Heboh Tarif Impor, Warga Kanada hingga Denmark Boikot Produk AS

1 week ago 17

Liputan6.com, Jakarta Aksi boikot mulai bermunculan di sejumlah negara terhadap produk-produk dari Amerika Serikat, menyusul pengenaan tarif impor oleh ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Seorang veteran Angkatan Bersenjata asal Kanada, Todd Brayman mengaku bahwa ia menjadi salah satu dari sejumlah orang di Kanada, Eropa, dan belahan dunia lainnya, yang menghindari pembelian produk AS karena tarif impor AS.

Melansir BBC, Rabu (9/4/2025) Todd Brayman mengungkapkan bahwa dirinya tidak lagi membeli minuman anggur merah favoritnya, yang berasal dari California, AS.

"Saya pernah bertugas bersama pasukan Amerika Serikat dalam hidup saya. Sungguh sangat menyedihkan dan mengecewakan melihat keadaan kita mengingat ikatan sejarah yang dimiliki kedua negara kita," cerita Brayman, yang tinggal di Nova Scotia.

"Namun, saya pikir sekaranglah saatnya untuk bangkit dan diperhitungkan, dan dalam pikiran saya, itu berarti membeli produk lokal dan mendukung bisnis Kanada," ujar dia.

Bersama istrinya, Brayman telah mengganti semua produk Amerika yang biasa dibelinya, termasuk anggur pilihannya sebelumnya, dengan alternatif produk serupa dari Kanada.

"Anggur merah Luckett Phone Box, yang berasal dari sini di Nova Scotia, sangat enak," bebernya.

Namun, menentukan produk mana yang berasal dari Kanada tidak selalu mudah. "Terkadang pemberian label bisa menyesatkan," imbuh Brayman.

Pakai Aplikasi

Untuk membantu, ia kini menggunakan aplikasi di ponselnya yang dapat memindai kode batang suatu produk dan mengidentifikasi asal produk tersebut. Jika produk tersebut diidentifikasi sebagai produk Amerika, aplikasi tersebut menyarankan alternatif produk Kanada.

Aplikasi yang dikenal Maple Scan tersebut merupakan salah satu dari banyak aplikasi yang muncul di Kanada untuk membantu orang berbelanja produk lokal. Aplikasi lainnya termasuk Buy Canadian, Is This Canadian? dan Shop Canadian.

Pendiri Maple Scan, Sasha Ivanov, mengatakan aplikasinya telah diunduh 100.000 kali sejak diluncurkan bulan lalu. Ia yakin momentum untuk membeli produk Kanada akan terus berlanjut.

"Banyak orang Kanada mengatakan kepada saya, 'Saya tidak akan kembali'. Penting bagi kita untuk tetap mendukung produk lokal," ungkap Ivanov.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |