Tabung LPG 3 Kg Masih Seret, Waspada Muncul Penjarahan

6 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Klaim pemerintah soal penjualan LPG 3 kg mulai lancar ditangkis oleh beberapa pelaku usaha kecil. Berdasarkan hasil reportase Liputan6.com di Kota Tangerang, beberapa konsumen mengeluhkan sudah antre mendapat tabung gas melon subsidi sejak dua pekan, namun belum menemukan hasil.

Hal serupa dilontarkan Daniel (62 tahun), pengecer LPG 3 kg yang juga punya usaha katering tingkat rumahan. Ia mengaku sudah berkeliling sejumlah pangkalan, namun belum mendapatkannya.

Daniel buka kemungkinan, banyak warga yang sudah tak kuasa menahan luapan amarah bakal melakukan penjarahan di pangkalan. Lantaran masyarakat sudah habis kesabaran tak kunjung bisa mendapat LPG 3 kg dari pangkalan.

"Maka jangan sampai kejadian rakyat kecil seperti ini, pak. Takute meledak, masalahnya rakyat demo. Kekerasan jangan sampai dibalas kekerasan," ucap Daniel kepada Liputan6.com, Rabu (5/2/2025).

"Takutnya saya gini pak, pada enggak dapat, akhirnya dijarah. Mobil datang dijarah. Bagaimana, loh enggak ada gas. Penjarahan ini, takutnya saya begitu," dia menegaskan.

Ia lantas menceritakan upayanya antre LPG 3 kg di salah satu pangkalan di Kabupaten Tangerang pada Selasa (4/2/2025) kemarin.

Mulanya, pangkalan tersebut mendistribusikan dua tabung gas subsidi untuk masing-masing antrean terdepan. Namun karena jumlah antrean mengular, tidak semua calon konsumen bisa mendapatnya.

"Saya enggak punya gas. Saya minta satu aja. Bagaimana, sekarang saya sudah protes, tolong kasih satu-satu. Satu aja enggak dapat pak, maaf. Antrean 10 orang lebih udah enggak dapat. Saya pulang kosong enggak bawa gas," bebernya.

Beberapa Pangkalan Tutup

Lebih lanjut, Daniel turut menceritakan kisah kawannya yang jadi pelaku UMKM sebagai pedagang Soto Bogor. Si pedagang tersebut sempat menyambangi salah satu pangkalan di Karawaci, namun tidak dapat.

Akhirnya dia beralih ke salah satu pangkalan cukup besar milik agen di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang. Namun, pangkalan tersebut tidak beroperasi, meski disebut banyak menyimpan stok LPG 3 kg.

"Akhirnya yang jualan pindah ke agen gede di Curug. Dia tahu kan itu agen gede, pokoknya orang China lah. Ada gas banyak, tapi enggak dijual. Tutup. Digedor-gedor sangking keselnya dia," urai Daniel.

Upaya tersebut akhirnya berbuah hasil, setelah salah seorang pegawai keluar dan memberinha satu tabung gas LPG 3 kg. Namun, Daniel masih mempertanyakan kenapa pangkalan agen itu tidak beroperasi menyalurkan LPG 3 kg.

"Kurasa gede pak. Orang China yang punyanya di Curug. Gasnya banyak, tapi belum dijual, ditumpuk," pungkas dia.

Bahlil Kena Omel Warga

Adapun pada Selasa (4/2/2025), kunjungan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ke dua pangkalan LPG 3 kg di Kota Tangerang turut diwarnai aksi protes dari warga.

Sembari menenteng tabung gas LPG 3 kg kosong, seorang pria paruh baya bernama Effendi datang mendekati Bahlil dan rombongan, saat berada di Pangkalan Budi Setiawan, Kota Tangerang, Banten.

Meskipun sempat dihadang petugas keamanan, Effendi mengamuk di depan Bahlil lantaran kesulitan mencari tabung gas LPG 3 kg selama dua pekan. Ia juga protes akibat harga jualnya yang melonjak di atas harga eceran tertinggi (HET).

"Kami tidak membela siapa yang mengambil keuntungan. Kami butuh dapur kami harus ngebul. Kami jualan harus jalan, dan jangan dimiskinkan kami," seru Effendi tepat di hadapan Bahlil.

Mendengar keluhan tersebut, Bahlil menceritakan bahwa dirinya juga sudah mendapat instruksi dari Presiden Prabowo Subianto, untuk menaikan status pengecer LPG 3 kg menjadi sub pangkalan. Ia berjanji penyaluran tabung gas melon bakal lebih terkontrol, sehingga tidak terjadi lagi kekosongan atau kelangkaan stok.

Tak puas dengan jawaban itu, Effendi meminta tanggung jawab pemerintah guna menindaki oknum pemain LPG 3 kg. Menurutnya, pemerintah seharusnya punya kuasa penuh untuk membela kepentingan rakyat.

"Saya pakai akal sehat, kalau memang ada yang nakal menimbun atau mengurangi si gas, bapak punya senjata. Bapak punya alat untuk bertindak. Bukan rakyat yang dikorbankan," ucap dia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |