Komitmen Sustainability, 38% Air Limbah Lippo Karawaci Didaur Ulang

1 week ago 15

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mewujudkan lingkungan hidup yang berkualitas, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen untuk mengolah air limbah secara bertanggung jawab, sesuai dengan persyaratan peraturan yang berlaku mengenai pembuangan air limbah.

Selain itu, Lippo Karawaci juga memastikan bahwa proses pengolahan air limbah yang dilakukan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan maupun masyarakat sekitar.  

Group CEO Lippo, John Riady, menjelaskan bahwa seluruh air limbah yang dihasilkan oleh berbagai properti perusahaan diolah melalui fasilitas pengolahan air limbah bersertifikasi, yang sebagian besar berlokasi di tempat.

"Pemantauan kualitas air yang diolah dilakukan secara berkala untuk memastikan parameter pH (ukuran tingkat keasaman atau kebasaan) dan laju aliran sesuai standar, dengan pengukuran rutin yang dilakukan oleh laboratorium terakreditasi," jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (22/1/2025).  

Kawasan kota mandiri yang dikembangkan oleh perusahaan juga dilengkapi dengan instalasi pengolahan air limbah terpusat yang melayani berbagai aset dan area yang terhubung dengan jaringan pembuangan limbah umum.

Untuk mengelola pembuangan air, lumpur hasil pengolahan air bersih diarahkan ke tempat pengeringan lumpur. Proses pengendapan dan pengeringan di mana lumpur yang telah kering kemudian dikumpulkan di area terbuka instalasi pengolahan air.

John Riady, mengungkapkan bahwa 2 tahun lalu, unit-unit usaha perusahaan menghasilkan total 3,82 juta m3 air limbah. Sekitar 38% di antaranya berhasil didaur ulang atau digunakan kembali.  

John juga menjelaskan bahwa divisi Pengolahan Air (Water Treatment Division WTD) perusahaan tidak hanya mengolah air limbah yang dihasilkan oleh unit-unit bisnis, tetapi juga mengelola air limbah dari penyewa residensial, komersial, dan industri.  

Sekitar 49% dari seluruh air limbah yang diolah, dialihkan untuk digunakan kembali setelah pengolahan. Sebagian dari limbah air tersebut didaur ulang dan dijual sebagai air yang tidak dapat diminum, sementara sisanya langsung digunakan kembali oleh Town Management Division (TMD) untuk berbagai keperluan, termasuk irigasi dan penghijauan.

Strategi LPKR Jadi Agen Perubahan Berkelanjutan, Kelola Limbah hingga Serap Tenaga Kerja Lokal

Sebelumnya, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), pengembang properti daerah perkotaan berstandar internasional Lippo Cikarang Cosmopolis, berkomitmen untuk menjadi agen perubahan yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.

Presiden Direktur Lippo Cikarang Gita Irmasari menyampaikan, pada 2023, Lippo Cikarang mencatatkan serangkaian inisiatif untuk memperkuat kontribusi terhadap keberlanjutan dengan mengambil peran unik sebagai pengembang properti dan pengelola kota mandiri Lippo Cikarang Cosmopolis.

 Hal mana tercermin pada desain kawasan hunian Lippo Cikarang Cosmopolis yang tidak hanya modern dan inovatif, akan tetapi juga mengutamakan prinsip-prinsip ramah lingkungan. Perusahaan tidak hanya menciptakan lingkungan yang nyaman bagi penghuninya, namun berperan juga dalam memelihara dan melestarikan lingkungan sekitar.

"Selain itu, LPCK menyediakan fasilitas-fasilitas seperti pendidikan, kesehatan, olahraga, ruang terbuka hijau, serta pusat perbelanjaan modern dan tradisional, yang bertujuan memberikan kenyamanan dan kemudahan akses bagi seluruh penghuni kawasan hunian," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (19/8/2024).

Di samping itu, Lippo Cikarang  juga telah mengembangkan kawasan industri yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Melalui pengembangan ini, Perusahaan berhasil menyerap tenaga kerja lokal yang signifikan, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya.

"Ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar, tetapi juga menciptakan kesempatan kerja dan pengembangan karir bagi penduduk setempat," tambah Gita.

Menghemat Air

Dari perspektif lingkungan, terutama terkait pengelolaan air, pengolahan limbah, dan pengendalian emisi, Perusahaan mengoptimalkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (WTP) dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk memastikan pengelolaan air secara optimal.

WTP Perusahaan sendiri telah menerapkan mekanisme yang berfungsi untuk menghemat air serta meningkatkan efisiensi sistem distribusi air, dan mengurangi biaya yang terkait dengan pemborosan air.

Sementara untuk pengolahan air limbah, melalui kerjasama dengan vendor eksternal, IPAL Perusahaan mengutamakan pengelolaan limbah berbahaya yang berasal dari industri. Selain itu, IPAL juga melakukan pengelolaan air limbah industri yang kemudian dikirim ke situs pembuangan yang aman.

Adapun terkait emisi, LPCK selalu mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk memiliki kesadaran dan perilaku ramah lingkungan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |