Sederet Peluang Strategis Pengusaha Usai Indonesia Gabung BRICS

2 weeks ago 21

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menyambut baik keanggotaan penuh Indonesia dalam BRICS sebagai peluang strategis untuk mendiversifikasi mitra dagang dan investasi. Langkah ini dianggap penting di tengah dinamika ekonomi global yang terus berubah.

Ketua APINDO, Shinta Kamdani, menjelaskan bahwa BRICS membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat kerja sama dengan negara-negara seperti Tiongkok, India, dan Uni Emirat Arab (UEA), yang merupakan pasar potensial.

Selain itu, keanggotaan ini juga dapat membantu Indonesia menembus pasar non-tradisional, termasuk Afrika dan Timur Tengah.

“Namun, kami juga melihat bahwa BRICS lebih banyak berorientasi pada isu geopolitik dibandingkan pada harmonisasi kebijakan ekonomi yang konkret,” ujar Shinta dalam keterangan resmi pada Selasa (14/1/2025).

Ia juga menegaskan bahwa keanggotaan BRICS tidak menuntut Indonesia untuk mengadopsi kesepakatan internasional yang mengikat, sehingga kebijakan sosial-ekonomi dalam negeri tetap dapat dipertahankan.

Manfaat dan Tantangan Keanggotaan BRICS

Meskipun dampak langsung ke sektor usaha belum terlihat secara signifikan, Shinta menekankan pentingnya pelaku usaha memanfaatkan peluang yang muncul dari keanggotaan Indonesia di BRICS. Beberapa potensi yang dapat dijajaki meliputi:

  • Diversifikasi Pasar Pelaku usaha Indonesia dapat memperluas jaringan dengan anggota baru BRICS seperti UEA dan Ethiopia, khususnya di sektor manufaktur, agrikultur, dan energi.
  • Alternatif Pembiayaan Proyek Melalui BRICS New Development Bank (NDB), sektor usaha dapat mengakses pembiayaan untuk proyek infrastruktur dan energi terbarukan yang sebelumnya mungkin terkendala oleh sumber pendanaan tradisional.
  • Pemanfaatan Teknologi Keunggulan teknologi dari negara anggota BRICS seperti Tiongkok dan Rusia dapat dimanfaatkan untuk mendukung transformasi industri domestik.

Namun, Shinta juga mengingatkan adanya tantangan yang perlu diantisipasi, termasuk potensi retaliasi dagang dari negara-negara non-BRICS dan risiko ketergantungan pada mitra tertentu seperti Tiongkok. Oleh karena itu, strategi mitigasi risiko menjadi hal yang krusial bagi pelaku usaha.

Kesimpulan

Keanggotaan Indonesia di BRICS membuka peluang besar bagi pengusaha untuk menjajaki pasar baru, memanfaatkan pembiayaan alternatif, dan meningkatkan daya saing industri domestik.

Namun, diperlukan perencanaan strategis untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul agar manfaat dari keanggotaan ini dapat dioptimalkan secara maksimal.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |