Kopi Garut dan Kedelai Klaten Naik Kelas Bersama PT Kliring Berjangka Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI), anggota Holding BUMN Danareksa, terus memperkuat komitmennya dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang sejalan dengan bisnis perusahaan.

Sepanjang 2025, KBI menjalankan berbagai program prioritas yang berfokus pada peningkatan produktivitas komoditas berbasis Resi Gudang, pemberdayaan petani, pendidikan, serta dukungan sosial bagi masyarakat.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT KBI, Adiyasa Suhadibroto, menegaskan bahwa program-program TJSL ini merupakan investasi sosial jangka panjang perusahaan.

“Dukungan kepada petani adalah investasi kami untuk ketahanan pangan dan ekonomi kerakyatan,” ujar Adiyasa dikutip Jumat (19/12/2025).

Program-program TJSL tersebut menjadi wujud nyata peran KBI dalam mendorong praktik pertanian berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di berbagai daerah. Seluruh inisiatif dijalankan melalui pendekatan kolaboratif bersama petani penggarap di lahan eksisting, tanpa membuka lahan baru, sehingga tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Salah satu program unggulan TJSL KBI adalah penguatan sektor pertanian melalui skema rolling fund pembudidayaan komoditas kedelai. Program ini sebelumnya telah sukses dijalankan pada Batch II bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Asosiasi Masyarakat Kedelai Lokal Nusantara (Asmakara).

Hasilnya, sebanyak 73 petani binaan berhasil meningkatkan hasil panen hingga 43,48 persen, dari semula 9 ton menjadi 21 ton. Selain itu, mutu hasil panen juga meningkat sebesar 28,45 persen. Melihat capaian tersebut, PT KBI kini bersiap melanjutkan program ke Batch III.

Keberlanjutan program ini diharapkan dapat memperkuat mata rantai pasok kedelai lokal, khususnya di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, serta Kecamatan Karangwuni, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Langkah ini juga dinilai strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional berbasis komoditas lokal.

Tak hanya kedelai, komitmen KBI terhadap komoditas berkelanjutan juga diwujudkan melalui program reforestasi dan pengembangan kopi. Pada 2025, KBI melanjutkan penanaman benih kopi Batch II di Garut, Jawa Barat, bekerja sama dengan Yayasan Tanah Air Semesta, organisasi yang fokus pada reforestasi, agroforestri, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.

Program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif yang dimulai sejak 2024. Pada tahap awal, telah direalisasikan penanaman 500 pohon kopi dan tanaman endemik yang melibatkan petani binaan dari Kelompok Tani Hutan (KTH). Selanjutnya, pada awal Desember 2025, KBI menanam kembali sebanyak 600 benih pohon kopi dan tanaman endemik.

Berbeda dari pembukaan lahan baru, program ini menitikberatkan pada penguatan ekosistem kopi yang lestari dan bernilai ekonomi tinggi. KBI juga mendorong kopi sebagai komoditas Resi Gudang, sehingga petani memiliki sarana untuk mengelola harga jual secara lebih baik dan memperoleh nilai tambah dari hasil panen.

Di luar sektor pertanian, PT KBI juga aktif menjalankan pilar sosial TJSL, khususnya dalam merespons kondisi darurat dan mendukung kelompok rentan. Melalui sinergi Holding BUMN Danareksa, KBI turut menyalurkan 5 ton beras dan paket sembako kepada 18.500 kepala keluarga terdampak banjir bandang di wilayah sekitar Kawasan Industri Medan (KIM).

Bantuan tersebut didistribusikan ke lima wilayah, yakni Kelurahan Tangkahan, Kelurahan Mabar Hilir, Kelurahan Titipapan, Desa Pematang Johar, dan Desa Saentis. Aksi kemanusiaan ini menjadi bagian dari peran BUMN dalam memastikan kehadiran negara di tengah masyarakat saat terjadi bencana.

Selain itu, bertepatan dengan peringatan Hari Disabilitas Nasional, PT KBI menyalurkan bantuan kursi roda kepada puluhan penyandang disabilitas melalui Sekretariat Perkumpulan Penyandang Disabilitas Fisik Indonesia (PPDFI) Pusat di Cijantung, Jakarta Timur. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas serta kualitas hidup penyandang disabilitas, sekaligus mendorong terciptanya lingkungan yang lebih inklusif.

“Ke depan, perusahaan berkomitmen untuk terus memantau dan mendampingi pelaksanaan program-program ini agar dampaknya dapat dirasakan secara luas dan berkelanjutan,” kata Adiyasa.

Dari sisi kinerja bisnis, hingga November 2025, PT KBI mencatatkan pertumbuhan volume transaksi multilateral sebesar 24 persen dan transaksi bilateral sebesar 22 persen secara tahunan. Sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang, KBI juga telah mencatatkan 35.767 ton komoditas yang terdaftar di resi gudang di seluruh Indonesia.

Capaian tersebut menunjukkan bahwa strategi KBI dalam mengintegrasikan pertumbuhan bisnis dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan mampu berjalan beriringan, sekaligus memperkuat peran perusahaan dalam mendorong ekonomi berkelanjutan.