Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setuju menunda penerapan tarif terhadap Kanada dan Meksiko. Sebelumnya pemerintahan AS mengumumkan tarif 25 persen untuk impor dari Kanada dan Meksiko.
Mengutip Yahoo News, Selasa (4/2/2025), Presiden AS Donald Trump setuju menunda penerapan tarif terhadap Kanada dan Meksiko selama satu bulan. Hal ini setelah pemimpin dari Kanada dan Meksiko mengumumkan langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan di perbatasannya, setidaknya untuk saat ini tarif yang dapat menaikkan harga bagi konsumen Amerika Serikat dan menghambat ekonomi negara-negara tersebut.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menulis di media sosial Senin sore waktu setempat kalau Kanada akan habiskan USD 1,3 miliar untuk rencana memperkuat perbatasan dengan helicopter, teknologi, personel baru serta sumber daya tambahan untuk menghentikan aliran fentanil.
Kanada telah mengumumkan investasi perbatasan dan imigrasi senilai USD 1,3 miliar pada akhir tahun lalu.
Donald Trump juga segera unggah dengan fokus pada fentanil dan menekankan tarif akan dihentikan sementara selama periode 30 hari untuk melihat apakah kesepakatan ekonomi dengan Kanada dapat disusun atau tidak.
Sebelumnya pada hari itu, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengunggah di media sosial kalau Meksiko akan segera memperkuat perbatasan utaranya dengan 10.000 anggota Garda Nasional untuk mengatasi perdagangan narkoba dari Meksiko ke AS, khususnya fentanil.
Sekali lagi, Trump mengatakan dalam unggahannya sendiri di media sosial bahwa AS akan melanjutkan negosiasi dengan Meksiko mengenai keamanan perbatasan, yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Keuangan Scott Bessent, dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick.
Pengumuman tersebut muncul setelah Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada Sabtu untuk mengenakan tarif sebesar 25 persen pada hampir semua barang yang masuk ke AS dari Kanada dan Meksiko mulai Selasa. Langkah itu berisiko memicu perang dagang dengan dua mitra dagang terdekat AS yang dapat menaikkan harga bagi konsumen AS pada berbagai barang termasuk mobil, produk segar, bahan bangunan rumah dan bensin.
Tarif Impor Baru Donald Trump Mulai Berlaku 4 Februari 2025, Ini Respons Kanada hingga Meksiko
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melanjutkan rencana mengenakan tarif impor terhadap Kanada, Meksiko dan China pada Sabtu, 1 Februari 2025. Hal ini akhiri permainan tebak-tebakan tentang seberapa agresif Donald Trump akan bertindak untuk menghukum tiga mitra dagang terbesar AS.
Mengutip Yahoo Finance, Senin (3/2/2025), tarif tersebut, sebagaimana yang dijanjikan Donald Trump sejak kemenangannya dalam pemilihan umum (Pemilu) akan berupa bea masuk sebesar 25 persen untuk Kanada dan Meksiko, dan 10 persen untuk China atas masalah fentanil dan migrasi ilegal.
Bea masuk untuk tiga negara tersebut akan berlaku penuh pada Selasa, 4 Februari 2025, menurut perintah yang ditandangani Donald Trump pada Sabtu sore, di Florida, AS.
Namun, bea masuk untuk impor energi penting dari Kanada akan lebih rendah dengan bea masuk sebesar 10 persen untuk produk-produk tersebut. Pengecualiaan itu merupakan pengakuan atas saling ketergantungan energi AS dan Kanada.
Donald Trump menuturkan, masalah obat-obatan dan migrasi merupakan keadaan darurat nasional dan melanjutkan bea masuk dengan menggunakan wewenang dalam Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional atau International Emergency Economic Powers Act (IEEPA) pada 1977.
"Kita perlu melindungi warga Amerika Serikat, dan merupakan tugas saya sebagai presiden untuk memastikan keselamatan semua orang,” ujar Donald Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social.
Kanada, Meksiko dan China dengan cepat merespons dan juga bersiap untuk meluncurkan tindakan balasan sendiri terhadap berbagai barang.
Respons Kanada
Kanada bertindak lebih dahulu. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan rencana tarif balasan sebesar 25 persen yang akan mulai berlaku pada Selasa.
Politikus Kanada lainnya meluncurkan tindakan sendiri termasuk upaya menghapus merek alkohol buatan AS yang dibuat di negara bagian yang dipimpin Partai Republik dari gerai ritel Kanada.
"Kami tidak menginginkan ini, tetapi Kanada siap,” ujar Trudeau.
Kamar Dagang Kanada menambahkan, langkah Donald Trump sangat menganggu dan akan memiliki konsekuensi langsung dan segera pada mata pencaharian warga Kanada dan AS.
Respons Meksiko
Sementara itu, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyebutkan, tuduhan Donald Trump terhadap negaranya sebagai “fitnah” dengan mengatakan masalah obat-obatan terlarang dan migrasi tidak akan diselesaikan dengan tarif.
Perintah eksekutif Donald Trump juga mencakup ketentuan yang dapat memungkinkan tarif AS naik lebih tinggi jika bea masuk memicu perang dagang.
Sebuah klausul menuturkan, AS dapat menanggapi tindakan pembalasan apapun dan Presiden dapat meningkatkan atas perluas cakupan bea masuk yang dikenakan berdasarkan perintah ini untuk memastikan keberhasilan tindakan ini.