Awas Penipuan, Ini Tips Aman Bertransaksi Perbankan dari BRI Selama Nataru

6 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus penipuan. Imbauan ini disampaikan seiring meningkatnya aktivitas transaksi perbankan yang dipicu oleh tingginya mobilitas masyarakat serta intensitas penggunaan layanan digital selama periode liburan.

Berdasarkan prediksi Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat selama libur Nataru 2025 diperkirakan mencapai 119 juta orang atau setara 42,6% dari total penduduk Indonesia. Lonjakan mobilitas tersebut turut mendorong peningkatan transaksi tunai maupun non-tunai melalui beragam kanal layanan perbankan.

Mengantisipasi kondisi tersebut, BRI memastikan seluruh infrastruktur dan sistem transaksi berada dalam kondisi optimal. Layanan BRI ditopang lebih dari 19.600 unit ATM dan CRM, sekitar 1,19 juta AgenBRILink, lebih dari 284 ribu EDC merchant, jutaan titik akseptasi QRIS, serta kartu uang elektronik BRIZZI yang tersebar luas di seluruh Indonesia.

Kesiapan Layanan Harus Diimbangi Keamanan Bertransaksi

Direktur Information Technology (IT) BRI Saladin D. Effendi menegaskan bahwa selain memastikan keandalan layanan, BRI juga menempatkan aspek keamanan transaksi sebagai prioritas utama, khususnya di momen libur panjang.

“Pada periode Nataru, aktivitas transaksi perbankan cenderung meningkat signifikan. Oleh karena itu, BRI tidak hanya memastikan kesiapan infrastruktur dan sistem IT dengan target success rate transaksi hingga 99,9%, tetapi juga terus mengedukasi nasabah agar lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan,” ujar Saladin.

Saladin menjelaskan, salah satu langkah utama yang perlu dilakukan nasabah adalah menjaga kerahasiaan data perbankan. BRI menegaskan tidak pernah meminta data sensitif seperti PIN, password, One Time Password (OTP), maupun kode verifikasi melalui telepon, pesan singkat, email, atau media sosial.

“Jika ada pihak yang mengatasnamakan BRI dan meminta data rahasia, dapat dipastikan itu adalah penipuan. Kami mengimbau nasabah untuk tidak merespons dan segera melakukan konfirmasi melalui kanal resmi BRI,” tegasnya.

Selain itu, nasabah juga diimbau untuk selalu bertransaksi melalui kanal resmi BRI, seperti aplikasi BRImo yang diunduh melalui platform resmi, serta menggunakan ATM, CRM, dan AgenBRILink yang terpercaya. Penggunaan jaringan internet publik yang tidak aman saat bertransaksi digital juga perlu dihindari guna meminimalisasi risiko kebocoran data.

BRI juga mengingatkan pentingnya melakukan pengecekan transaksi secara berkala. Dengan mengaktifkan notifikasi transaksi dan rutin memantau mutasi rekening, nasabah dapat lebih cepat mendeteksi apabila terdapat transaksi yang tidak dikenali.

“Nasabah perlu mewaspadai berbagai modus penipuan yang kerap muncul saat Nataru, seperti penawaran hadiah palsu, promo fiktif, pembayaran pajak hingga tautan mencurigakan yang menyerupai situs resmi. Masyarakat juga kami himbau berhati hati apabila menggunakan jaringan public atau koneksi WIFI di tempat umum,” tambah Saladin.

Sebagai bagian dari komitmen menjaga kepercayaan nasabah, BRI juga memperkuat layanan pengaduan dan complaint handling selama periode Nataru. Penguatan tim dilakukan untuk memastikan setiap laporan dapat ditangani secara cepat, tepat, dan sesuai dengan standar service level agreement (SLA) yang berlaku.

Dengan kesiapan infrastruktur layanan, penguatan sistem keamanan, serta peran aktif nasabah dalam menjaga data pribadi, BRI optimistis dapat menghadirkan layanan perbankan yang aman, nyaman, dan andal selama libur Natal dan Tahun Baru. BRI mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan bertransaksi secara bijak agar momen Nataru dapat dinikmati dengan tenang dan aman.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |