Perang Dagang Makin Panas: Trump Naikkan Tarif 104%, China Balas Dendam 84%

1 week ago 13

Liputan6.com, Jakarta - China kembali membalas kebijakan tarif impor yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump. China menaikkan tarif impor barang AS hingga lebih dari 80%.

Menurut keterangan Kantor Komisi Tarif Dewan Negara yang dikutip dari CNBC, Rabu (9/12/2025), tarif atas barang-barang AS yang masuk ke China akan naik menjadi 84% dari 34% mulai 10 April 2025.

Kenaikan ini dilakukan sebagai respons terhadap kenaikan tarif AS terbaru atas barang-barang China hingga lebih dari 100% yang dimulai pada tengah malam ini.

Kenaikan tarif yang saling berbalas ini mengancam akan menghancurkan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia. Menurut Kantor Perwakilan Dagang AS, AS mengekspor barang senilai USD 143,5 miliar ke China pada 2024, sementara mengimpor produk senilai USD 438,9 miliar.

Pemerintahan Trump mengumumkan kebijakan tarif baru yang menyeluruh minggu lalu, dan memperingatkan negara-negara lain agar tidak membalas. Beberapa negara, termasuk Jepang, tampaknya bersedia bernegosiasi mengenai tarif, tetapi Tiongkok tampaknya mengambil sikap yang lebih keras dan dengan cepat mengumumkan tarif balasan.

Trump Naikkan 50%

Setelah tanggapan awal China terhadap penerapan tarif pada tanggal 2 April, Trump mengumumkan kenaikan tambahan sebesar 50%, sehingga total pajak impor untuk barang-barang Tiongkok menjadi 104%.

“Saya pikir sangat disayangkan bahwa Tiongkok sebenarnya tidak ingin datang dan bernegosiasi, karena mereka adalah pelanggar terburuk dalam sistem perdagangan internasional,” kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent kepada Fox Business pada hari Rabu setelah pengumuman terbaru tarif China.

“Mereka memiliki ekonomi yang paling tidak seimbang dalam sejarah dunia modern, dan saya dapat memberi tahu Anda bahwa eskalasi ini merugikan mereka.” tambah dia.

Investor Ketakutan

AS telah memberlakukan tarif baru pada China sebelum meluncurkan kebijakan perdagangan penuhnya pada bulan April. China, bersama dengan Kanada dan Meksiko, dikenai pungutan baru di awal masa jabatan Trump sebagai bagian dari apa yang disebut pemerintah sebagai upaya untuk menghentikan fentanil memasuki AS.

Perang dagang tampaknya telah membuat investor di seluruh dunia ketakutan, karena pasar ekuitas global telah merosot tajam pada bulan April. S&P 500 ditutup pada hari Selasa dengan penurunan hampir 20% dari puncaknya, menjadikan indeks AS terkemuka sebagai pasar yang sedang lesu. Indeks Kospi Korea Selatan juga merosot tajam pada hari Rabu. Saham di Shanghai dan Hong Kong juga turun tajam sejak pengumuman tarif AS pada tanggal 2 April.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |