Liputan6.com, Jakarta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memastikan pasokan listrik saat Hari Raya Idul Fitri Tahun 2025 aman dan andal untuk kenyamanan masyarakat.
“Jadi, secara umum untuk listrik, insya Allah, enggak ada masalah. Jaringan pun sudah kita cek bersama-sama Pak Dirut, enggak ada masalah,” kata Bahlil dikutip dari Antara, Jumat (14/3/2025).
Sementara itu, beban puncak pada saat Lebaran dipastikan masih ada selisih dari total kapasitas pembangkit terpasang. Kapasitas terpasang 67 ribu megawatt, sementara beban puncaknya hanya sampai 46 ribu megawatt.
“Jadi kita masih selisih kurang lebih sekitar 30 persen sampai 40 persen,” kata Alfons.
Ia mengatakan sistem kelistrikan selama periode Lebaran tahun ini dalam kondisi aman dan tidak menghadapi kendala.
Kesiapan ini juga mencakup ketersediaan bahan bakar pembangkit, baik BBM, batu bara, maupun gas, yang berada pada level aman dengan hari operasi (HOP) antara 25 hingga 30 hari.
Sementara itu, Anggota Komisi XII DPR RI Alfons Manibui mengapresiasi langkah pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN dalam memastikan pasokan listrik menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025.
“Hingga dua minggu bulan puasa, ketersediaan listrik di masyarakat tercukupi, sehingga aktivitas ekonomi masyarakat berjalan normal tanpa kendala yang terkait dengan pasokan listrik. Masyarakat terlihat nyaman dan bisa fokus menjalankan ibadah Ramadhan,” kata Alfons dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut, ia menyarankan tiga hal penting agar pasokan listrik tetap aman terutama selama masa Lebaran 2025.
Pertama, PLN harus tetap siaga terhadap kemungkinan cuaca ekstrem yang bisa mengganggu pasokan listrik. “Seperti kita tahu, cuaca sekarang ini makin sulit diprediksi. Diperlukan kesiagaan penuh agar potensi gangguan dapat teratasi,” ujarnya.
Pasokan Listrik
Lebih lanjut, ia mengatakan PLN harus fokus memperhatikan pasokan listrik di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).
“Ini selalu jadi PR kita bersama untuk melakukan pemerataan akses listrik oleh semua daerah. Harapan kita masyarakat di daerah 3 T terkhusus di kawasan Indonesia timur dapat juga kita penuhi kebutuhan listriknya,” ujar legislator dari Daerah Pemilihan Papua Barat itu.
Ketiga, PLN harus mempersiapkan infrastruktur yang memadai pada masa mudik Lebaran 2025 seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terutama di wilayah Pulau Jawa.
Listrik Selama Ramadan Aman, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Cukup 20 Hari Operasi
Sebelumnya, PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI)memperkuat pasokan bahan bakar pembangkit sehingga dalam kondisi aman. Hal ini guna mendukung kehandalan pasokan listrik selama periode Ramadan.
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, PLN EPI memastikan kecukupan bahan bakar pembangkit dengan terus memperkuat rantai pasok dan memperbaiki tata cara pemenuhan bahan bakar pembangkit listrik.
“PLN EPI siap memberikan pasokan energi primer demi listrik yang handal selama periode Ramadhan tahun ini. Stok bahan bakar pembangkit saat ini berada dalam kondisi aman,” kata Iwan, Kamis (13/3/2025).
Iwan mengungkapkan, selain memperkuat pasokan bahan bakar energi primer, PLN EPI juga terus memantau bongkar muat kapal hingga ke semua pengadaan yang terpantau secara digital.
Iwan merinci, stok batu bara untuk pembangkit listrik secara umum berada dalam kondisi aman dengan rata-rata di atas 20 Hari Operasi (HOP). Seperti stok batubara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLN untuk sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali) mencapai 24,8 HOP.
"Sementara itu, stok untuk sistem Sumatera-Kalimantan (Sumkal) sebesar 26,7 HOP dan untuk Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara sebesar 29,2 HOP," lanjutnya.
Selain kebutuhan batubara, PLN juga menjamin tersedianya kebutuhan energi primer lainnya, seperti Gas dan BBM juga dalam kondisi aman.
PLN EPI berkomitmen memberikan keamanan pasokan energi primer pembangkit yang optimal agar masyarakat dapat melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan dengan nyaman.
Kebutuhan Naik Selama Ramadan, Bagaimana Pasokan Listrik PLN?
PLN Indonesia Power (PLN IP) siagakan pasokan listrik dengan Daya Mampu Netto (DMN) pasokan lebih dari 19,5 Gigawatt (GW), untuk memenuhi kebutuhan listrik selama bulan Ramadan 1446 H/2025 M, sehingga m masyarakat nyaman menjalankan aktivitas selama bulan suci Ramadan.
Direktur Utama PLN Indonesia Edwin Nugraha Putra mengatakan, pasokan listrik Indonesia Power cukup dan siap mendukung kebutuhan listrik di masing-masing sistem maupun sub sistem kelistrikan seluruh Indonesia, meski ada diperkiraan terjadi kenaikan konsumsi listrik terutama di malam hari saat Ramadan
"Sebagai subholding generation company terbesar di Asia Tenggara, PLN Indonesia Power memiliki peran besar dalam memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia, khususnya saat momen penting seperti Ramadan," kata Edwin.
Menurut Edwin, pembangkit yang dikelola PLN Indonesia Power akan beroperasi optimal untuk memenuhi kebutuhan. Dengan kapasitas daya mampu netto sebesar 19.504,5 Megawatt (MW) atau lebih dari 19.5 Gigawatt, PLN Indonesia Power terus berkomitmen hadirkan nyala terang untuk masyarakat Indonesia, di bulan Ramadan hingga lebaran mendatang.
"Di bulan suci Ramadan tahun ini, PLN Indonesia Power pastikan kelistrikan selama Ramadan aman dan andal," tuturnya.
Edwin juga memastikan kesiapan energi primer dalam kondisi aman untuk mendukung kontinuitas pengoperasian pembangkit optimal sesuai kebutuhan sistem.
Dalam menjaga pasokan listrik selama Ramadan 2025, PLN IP juga mengerahkan lebih dari 3.800 personil siaga, serta menghadirkan 76 Posko Siaga Ramadan di seluruh Indonesia.
"Dalam memenuhi kebutuhan listrik selama Ramadan, PLN Indonesia Power akan bekerja lebih baik dan lebih ekstra dengan mengikuti SOP yang telah ditetapkan," tutup Edwin.