Banyak Kendaraan Putar Balik, Pintu Tol Cibubur Error?

7 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Operasional Gerbang Tol (GT) Cibubur di Jalan Tol Jagorawi diduga mengalami gangguan.

Hal itu diungkapkan akun Instagram @kabarcibubur24 jam pada Minggu sore, 6 Juli 2025.

Dalam sebuah tangkapan layar yang beredar, terpantau sejumlah kendaraan roda empat berputar balik untuk kembali ke jalan tol. Guna menghindari kepadatan antrean yang menumpuk.

"Gerbang exit Tol Cibubur di duga Error dan Terdapat Beberapa titik banjir di Jalan Alternatif Cibubur, menyebabkan sejumlah kendaraan putar balik," tulis akun bersangkutan. 

"Kejadian pada hari Minggu sore 06/07/25 sekitar pukul 16.06 WIB. Aduh Cibubur ada aja gebrakannya," ungkapnya. 

Merespon kabar tersebut, PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) mengonfirmasi,  informasi yang beredar tidak benar dan tidak ditemukan adanya gangguan atau sistem eror di GT Cibubur.

Senior Manager Representative Office 1 JMT Alvin A Singarimbun mengatakan, operasional dan sistem transaksi di GT Cibubur berjalan normal.

"Beberapa pengemudi melakukan putar balik saat akan bertransaksi di GT Cibubur untuk menghindari kepadatan di Jalan Arteri Cibubur. Pengguna jalan tersebut memilih untuk meneruskan perjalanan dan keluar melalui gerbang tol berikutnya," ujar Alvin dalam keterangan resmi Jasa Marga, Senin (7/7/2025).

Jasa Marga Deteksi 75% Truk di Jalan Tol Kelebihan Muatan

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memonitor bahwa lebih dari separuh truk angkutan logistik yang melintas di jalan tol milik perseroan, terindikasi berlebih muatan alias Over Dimension Over Load (ODOL).

Temuan ini didapat melalui teknologi Weight In Motion (WIM) yang dipasang di 7 titik. Mulai dari Karang Tengah Tol Jakarta-Tangerang, lalu di JORR Seksi C Cakung, Jagorawi di Ciawi, Padaleunyi, Semarang Seksi C, Ngawi-Kertosono, dan Surabaya Gempol.

Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono mengatakan, pihaknya mencatat ada sebanyak 3.353 truk ODOL yang melintasi 7 pos WIM tersebut. Jumlah tersebut sekitar 75 persen dari total truk angkutan barang yang melintas di ruas tol Jasa Marga.

"Yang mengejutkan adalah, bahwa 75 persen yang masuk di tol overload. Sampai dengan Mei ini sudah ada 3.353. jadi datanya tervalidasi terhadap WIM yang kami miliki," terang Rivan di Jakarta, Kamis (26/6/2025).

Namun, Jasa Marga belum bisa melakukan penegakan hukum terhadap truk-truk tersebut, lantaran program Zero ODOL saat ini tengah memulai fase sosialisasi.

"Kita masih dalam bentuk sosialisasi, jadi enggak ada penegakan hukumnya. Hanya diberitahu di stiker, Anda over load atau over dimension," kata Rivan.

Mayoritas Karena Faktor Pengemudi

Rivan turut menceritakan insiden kecelakaan yang diakibatkan truk angkutan logistik. Mayoritas atau sekitar 84,7 persen disebabkan oleh faktor pengemudi.

"Dari faktor pengemudi ini, yang paling kurang antisipasi mencapai 48,8 persen. Kemudian, yang kedua adalah 34 persen adalah mengantuk," ungkap dia.

"Kenapa kurang mengantisipasi juga tinggi, itu lah kemudian kami mencoba weight in motion yang ada di 7 lokasi. Sekarang mulai kami capture, kalau ada yang over load, over dimension, itu kami capture," bebernya.

Rivan juga menyampaikan kasus kecelakaan beruntun akibat truk di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, Jalan Tol Jagorawi, yang terjadi dua kali dalam waktu berdekatan. Dari kasus itu, ia menyimpulkan bahwa dua kejadian itu memang diakibatkan oleh truk ODOL.

"Pada waktu yang lalu ada truk Aqua yang menabrak Ciawi. Dan pada 2 Juni lalu terulang. Yang menarik, di situ kami pasang WIM, di jam 13.10, truk tersebut sudah terverifikasi overload. Pada 10 menit berikutnya, truk tersebut menabrak GT Ciawi," urainya.

"Kita lihat bahwa ini tidak mungkin tidak bisa dikendalikan. Kemiringan di Jalan Ciawi itu cuman 3-4 derajat. Sepanjang memenuhi syarat, pasti masih bisa ngerem. Dari dua kejadian besar, dua-duanya overload. Yang Aqua itu harusnya 11 ton, tapi dia mengangkut 22 ton," tuturnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |