BUMN BKI Pastikan Kesiapan Infrastruktur Pelayaran di Libur Tahun Baru 2026

2 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)/BKI, R. Benny Susanto menegaskan komitmen BKI dalam mendukung Pemerintah dan Kementerian Perhubungan untuk menjamin kelancaran dan keselamatan penyelenggaraan Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026.

Hal tersebut diungkapkan dalam kunjungan ke beberapa lokasi penting di Banten. Lokasi yang dikunjungi antara lain Posko BKO Perhubungan Ciwandan dan Pelabuhan PT BBJ Bojonegara.

Kunjungan ini bertujuan untuk turut memastikan kesiapan infrastruktur dan fasilitas angkutan dalam menghadapi lonjakan aktivitas selama musim libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

"Melalui peran aktif dalam pemeriksaan, pengawasan teknis, dan pemastian kelaiklautan kapal serta sarana pendukung transportasi laut, BKI berkomitmen menghadirkan transportasi yang aman, nyaman, dan terpercaya bagi masyarakat," ungkapnya, Rabu (31/12/2025).

BKI terus berupaya meningkatkan keandalan layanan transportasi nasional, terutama pada periode dengan mobilitas tinggi, dengan prioritas utama adalah menjamin keselamatan anda dan keluarga.

Punya Tugas Berat, BUMN Ini Kawal Setiap Kapal Penuhi Standar Keselamatan

Sebelumnya, sebagai lembaga klasifikasi nasional, PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) memiliki peran penting dalam memastikan setiap kapal memenuhi standar keselamatan dan kelaikan yang berlaku.

BKI pun memperkenalkan Petunjuk Penilaian Risiko (PR) (Bag.8, Vol.A), pedoman baru dalam sistem klasifikasi kapal yang ditujukan pada kapal atau bangunan apung yang beroperasi di perairan domestik mencakup perairan sungai dan danau, khususnya untuk kapal eksisting/ bangunan sudah jadi dengan menekankan pada pendekatan berbasis risiko.

"Pendekatan ini memungkinkan evaluasi terhadap potensi bahaya selama masa operasional kapal, sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat," kata Direktur Operasi Bisnis Klasifikasi BKI, Arief Budi Permana, Rabu (5/11/2025).

Selain itu, BKI juga memperkenalkan penggunaan aplikasi digital Dewaruci Risk-Based Assessment (Dewaruci RBA), yang merupakan salah satu feature dalam aplikasi Dewaruci yang telah dikembangkan oleh BKI.

Dewaruci RBA adalah sebuah sistem yang dikembangkan untuk pemilik kapal dalam proses penilaian risiko kapal yang akan diklaskan. Dengan sistem ini, baik pihak shipowner dan BKI dapat mengidentifikasi potensi bahaya dan menetapkan kontrol risikonya secara lebih mudah, transparan, akurat, dan terdokumentasi secara digital.

Penerapan penilaian risiko tidak hanya memperkuat sistem klasifikasi kapal, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi digital BKI dalam layanan maritim. Langkah ini sejalan dengan upaya nasional untuk mewujudkan transportasi laut yang aman, efisien, dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan daya saing industri pelayaran Indonesia di tingkat global.

Dengan adanya pendekatan ini, BKI berkomitmen untuk mempercepat proses klasifikasi, meningkatkan transparansi dalam pengambilan keputusan teknis, serta memperkuat budaya keselamatan di sektor pelayaran nasional.

Indonesia Gali Potensi Penggunaan Biodiesel B40 untuk Kapal Militer

Sebagai Upaya PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) untuk meningkatkan peran di skala Internasional, melalui keanggotaan BKI di ACS (Asian Classification Societies) turut serta dalam kegiatan ACS TMG (Technical Management Group) dan ACS Seminar 2025.

Senior Manager Konvensi, BKI Aditya Trisandhya Pramana ST mengatakan dalam kegiatan TMG dilakukan pembahasan mengenai perkembangan aturan terbarukan Internasional dari IMO dan EU yang dapat berdampak kepada kapal-kapal asia.

"Ini membahas mengenai turunan Guidelines/Guidance/FAQ yang dapat diberikan ACS kepada regional Asia," katanya, Selasa (14/10/2025).

BKI menyampaikan informasi mengenai potensi pengembangan Biofouling Guidelines dimana sebelumnya telah dilakukan pertemuan global di Bali dalam rangka membahas dampak aturan tersebut dan implementasi di dunia. Sebagai informasi, Australia dan New Zealand telah menerapkan aturan ini secara nasional.

Dalam kegiatan selanjutnya, yaitu ACS Seminar, PT BKI (Persero) juga memaparkan materi tentang implementasi penggunaan bahan bakar alternatif yaitu B40 berbahan dasar Crude Palm Oil (CPO) pada seminar ACS 2025.

Hal ini menarik perhatian peserta forum dan memicu diskusi, antara lain potensi penggunaan B40 pada kapal-kapal militer serta upaya yang dilakukan Indonesia dalam mendorong penggunaannya, mengingat Indonesia dan Malaysia adalah termasuk produsen dan eksportir Sawit dalam skala besar.

"BKI akan senantiasa melakukan peningkatan keterlibatan di dalam forum Internasional untuk menyelaraskan industri maritim nasional dengan regulasi yang ada serta menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam menyampaikan aspirasi Nasional," tandasnya. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |