Liputan6.com, Jakarta Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau harga emas Antam pada perdagangan Kamis (17/4/2025) catat rekor tertinggi sepanjang sejarah lagi. Harga emas hari ini di Antam naik Rp 32.000 per gram.
Mengutip laman logammulia.com, harga emas Antam hari ini dipatok Rp 1.975.000 per gram. Sebelumnya, harga emas Antam dipatok Rp 1.843.000 per gram.
Sedangkan untuk harga emas Antam buyback juga pecahkan rekor tertingginya dengan naik Rp 32.000 per gram. Harga emas Antam Buyback hari ini dipatok Rp 1.824.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas yang dimiliki, Antam akan membelinya di harga Rp 1.824.000 per gram.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Perlu diingat harga emas dapat bervariasi tergantung pada penjual dan lokasi, dan PPh 22 juga berlaku untuk penjualan kembali emas batangan dengan nominal lebih dari Rp 10 juta.
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini
- Harga emas 0,5 gram: Rp 1.037.500.
- Harga emas 1 gram: Rp 1.975.000.
- Harga emas 2 gram: Rp 3.890.000.
- Harga emas 3 gram: Rp 5.810.000.
- Harga emas 5 gram: Rp 9.650.000.
- Harga emas 10 gram: Rp 19.245.000.
- Harga emas 25 gram: Rp 47.987.500.
- Harga emas 50 gram: Rp 95.895.000.
- Harga emas 100 gram: Rp 191.712.000.
- Harga emas 250 gram: Rp 479.015.000.
- Harga emas 500 gram: Rp 957.820.000.
- Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.915.600.000.
Harga Emas Dunia Tembus USD 3.300
Harga emas terus melanjutkan reli rekornya pada Rabu (waktu setempat), menembus level USD 3.300 per ounce. Naiknya harga emas ini seiring pelemahan dolar AS dan meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang mendorong investor beralih ke aset safe haven.
Dikutip dari CNBC, Kamis (17/4/2025), harga emas spot naik 3,1% menjadi USD 3.327,78 per ounce, sementara emas berjangka AS meningkat 3,2% ke USD 3.344,10.
“Emas tetap mendapat dukungan kuat dari pelemahan dolar AS secara luas, ketidakpastian terkait pengumuman tarif, serta kekhawatiran terhadap potensi resesi global,” ujar Lukman Otunuga, analis riset senior di FXTM.
Menurutnya, setelah menembus USD 3.300, pergerakan harga emas akan ditentukan oleh level-level psikologis berikutnya.
“Para pelaku pasar berpotensi mengincar level USD 3.400 hingga USD 3.500 ke atas. Namun, aksi ambil untung atau perkembangan positif dalam hubungan dagang AS-China bisa memicu aksi jual,” tambah Otunuga.
AS dan Tiongkok Memanas Lagi
Kementerian ESDM berencana melakukan amandemen royalti mineral dan batu bara (minerba). Dalam rancangan tersebut, pemerintah akan menaikkan tarif royalti bagi sejumlah komoditas mineral, seperti nikel, tembaga, hingga emas.
Dalam skema kontrak Izin Usaha Pertambangan (IUP), tarif royalti akan mengalami kenaikan sebesar 1 persen untuk batu bara dengan kadar kalori hingga 4.200 serta yang berada di kisaran lebih dari 4.200 hingga 5.200, apabila Harga Batubara Acuan (HBA) mencapai atau melebihi USD 90 per ton.
Hal yang sama berlaku untuk kontrak Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), di mana tarif royalti naik sebesar 1 persen untuk kategori kalori yang sama ketika HBA mencapai batas tersebut. Namun, khusus untuk Penerimaan Hasil Tambang (PHT) pada batu bara dengan kalori dan HBA serupa, tarifnya justru mengalami penurunan sebesar 1 persen.
Advertisement Di Sleman Mau Awet Muda 15 Tahun? Oleskan Ini Sebelum Tidur!Pelajari Lebih Sementara itu, dalam kontrak Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang merupakan perpanjangan dari PKP2B, pemerintah akan melakukan perubahan pada rentang tarif yang berlaku. Selain itu, terdapat rencana penyesuaian tarif Pajak Penghasilan Badan (PPh) bagi perusahaan pemegang kontrak IUPK, dari yang sebelumnya ditetapkan sebesar 22 persen menjadi mengikuti ketentuan perpajakan yang berlaku.
"Jika (amandemen) disahkan, kami menilai usulan ini berpotensi menekan kinerja emiten produsen batu bara yang beroperasi dengan izin IUP seperti Bukit Asam (PTBA) dan PKP2B seperti Indo Tambangraya Megah (ITMG)," kata Investment Analyst Stockbit, Hendriko Gani dalam risetnya, Selasa (11/3/2025).
Ketegangan kembali meningkat setelah Presiden AS Donald Trump pada Selasa memerintahkan penyelidikan atas kemungkinan penerapan tarif terhadap seluruh impor mineral kritis, sebagai bagian dari upaya menekan Tiongkok sekaligus memperkuat industri dalam negeri.
Kondisi ini membuat sentimen pasar global terganggu, memicu arus dana masuk ke aset aman seperti emas. Di sisi lain, nilai tukar dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama dan bertahan dekat posisi terendah dalam tiga tahun terakhir, yang turut meningkatkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang lain.