Hati-hati, Harga Emas Berpotensi Turun hingga USD 2.880

3 weeks ago 22

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia mengalami tekanan pada awal pekan ini setelah mengalami aksi ambil untung yang signifikan. Pada hari Jumat 14 Februari kemarin, harga emas sempat jatuh di bawah USD 2.900, namun tetap mencatat kenaikan mingguan lebih dari 0,80%.

Analisis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, tren bullish pada emas mulai melemah berdasarkan kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average. Proyeksi harga emas hari ini menunjukkan potensi kenaikan hingga USD 2.922 jika tren bullish kembali menguat.

"Namun, apabila terjadi reversal, harga emas berpotensi turun hingga level USD 2.880 sebagai target penurunan terdekat," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (17/2/2025).

Salah satu faktor utama yang membebani pergerakan harga emas adalah pelemahan Dolar AS setelah rilis data ekonomi yang beragam. Greenback mencapai posisi terendah tahunannya, sementara imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun turun enam basis poin menjadi 4,472%.

Penjualan ritel di Amerika Serikat mengalami penurunan tajam pada Januari, yang semakin menekan nilai Dolar AS. Hal ini secara historis dapat memberikan dorongan bagi harga emas, mengingat emas merupakan aset yang cenderung bergerak berlawanan dengan Dolar AS.

Namun, aksi ambil untung yang dilakukan oleh para pedagang membatasi lonjakan harga emas. Selain itu, ketidakpastian kebijakan perdagangan Amerika Serikat turut memengaruhi pergerakan pasar. Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mendorong kebijakan tarif timbal balik, tetapi menunda penerapannya untuk membuka ruang negosiasi dengan negara-negara terkait.

Jika ketegangan perdagangan global meningkat, permintaan terhadap aset safe-haven seperti emas dapat kembali menguat, memberikan potensi kenaikan harga dalam jangka pendek.

Kebijakan Fed 

Selain itu, prospek kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) juga menjadi faktor yang diperhatikan pelaku pasar. Setelah rilis data ekonomi yang lemah, investor mulai memperkirakan adanya lebih dari satu kali penurunan suku bunga oleh The Fed dalam waktu dekat. Jika skenario ini terwujud, maka emas dapat kembali memperoleh momentum bullish yang lebih kuat.

Secara keseluruhan, pasar emas saat ini menghadapi ketidakpastian yang tinggi. Jika harga berhasil menembus level USD 2.922, maka potensi kenaikan lebih lanjut bisa terjadi.

Sebaliknya, jika tekanan jual terus berlanjut, maka emas bisa turun lebih dalam ke area USD 2.880 atau bahkan lebih rendah.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |