Liputan6.com, Jakarta Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkapkan keinginannya untuk membentuk holding UMKM.
Hal ini dia sampaikan saat membuka pameran kerajinan tangan terbesar se-Asia Tenggara, The Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT), di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada 5 Februari 2025.
"Pada kesempatan ini saya sampaikan Kementerian UMKM akan menggagas sebuah konsep ataupun pola yang kita sebut namanya adalah Holding UMKM," ujar dia.
Menteri Maman menyebut Holding UMKM merupakan terobosan untuk membangun membangun konektivitas antara UMKM dengan industri besar. Menurutnya, pelaku UMKM perlu terlihat dalam rantai pasok perusahaan global.
"Jadi, harapan kita ke depan kita mau mencoba mendorong sebuah terobosan konsep agar pengusaha-pengusaha UMKM di seluruh Indonesia. Di mana salah satunya yang terlibat di dalam Inacraft ini bisa terjadi sebuah akselerasi ataupun percepatan peningkatan pertumbuhan usaha mereka di masing-masing tingkatan," ujarnya.
Meski demikian, belum disebutkan kapan konsep Holding UMKM akan diterapkan.
Menteri Maman juga menyampaikan komitmen Presiden Prabowo untuk membantu pelaku UMKM di dalam sektor pembiayaan, sektor pemasaran, pelatihan peningkatan kapasitas produk pelaku UMKM domestik. Hal ini dalam rangka mendorong UMKM naik kelas untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen.
"Yang tentunya ini menjadi sebuah harapan yang besar di mana harapan dari bapak presiden dan terjadi pertumbuhan ekonomi kurang lebih 8 persen," tandas Maman Abdurrahman.
OJK Catat Kredit UMKM Masih Rendah Akibat Tak Punya Jaminan
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit kepada UMKM masih terbilang kecil. Besarannya, hanya 19-21 persen sejak 2019.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono menuturkan akses terhadap pembiayaan jadi masalah paling besar yang dihadapi UMKM.
Keterbatasan akses UMKM itu pun beragam. Namun, salah satu yang menjadi sorotannya karena UMKM tak memiliki jaminan atau agunan. Alhasil, perbankan belum bisa memberikan bantuan pembiayaan atau kredit.
"Keterbatasan UMKM dalam mengakses sumber pembiayaan disebabkan karena ketidakmampuan dalam menyediakan jaminan, seperti agunan dan kendala administrasi yang terkait dengan kegiatan usahanya sehingga walaupun UMKM dinilai layak atau feasible, tapi belum bankable," tuturnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Menteri UMKM Bidik Transaksi Inacraft 2025 Tembus Rp100 Miliar
Pameran kerajinan tangan terbesar se-Asia Tenggara, The Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT), kembali digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada tanggal 5-9 Februari 2025.
Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menargetkan transaksi penjualan selama pameran berlangsung sekitar Rp100 miliar. Angka ini meningkat dibandingkan realisasi transaksi penjualan tahun lalu sekitar Rp75 miliar
"Di mana perlu saya sampaikan target secara komersial ataupun penjualan dari acara Inacraft ini di mana target penjualan transaksi kurang lebih sekitar Rp100 miliar," kata Maman saat membuka pameran Inacraft 2025.
Sementara itu, target nilai kontrak dagang dalam ajang Inacraft tahun ini mencapai USD 1,5 juta. Nilai ini setara Rp24,5 miliar asumsi kurs Rp16.310 per USD.
"Ini adalah sebuah momentum, sebuah kesempatan yang luar biasa dan tentunya kesempatan untuk para pengusaha-pengusaha UMKM kita bisa tumbuh berkembang," bebernya.
1.100 Pelaku UMKM Terlibat
Menteri Maman mencatat, sekitar 1.100 pelaku UMKM terlibat dalam UMKM yang terlibat di acara Inacraft tahun ini. Dia ingin agar lebih banyak pelaku UMKM yang terlibat dalam pameran kerajinan tangan terbesar se-Asia Tenggara.
"Dan yang paling penting adalah membuka lapangan pekerjaan, lapangan peluang-peluang pekerjaan di semua sektor yang terlibat di dalam acara Inacraft ini," ucapnya.
Kementerian UMKM berkomitmen untuk terus selalu berkontribusi di dalam sektor pembiayaan, sektor pemasaran, pelatihan peningkatan kapasitas produk pelaku UMKM domestik. Hal ini sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Yang tentunya ini menjadi sebuah harapan yang besar di mana harapan dari bapak presiden dan terjadi pertumbuhan ekonomi kurang lebih 8 persen. Mudah-mudahan dengan adanya forum-forum Inacraft seperti bisa membantu meningkatkan dan mendorong target pencapaian ekonomi kita yang kurang lebih sekitar 8 persen," tandasnya.