Profit Perusahaan Pionir Dekarbonisasi Bisa Capai 30%

2 weeks ago 15

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pionir dekarbonisasi punya daya saing lebih tinggi dan didukung oleh keunggulan dalam keberlanjutan bisnis. Industri yang berorientasi pada keberlanjutan cenderung lebih tangguh dalam menghadapi risiko bencana iklim, perubahan regulasi emisi, serta dinamika permintaan pasar global, termasuk Indonesia.

Manajer Engagement untuk Energi dan Bisnis Berkelanjutan di World Resource Institute (WRI) Indonesia sekaligus perwakilan proyek Sustainable Energy Transition in Indonesia (SETI). Arif Fajar Utomo menjelaskan, ada banyak keuntungan yang dicapai industri pionir dekarbonisasi.

“Keuntungan yang dapat dicapai mencakup peningkatan daya saing melalui efisiensi proses dan energi, peningkatan pendapatan, penguatan citra perusahaan, serta kepatuhan terhadap regulasi yang mengarah emisi nol bersih,” kata Arif dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (17/01/2025).

Sejumlah riset mengungkapkan bahwa gaya hidup berkelanjutan telah menarik perhatian konsumen dan mereka rela membayar lebih untuk membeli produk ramah lingkungan. Riset lain yang dilakukan Bain & Company Brief pada 2022 menunjukkan, pertumbuhan profit perusahaan pionir dekarbonisasi industri mencapai 25%—30% pada 2021 hingga 2050.

“Pertumbuhan ini lebih besar daripada perusahaan yang hanya menjadi pengikut dan bahkan terlambat. Kami siap berkolaborasi dengan industri untuk mendukung upaya dekarbonisasi, khususnya dalam implementasi energi terbarukan dan efisiensi energi melalui proyek SETI,” kata Arif.

Proyek SETI

Proyek Sustainable Energy Transition in Indonesia (SETI) merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jerman untuk mendorong dekarbonisasi sektor industri dan bangunan.

Fokus proyek SETI untuk sektor industri mencakup peningkatan kapasitas, identifikasi peluang transisi energi, serta implementasi energi terbarukan dan efisiensi energi melalui dukungan teknis, seperti audit energi dan studi pra-kelayakan.

Selain itu, proyek ini juga menghubungkan industri dengan penyedia teknologi, pendanaan, dan pemangku kepentingan lainnya. Di sisi kebijakan, SETI memiliki fokus dalam penguatan kebijakan sebagai elemen kunci pendukung transisi di industri dan telah berkoordinasi dengan Kementerian terkait seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |