Ekonomi Indonesia 2025 Tumbuh Solid, Jadi Kekuatan Ekonomi ke-8 Dunia

2 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah dinamika perekonomian global yang masih dibayangi ketidakpastian, ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2025 berhasil menunjukkan performa yang solid. Pemerintah secara konsisten memperkuat stabilitas makroekonomi guna memastikan pertumbuhan tetap berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari sinergi kebijakan yang kuat.

"Sepanjang tahun 2025, Pemerintah secara konsisten menjaga stabilitas ekonomi nasional, salah satunya melalui penguatan koordinasi kebijakan lintas kementerian dan lembaga, sehingga perekonomian Indonesia tetap tumbuh solid di tengah tantangan global," terangnya dalam keterangan tertulis, Rabu (31/12/2025).

Berdasarkan data terbaru, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 terjaga di angka 5,04 persen (yoy). Jika melihat skala ekonomi global, PDB nominal Indonesia di tahun 2024 telah mencapai USD 1.396,30 miliar. Menariknya, jika diukur melalui Paritas Daya Beli (PPP), Indonesia kini kokoh menempati posisi sebagai ekonomi terbesar ke-8 di dunia dengan nilai USD 4,10 triliun.

Kesejahteraan masyarakat pun menunjukkan tren positif. Hal ini tecermin dari PDB per kapita Indonesia yang merangkak naik ke angka Rp78,62 juta atau setara USD 4.960,33. Sementara itu, inflasi masih terkendali di level 2,72 persen (yoy) per November 2025, tetap berada dalam koridor target pemerintah.

Investasi Moncer dan Surplus Perdagangan yang Konsisten

Kekuatan ekonomi Indonesia juga terlihat jelas dari indikator sektor riil dan eksternal. Cadangan devisa nasional tercatat masih sangat kuat di angka USD 150,1 miliar pada November 2025. Sektor manufaktur pun terus menunjukkan geliat ekspansi dengan level PMI mencapai 53,3.

Kepercayaan pasar modal juga berada pada level yang menggembirakan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju hingga mencapai posisi 8.644,26 pada penghujung Desember 2025. Di sisi lain, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS juga bergerak stabil di kisaran Rp 16.785.

Ketahanan eksternal Indonesia semakin teruji dengan catatan surplus neraca perdagangan yang luar biasa. Indonesia berhasil mempertahankan tren surplus selama 66 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Pada periode Januari hingga Oktober 2025 saja, nilai surplus yang dibukukan mencapai USD 35,88 miliar.

Tak hanya perdagangan, arus modal masuk melalui investasi juga tumbuh pesat. Hingga September 2025, realisasi investasi menyentuh angka Rp1.434,3 triliun atau meningkat 13,7 persen secara tahunan. Dukungan sektor perbankan pun tetap mengalir deras dengan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 7,36 persen pada Oktober 2025, yang menjadi motor penggerak aktivitas ekonomi nasional.

Penurunan Kemiskinan dan Sederet Paket Stimulus Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang diraih Indonesia tak hanya soal angka, melainkan juga peningkatan kualitas hidup masyarakat. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berhasil ditekan hingga ke level 4,85 persen seiring meningkatnya partisipasi angkatan kerja menjadi 70,59 persen pada Agustus 2025.

Salah satu capaian paling signifikan adalah penurunan tingkat kemiskinan nasional yang berada di angka 8,47 persen per Maret 2025. Yang lebih membanggakan, angka kemiskinan ekstrem terus melandai hingga menyentuh 0,85 persen, mendekati target nol persen. Pemerataan pendapatan pun membaik, tecermin dari Rasio Gini yang turun ke level 0,375.

Guna menjaga momentum ini, Pemerintah terus menggulirkan berbagai paket kebijakan ekonomi dan stimulus sosial. Mulai dari tambahan Bantuan Pangan, Kartu Sembako, Bantuan Subsidi Upah, hingga BLTS Kesra bagi masyarakat yang membutuhkan. Dukungan bagi dunia usaha pun diperkuat melalui insentif fiskal untuk UMKM serta percepatan perizinan lewat integrasi sistem OSS.

Ke depan, koordinasi lintas sektor akan terus dipertajam. "Pemerintah berkomitmen agar manfaat pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat," tutup Haryo Limanseto. Dengan sinergi yang kuat, Indonesia optimis menatap tahun-tahun mendatang dengan fondasi ekonomi yang kian berdaya saing.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |