Harga Emas Antam Cetak Rekor Lagi Hari Ini 6 Februari 2025, Cek Daftar Lengkapnya

3 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam sentuh rekor termahal lagi pada Kamis (6/2/2025).Hal yang sama juga terjadi dengan harga jual kembali emas Antam atau harga buyback emas Antam.

Harga emas Antam lebih mahal Rp 7.000 menjadi Rp 1.670.000 per gram. Ini menjadi rekor tertinggi baru harga emas Antam sepanjang sejarah. Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam berada di posisi Rp 1.663.000. Jadi dalam dua hari, harga emas Antam naik Rp 20 ribu.

Hal yang sama juga terjadi pada harga emas Antam buyback. Harga buyback juga naik Rp 7.000 dan ditetapkan Rp 1.521.000. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.521.000 per gram.

Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Hingga pukul 08.01 WIB, kepingan emas Antam sebagian masih tersedia untuk lokasi di butik Logam Mulia Gedung Antam Jakarta.

Daftar Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp 885.000
  • Harga emas 1 gram: Rp 1.670.000
  • Harga emas 2 gram: Rp 3.284.000
  • Harga emas 3 gram: Rp 4.906.000
  • Harga emas 5 gram: Rp 8.154.000
  • Harga emas 10 gram: Rp 16.230.000
  • Harga emas 25 gram: Rp 40.412.500
  • Harga emas 50 gram: Rp 80.705.000
  • Harga emas 100 gram: Rp 161.290.000
  • Harga emas 250 gram: Rp 402.837.500
  • Harga emas 500 gram: Rp 805.375.000
  • Harga emas 1.000 gram: Rp 1.610.600.000.

Harga Emas Dunia Sentuh Termahal Sepanjang Sejarah

Sebelumnya, harga emas terus mengalami kenaikan dan mencetak rekor tertinggi pada Rabu, 5 Februari 2025, seiring meningkatnya kekhawatiran investor terhadap eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Kondisi ini mendorong minat terhadap aset safe-haven seperti emas, yang dikenal sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.

Harga Emas Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Dikutip dari CNBC, Kamis (6/2/2025), pada perdagangan Rabu, harga emas spot naik 0,8% menjadi USD 2.865,61 per ons pada pukul 01:59 p.m. ET (1859 GMT), setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi USD 2.882,16 per ons.

Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup naik 0,6% di level USD 2.893 per ons.

Menurut Peter Grant, Wakil Presiden dan Ahli Strategi Logam Senior di Zaner Metals, pergerakan emas saat ini masih sangat dipengaruhi oleh ketidakpastian perdagangan global.

“Tarif yang diberlakukan terhadap Tiongkok serta respons balik dari Beijing membuat pasar semakin waspada, sehingga permintaan emas sebagai aset safe-haven tetap tinggi,” ujarnya.

Perang Dagang AS-Tiongkok Semakin Panas

Pada awal pekan ini, Tiongkok menerapkan tarif baru pada produk asal AS sebagai respons terhadap kebijakan tarif terbaru dari pemerintahan Presiden Joe Biden. Kondisi ini semakin memperburuk hubungan dagang kedua negara.

Presiden AS sendiri menyatakan tidak terburu-buru untuk berdialog dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping guna meredakan ketegangan perang dagang ini.

Di sisi lain, Layanan Pos AS (U.S. Postal Service) mengumumkan akan kembali menerima semua kiriman surat dan paket dari Tiongkok dan Hong Kong mulai Rabu, setelah sebelumnya sempat menangguhkan layanan tersebut.

Dampak Kebijakan The Fed

Beberapa pejabat Federal Reserve AS memperingatkan bahwa kebijakan tarif yang diterapkan AS dapat memicu inflasi, yang berpotensi memengaruhi keputusan suku bunga. Salah satu pejabat menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi bisa menjadi alasan bagi The Fed untuk memperlambat pemangkasan suku bunga.

Laporan ketenagakerjaan ADP menunjukkan bahwa ekonomi AS menambah 183.000 pekerjaan di sektor swasta bulan lalu, lebih tinggi dari perkiraan analis sebesar 150.000 pekerjaan.

“Data ketenagakerjaan menjadi perhatian utama minggu ini, tetapi kemungkinan besar tidak akan berdampak signifikan terhadap kebijakan The Fed, kecuali jika angkanya jauh di luar ekspektasi,” tambah Grant.

Investor Pantau Laporan Tenaga Kerja AS

Para investor kini menanti laporan tenaga kerja AS yang akan dirilis pada hari Jumat untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai prospek suku bunga.

Sebagai informasi, emas dikenal sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi. Namun, jika suku bunga mengalami kenaikan, daya tarik emas bisa berkurang karena logam mulia ini tidak memberikan imbal hasil seperti instrumen keuangan lainnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |