Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin distribusi LPG 3 kg bakal segera lancar, usai adanya antrean panjang imbas kelangkaan stok. Menyusul adanya arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menaikan status pengecer menjadi sub pangkalan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Achmad Muchtasyar, menjamin kelangkaan dan antrean beli LPG 3 kg tidak akan terulang lagi pada Rabu (5/2/2025) hari ini.
Pernyataan itu diberikan Achmad saat mendampingi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan kerja di titik pangkalan LPG 3 kg di Kota Tangerang, Selasa (4/2/2025).
"Udah ini, udah beres. Udah Insya Allah, hari ini udah. (Dijamin distribusi normal besok?) Iya, dijamin, jamin," kata Achmad kepada Liputan6.com di salah satu titik pangkalan di Kota Tangerang, Banten, pada Selasa (4/2/2025) kemarin.
Namun, pengecer sanksi janji itu bisa terlaksana. Pasalnya, salah satu pengecer tingkat rumahan bernama Daniel (62 tahun) bilang, statusnya sebagai sub pangkalan sejauh ini masih belum jelas.
Jangankan sebagai sub pangkalan, dirinya untuk mendapat LPG 3 kg sebagai konsumen akhir saja masih sulit. Lantaran pihak pangkalan dekat rumahnya di Kabupaten Tangerang mendistribusikan tabung gas melon subsidi kepada konsumen akhir secara bergilir.
"Maaf, (status sebagai sub pangkalan) belum jelas sama sekali. Pokoknya buat dapat aja masih antre pakai data. Jatahnya satu biji, satu tabung. Buat jualan enggak bisa, buat pribadi aja. Buat serepan, cadangan, dikasih satu," ungkap Daniel kepada Liputan6.com, Rabu (5/2/2025).
Pengecer Disuruh Menunggu
Daniel lantas menceritakan kebijakan yang dibuat beberapa pangkalan dalam menggilir penyaluran LPG 3 kg. Pernyataan itu didapat setelah mengantre berjam-jam untuk bisa membeli tabung gas subsidi.
"Itu udah nyari ke mana-mana ya. Saya udah ke pangkalan lain, enggak dapat. Terus ngantre sejam, enggak dapat juga," ucap dia.
Status dirinya sebagai pengecer yang naik kelas jadi sub pangkalan pun belum banyak digubris oleh pangkalan resmi. Sehingga ia hanya bisa mendapat maksimal dua tabung LPG 3 kg untuk sekali pengambilan.
"Saya sudah daftar (jadi sub pangkalan). Daftar dulu kan, baru bisa dapat. (Dapatnya hanya 2 tabung?) Iya, dua," kata Daniel.
Cerita yang sama pun disebutnya turut dialami beberapa kawannya yang jadi pedagang UMKM. Bahkan, masa antre yang diterapkan bisa lebih panjang, mengikuti pasokan gas yang masuk ke pangkalan.
"Ceritanya gini, orang jual siomay. Bareng sama saya ke pangkalan. Sekarang dia jualan siomay, gasnya udah abis pak. Sama pangkalannya itu tanggal 17 (februari) disuruh datang. Bagaimana bayangkan?" urainya.
"Ini enggak bohong. Pangkalan bilang gas ada di data, tapi tanggal 17. Suruh nunggu 12 hari. Itu di Bonang (Kabupaten Tangerang, pangkalannya)," demikian Daniel menegaskan.
Ramal Baru Lancar Senin
Melihat kondisi itu, Daniel meramal pendistribusian LPG 3 kg untuk masyarakat luas baru bisa lancar per Senin, 10 Februari 2025 mendatang. Lantaran belum semua pangkalan bisa menyalurkan LPG sebagaimana semustinya.
"Menurut saya hari Senin baru dapat. Masalahnya kan warga kecil masih banyak yang ngantre. Banyak yang enggak dapat," ungkap dia.
Daniel mengklaim prediksi itu tidak sembarang keluar. Sebab dirinya sudah berkiprah sebagai pengecer selama belasan tahun. Dimana biasanya penyaluran LPG 3 kg yang tersendat baru bisa lancar sepekan setelah ada kebijakan dari pemerintah pusat.
"Saya orang dagang udah lama pak. Saya udah 15 tahun. Seluk beluk gas saya udah ngerti. Kira-kira saya baru lancar hari Senin. Dari agennya enggak masuk," ungkap dia.
Terlebih pemerintah melalui Kementerian ESDM masih tetap lanjut melakukan penataan skema baru penyaluran LPG 3 kg. "Masalahnya sekarang kan masih ditata semuanya. Menurut saya masih susah, kalau menurut saya ini," pungkas Daniel.