bulan Desember, naik dari 46% pada hari sebelumnya, tetapi lebih rendah dari 67% minggu lalu.

Emas, aset yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung berkinerja baik ketika suku bunga lebih rendah. Harga emas turun lebih dari 3% pada hari Jumat dan 1% pada hari Senin karena investor mengurangi taruhan mereka terhadap penurunan suku bunga lagi tahun ini.

Pasar saat ini menanti risalah rapat terakhir Fed, yang akan dirilis pada hari Rabu, dan data pekerjaan bulan September pada hari Kamis, keduanya tertunda akibat penutupan pemerintah AS.

"Permintaan resmi yang tinggi terhadap emas diperkirakan akan terus berlanjut di masa mendatang, mendukung bias bullish yang strategis dan peningkatan perkiraan harga rata-rata kami sebesar USD 4.000/oz untuk tahun depan,” kata Analis Deutsche Bank.

Citibank Indonesia Prediksi Harga Emas Merosot pada 2026

Citibank Indonesia memperkirakan harga emas berpotensi melemah pada 2026 setelah mencatat kenaikan signifikan sepanjang tahun ini.

Chief Economist Citibank Indonesia, Helmi Arman, menilai pendorong utama lonjakan harga emas selama 2025 adalah ketidakpastian global, mulai dari perang tarif hingga meningkatnya tensi geopolitik. Namun, faktor-faktor tersebut diperkirakan mereda pada tahun depan. 

"Berbagai ketidakpastian yang mengangkat harga emas di tahun 2025 ini, tahun depan kami perkirakan ketidakpastian-ketidakpastian ini mulai surut,” ujar Helmi dalam Konferensi Pers Pemaparan Ekonomi dan Kinerja Keuangan Citi Indonesia Triwulan III-2025, Selasa (18/11/2025).

Ia menjelaskan, pasar komoditas kemungkinan akan bergeser dari aset safe haven seperti emas menuju logam industri seiring ekspektasi pemulihan ekonomi global, khususnya di Amerika Serikat. Pergeseran ini, menurut dia, menjadi alasan utama mengapa harga emas berpotensi terkoreksi dari level puncaknya tahun ini.

Meski demikian, Helmi mengingatkan, risiko geopolitik tetap dapat menjadi pemicu kenaikan harga secara tiba-tiba jika ketegangan global kembali meningkat. 

"Tetap ada faktor-faktor struktural yang masih menjadi sumber risiko bullish untuk harga emas,” katanya.

Dengan pasar yang mulai menata kembali portofolionya, harga emas tahun depan diperkirakan bergerak lebih rendah dibandingkan puncak 2025, meski volatilitas tetap mungkin terjadi.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |