Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk terus menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Agama (Kemenag). Kerja sama kedua lembaga ini untuk memberikan kemudahan layanan transaksi perbankan syariah.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kemenag Muhammad Ali Ramdani dan Direktur Bank Muamalat Karno di Kementerian Agama.
Direktur Bank Muamalat Karno mengatakan, terdapat sejumlah lingkup kerja sama yang disepakati oleh kedua belah pihak. Pertama, penyaluran dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan penyediaan sistem pembayaran untuk mendukung belanja pemerintah.
Kedua, penyimpanan dan pengelolaan dana Kemenag RI melalui produk deposito, giro, virtual account, dan layanan Cash Management System milik Bank Muamalat.
“Kami berharap dapat memberi kemudahan layanan perbankan syariah kepada Kemenag RI. Langkah ini sekaligus menjadi bagian strategi kami dalam mengakuisisi nasabah payroll khususnya di segmen Aparatur Sipil Negara (ASN) mengingat Bank Muamalat telah ditunjuk sebagai Bank Penyalur Gaji (BPG) bagi ASN oleh Kementerian Keuangan pada 2023 lalu,” kata Karno dalam keterangan tertulis, Selasa (4/2/2025).
Lewat kolaborasi tersebut, pionir bank syariah di Tanah Air ini menyediakan layanan pembayaran gaji ASN Kemenag RI. Nantinya, pegawai Kemenag RI yang mempunyai rekening gaji di Bank Muamalat bisa mendapatkan pembiayaan kepemilikan rumah (KPR), multiguna, dan fasilitas lainnya dari Bank Muamalat.
Menurut Karno, kerja sama lainnya meliputi pelayanan penyetoran penerimaan negara bukan pajak. Bank Muamalat juga akan menyediakan bank notes (SAR) untuk mendukung program kerja Kemenag. Kedua belah pihak juga sepakat dalam hal pemanfaatan Badan Layanan Umum (BLU) milik Kemenag.
Volume Transaksi Madina Bank Muamalat Tembus Rp 55 Triliun
Sebelumnya, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatat layanan Cash Management System (CMS) yang bernama Muamalat Digital Integrated Access (Madina) mengalami kenaikan dua digit dari sisi volume, pengguna, maupun jumlah transaksi. Tercatat, volume transaksi Madina tembus Rp 55 triliun di akhir 2024, naik 13% dibandingkan akhir 2023.
Direktur Bank Muamalat Karno mengatakan, kenaikan ini didorong oleh jumlah pengguna Madina yang meningkat menjadi lebih dari 12.200 pengguna pada akhir 2024 atau tumbuh 24% secara year on year (yoy). Setali tiga uang, frekuensi transaksi Madina pada periode yang sama juga mengalami lonjakan hingga 34% menjadi 1,8 juta transaksi.
“Alhamdulillah, rata-rata pertumbuhan kinerja Madina pada tahun lalu berhasil mencapai dua digit. Hasil positif ini menjadi bukti suksesnya strategi yang kami implementasikan, antara lain menjalin lebih dari 2.200 kesepakatan dengan berbagai institusi serta beragam program reward dan aktivasi lainnya,” kata Karno dalam keterangan tertulis, Jumat (24/1/2025).
Kontribusi ke CASA
Berkat kesepakatan baru yang terjalin, layanan Madina berhasil memberikan kontribusi terhadap Current Account Saving Account (CASA) Bank Muamalat hingga lebih dari Rp 1,3 triliun.
Kinerja positif juga terlihat pada layanan Virtual Account (VA) yang terintegrasi dengan Madina. Tercatat, frekuensi transaksi VA pada akhir 2024 menembus 4,2 juta transaksi atau naik 17% secara tahunan. Dengan meningkatnya frekuensi transaksi, volume transaksi VA di pionir bank syariah di Tanah Air ini pun ikut terangkat 21% secara yoy menjadi Rp6,8 triliun.
“Kemitraan yang baik dengan institusi lain menjadi kunci utama di balik moncernya performa Madina. Oleh sebab itu, kami akan terus menjajaki penetrasi pada sektor pendidikan, lembaga pemerintah, rumah sakit, komunitas dan ekosistem muslim, serta lembaga keuangan syariah seperti Bank Pembiayaan Rakyat Syariah,” imbuh Karno.