E-commerce Indonesia Sumbang 40% Pangsa Pasar ASEAN

1 month ago 29

Liputan6.com, Jakarta - The 19th MarkPlus Conference: Reimagining Market-ing for The Next Indonesia sukses digelar pada 5 Desember 2024 di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place. Dalam acara ini terdapat diskusi mengenai market ASEAN dan Indonesia dengan tajuk Digital For Impact: Global Development Forum for Enterprises.

Forum ini membuka serta memperkuat potensi kerjasama antara investor China dengan mitra bisnis di Indonesia.

ASEAN mencatat pertumbuhan rata-rata sebesar 4,4% di antara tahun 2010 dan 2022. Pertumbuhan ini mendorong Produk Domestik Bruto (PDB) secara agregat mencapai USD 3,6 triliun yang meletakan PDB ASEAN sebagai yang terbesar kelima di dunia setelah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, dan Jerman.

Di 2023, kawasan Asia Tenggara mulai kembali menunjukan pengaruhnya dengan permintaan domestik yang kuat, laju inflasi yang terkendali, serta ekspor yang terus meningkat. ASEAN menjadi kawasan yang prospektif untuk mengekspansi usaha di tengah perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian geopolitik dunia.

Indonesia memegang peranan penting bagi ekonomi ASEAN. Berdasarkan Bank Dunia (2023), Indonesia menempati urutan kelima di ASEAN dengan PNB per kapita sebesar4.580 dollar AS. Adapun, Indonesia sedang berupaya untuk mendapatkan nilai tambah di bidang sumber daya alam. Mulai dari larangan ekspor konsentrat tertentu, pembangunan infrastruktur di luar pulau Jawa, dan pengolahan biji mineral di dalam negeri.

Dalam bidang e-commerce, Hermawan Kartajaya, Founder & Chair Mcorp juga menyebutkan “Selain itu, di bidang E-commerce Indonesia menyumbang 40% pangsa pasar di ASEAN, yang mencapai USD 77 miliar pada tahun 2023. Hal ini menunjukan potensi Indonesia sebagai tujuan investasi di berbagai sektor bisnis," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (12/12/2024).

Globalisasi yang menjadi tatanan di masyarakat memulai perjalanan baru bagi perusahaan untuk merambah investasinya ke luar negeri. Dengan globalisasi, batas wilayah antar negara tidak menjadi hambatan. Hal ini memungkinkan investor untuk mengakses peluang investasi baru dan mempelajari pasar-pasar baru. Hadirnya globalisasi, membuka dan memperkuat potensi kerjasama antara pengusaha untuk berinvestasi di Indonesia. Sehingga memperkuat potensi kerjasama antara investor China dengan mitra bisnis di Indonesia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |