Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda membuka bungkus permen cokelat saat musim liburan tahun ini, jangan kaget bila rasanya terasa berbeda. Bisa jadi, produk tersebut tidak lagi sepenuhnya terbuat dari kakao asli.
Gejolak harga kakao dunia, krisis pasokan, hingga tekanan keberlanjutan telah mendorong sejumlah produsen global untuk mengubah komposisi produk mereka, termasuk mengganti kakao dengan bahan alternatif.
Dikutip dari CNBC, Senin (22/12/2025), dalam beberapa tahun terakhir, kondisi pertanian yang memburuk pada dua produsen kakao terbesar dunia, Ghana dan Pantai Gading, telah memukul pasokan global.
Dampaknya, harga kakao sempat melonjak ke level tertinggi sepanjang sejarah, menembus lebih dari USD 12 ribu, sekitar Rp 201 juta (estimasi kurs Rp 16.775 per USD) per ton pada akhir 2024.
Meski harga berjangka kakao pada 2025 tercatat telah turun lebih dari 50 persen seiring tanda-tanda pemulihan panen, dampaknya terhadap industri makanan dan minuman belum sepenuhnya mereda.
Data Circana dan Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat menunjukkan harga cokelat melonjak sekitar 30 persen dalam setahun hingga Oktober. Tekanan biaya ini membuat produsen besar seperti Mondelez International, pemilik merek Cadbury, Milka, dan Toblerone, secara terbuka mengakui bahwa volatilitas harga kakao menjadi tantangan serius bagi kinerja keuangan mereka.
Di tengah situasi tersebut, sejumlah produsen mulai mengurangi ketergantungan pada kakao. Beberapa produk bahkan tidak lagi bisa disebut “cokelat”, melainkan harus dilabeli sebagai “beraroma cokelat”.
Tren ini memicu kekhawatiran bahwa cokelat asli, khususnya batangan cokelat murni, perlahan akan berubah menjadi barang mewah yang hanya dapat dinikmati segmen tertentu konsumen.
Alternatif Kakao Kian Diminati, Cokelat Asli Menuju Barang Mewah
Volatilitas harga kakao membuat pelaku industri berada dalam posisi sulit. Produsen besar biasanya melakukan lindung nilai harga hingga delapan sampai sepuluh bulan ke depan, namun produsen kecil tidak memiliki fleksibilitas yang sama. Akibatnya, tekanan harga lebih cepat dirasakan oleh merek-merek kecil dan produk mass market.
Kontrak berjangka kakao untuk pengiriman Maret terakhir tercatat diperdagangkan di kisaran hampir USD 5,9 ribu, sekitar hampir Rp 100 juta per ton di New York. Namun, harga ritel baru akan merespons perubahan ini beberapa bulan kemudian, karena banyak produsen masih menggunakan stok kakao yang dibeli saat harga sedang tinggi.
Berbagai perusahaan rintisan kini menawarkan “cokelat bebas kakao” berbahan dasar karob, biji bunga matahari, buncis, hingga biji labu. Selain alasan harga, produsen alternatif menyoroti isu keberlanjutan dan etika rantai pasok kakao sebagai nilai jual utama.
Planet A Foods dari Jerman mencatat lonjakan permintaan produk alternatif, seiring meningkatnya konsumsi cokelat global, terutama di negara-negara berkembang seperti China dan India.
CEO Foreverland, Massimo Sabatini, menilai cokelat alternatif akan semakin umum, terutama pada produk di mana kakao bukan bahan utama, seperti biskuit, sereal, dan camilan berlapis cokelat. Sementara itu, cokelat batangan murni berpotensi menjadi produk premium dengan harga tinggi.
“Di industri cokelat, terdapat banyak produk, mulai dari batang cokelat hingga produk di mana kakao bukanlah protagonis utama tetapi hanya sebagai pelengkap,” kata Sabatini. “Saya percaya cokelat alternatif akan menggantikan pasar besar ini, sementara batang cokelat murni akan semakin menjadi produk mewah,” tambahnya.
Fenomena cokelat mahal juga terlihat di pasar tertentu seperti Dubai, di mana beberapa produk cokelat premium dijual hingga 80 euro per kilogram.
Masa Depan Cokelat
Meski demikian, para pelaku industri sepakat bahwa kakao tidak akan sepenuhnya ditinggalkan. Untuk produk cokelat arus utama, ekspektasi rasa dan nilai emosional “cokelat asli” masih sangat kuat. Namun, untuk menekan biaya dan mengurangi risiko pasokan, penggunaan cokelat alternatif dan produk hibrida diperkirakan akan semakin meluas.
“Jika Anda membandingkan alternatif ini dengan alternatif lain di pasaran, seperti burger nabati, cokelat digunakan dalam begitu banyak aplikasi yang berbeda, sedangkan burger hanyalah burger,” kata Sabatini.
“Cokelat bisa berupa camilan, bisa berupa batangan, bisa berupa biskuit, bisa berupa apa saja. Ada ratusan produk berbeda di mana cokelat bukanlah protagonis, di mana cokelat alternatif benar-benar dapat menjadi solusi, untuk menghadirkan produk yang lebih berkelanjutan ke pasar, tetapi pada saat yang sama mengurangi tekanan pada rantai pasokan kakao,” tambahnya
Dengan kondisi pasar yang masih dibayangi ketidakpastian, konsumen kemungkinan harus bersiap menghadapi realitas baru: cokelat asli menjadi lebih mahal, sementara cokelat alternatif perlahan hadir di rak-rak toko sebagai solusi industri menghadapi krisis kakao global.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4826909/original/069719000_1715260319-ba8df20f-f1b3-4953-9281-f02abc0ed39d.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/922933/original/083727700_1436362530-20150708-Penukaran-Uang-Jelang-Lebaran-Jakarta-07.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452647/original/074021400_1766414461-WhatsApp_Image_2025-12-22_at_20.28.59__2_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452614/original/031841000_1766410968-WhatsApp_Image_2025-12-22_at_19.29.00__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452603/original/094355400_1766410405-WhatsApp_Image_2025-12-22_at_19.29.00.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363058/original/063965800_1758880246-download.jpeg.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452618/original/058589300_1766411132-Kepala_Departemen_Kebijakan_Makroprudensial_BI__Solikin_M._Juhro-2.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1171884/original/027743900_1458037827-20160315-Hari-ini-BBM-turun-Rp-200-Angga-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451975/original/056363700_1766381264-Wapres_Gibran_Rakabuming_Raka_cek_kesiapan_PLTMG_Gunungsitoli-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2101782/original/007203500_1524140045-20180119-Shell-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3284616/original/095361400_1604313216-20201102-Hari-ini-Rupiah-Ditutup-melemah-atas-dolar-ANGGA-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1462305/original/017836600_1483611820-20170105-BBM-Naik-AY5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426390/original/027162700_1764303880-IMG_4185.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452359/original/033240300_1766396747-Menko_Bidang_Infrastruktur_dan_Pembangunan_Kewilayahan__Agus_Harimurti_Yudhoyono.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5369057/original/041377700_1759410165-2c9b539c-9e1a-415c-9792-66b1da24888a.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452374/original/059538400_1766397266-WhatsApp_Image_2025-12-22_at_15.55.44.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5187033/original/023766500_1744643201-WhatsApp_Image_2025-04-14_at_10.05.25_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452261/original/068269800_1766392578-WhatsApp_Image_2025-12-22_at_12.27.15.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452245/original/054199900_1766391848-Pertamina.jpeg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311627/original/093019500_1754889679-Gx3i8nUXYAAD3b8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4721216/original/051913900_1705711229-fotor-ai-2024012073928.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532284/original/011004900_1628161432-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4592086/original/067091100_1695951584-WhatsApp_Image_2023-09-29_at_8.27.22_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332516/original/077414500_1756509471-1000015044.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4693825/original/025517000_1703131329-el_nino.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3233958/original/005284500_1599717943-20200910-Jakarta-Tarik-Rem-Darurat_-Ganjil-Genap-Ditiadakan-dan-Transportasi-Umum-Dibatasi-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344096/original/084598800_1757479183-Screenshot_2025-09-10_113742.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332768/original/066977000_1756532035-rus4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3172732/original/048313800_1594117392-20200707-Harga-Emas-Pegadaian-Naik-Rp-4.000-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346232/original/026606500_1757582126-Depositphotos_196277020_L.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5277766/original/029427200_1752044988-sr11.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345137/original/039546900_1757507069-men3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5349931/original/025810500_1757942394-AP25248772964198.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4804288/original/011858300_1713347596-20240417-Bisnis_Laundry-HER_5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5408446/original/054909700_1762780494-71c2aa72-026f-4891-89a0-df5854c76daa.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3584538/original/038922100_1632728900-Screenshot_20210927-135735_Zoom.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5369177/original/054391600_1759456407-elon.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4172256/original/013600300_1664250498-FOTO.jpg)