Bank Mandiri Perkuat Sektor Wholesale dan Lakukan Ekspansi Kredit Keberlanjutan di Tahun 2024

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka menjangkau sektor potensial, terutama dari sisi penyaluran kredit di seluruh Indonesia, Bank Mandiri konsisten memperkuat peran dalam mengoptimalkan ekosistem wholesale.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengungkapkan pihaknya mengoptimalkan potensi di sektor wholesale agar menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan akses permodalan.

"Ekosistem ini tidak hanya memberikan peluang pertumbuhan bagi bisnis tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi secara lebih luas," ungkapnya dalam Paparan Kinerja Keuangan Tahun 2024 Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Darmawan juga mengatakan bahwa pertumbuhan kredit dan tabungan Bank Mandiri tersebar merata di berbagai daerah Indonesia yang menjadi bagian dari komitmen perseroan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari 2 kali lipat pertumbuhan industri, dan pertumbuhan yang sangat baik ini tersebar dengan merata di seluruh Indonesia,” katanya.

Hingga akhir tahun 2024, realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp 1.670,55 triliun naik 19,5 persen secara year on year (YoY) dengan pertumbuhan yang solid di beberapa segmen utama.

Sementara itu, Bank Mandiri sukses menjaga rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) tetap terkendali di level 0,97 persen pada akhir 2024, turun 5 basis poin (bps) dari periode tahun sebelumnya.

Fokus pada Sektor Strategis

Dalam strategi ekspansi kredit, Bank Mandiri fokus pada sektor-sektor strategis seperti pertanian & perkebunan, energi, telekomunikasi, industri makanan dan minuman, serta sektor padat karya yang tersebar di berbagai wilayah.

Penyaluran kredit di segmen korporasi tetap menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan mencapai 25,5 persen secara YoY menjadi Rp 913,3 triliun pada akhir tahun 2024.

Selain itu, segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga terus mendapatkan perhatian dengan pertumbuhan mencapai 6 persen yoy menjadi Rp135 triliun per akhir 2024.

"Realisasi ini sejalan dengan komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan," ujar Darmawan.

Bank Mandiri juga memperkuat strategi bisnisnya melalui peningkatan kualitas aset secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam ekspansi kredit dan penguatan manajemen risiko yang tercermin dari posisi rasio pencadangan atau coverage ratio Bank Mandiri di level 304 persen pada akhir 2024.

“Melalui upaya ini, Bank Mandiri berkomitmen terus mempertahankan keberlanjutan bisnis yang sehat serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan,” ungkap Darmawan.

Dorong Inklusi Keuangan

Sebagai bagian dari strategi penguatan ekosistem wholesale dan perluasan inklusi keuangan, Bank Mandiri terus berinovasi melalui transformasi digital. Super App Livin’ by Mandiri dan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, terus mengalami perkembangan yang pesat.

Hingga akhir tahun 2024, jumlah pengguna Livin’ by Mandiri telah menembus 29,3 juta dengan frekuensi transaksi mencapai 3,9 miliar transaksi atau tumbuh 38 persen secara tahunan.

Sedangkan, Kopra by Mandiri telah mengelola transaksi senilai Rp22.700 triliun dengan pertumbuhan volume transaksi sebesar 17 persen YoY dengan frekuensi mencapai 1,3 miliar transaksi atau naik 21 persen secara YoY.

Darmawan pun menegaskan bahwa digitalisasi menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing dan memperkuat ekosistem bisnis di Indonesia.

"Kami mendorong inovasi digital agar dapat memberikan layanan perbankan yang lebih efisien, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah, transformasi ini menjadi peran kami untuk memperluas akses keuangan bagi lebih banyak pelaku usaha di Indonesia," tegasnya.

Selain itu, Bank Mandiri mengoptimalkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi sebagai bagian dari strategi diversifikasi sumber pendapatan. Sepanjang tahun 2024, fee-based income Bank Mandiri menunjukkan tren positif, didorong oleh peningkatan transaksi perbankan digital, layanan treasury, trade finance, serta jasa pengelolaan dana dan investasi.

Hasilnya, pendapatan non-bunga Bank Mandiri berhasil mencapai Rp42,32 triliun per akhir 2024, tumbuh 4,12 persen secara yoy secara konsolidasi. Bank Mandiri juga mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,8 triliun pada akhir tahun 2024.

“Kami terus mengembangkan solusi layanan yang lebih inovatif dan memberikan nilai tambah kepada nasabah, untuk memastikan pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan secara jangka panjang,” ujar Darmawan.

Dana Pihak Ketiga Tumbuh

Kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri mengalami pertumbuhan solid dan didukung oleh peningkatan dana murah atau Current Account Savings Account (CASA).

Hingga akhir 2024, DPK Bank Mandiri tercatat tumbuh sebesar 7,73 persen YoY menjadi Rp1.699 triliun yang didorong oleh kenaikan signifikan pada segmen giro dan tabungan. Porsi CASA mencapai 80,3 persen dari total DPK, mencerminkan efektivitas strategi perseroan dalam mengoptimalkan pendanaan berbasis dana murah.

Pertumbuhan CASA tersebut terutama didorong oleh peningkatan tabungan yang tumbuh 13,4 persen YoY menjadi Rp665 triliun serta giro mengalami ekspansi sebesar 3,6 persen YoY menjadi Rp606 triliun.

“Keberhasilan ini tidak terlepas dari optimalisasi layanan digital seperti Livin’ by Mandiri, yang semakin mempermudah transaksi dan perencanaan keuangan bagi nasabah ritel, serta Kopra by Mandiri, yang memberikan kemudahan dalam pengelolaan keuangan bagi segmen wholesale,” ungkap Darmawan.

Bank Mandiri terus berkomitmen mendukung Program Strategis Nasional melalui ekspansi kredit berkelanjutan, salah satunya dengan meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM yang mencapai Rp135 triliun dengan pertumbuhan di kisaran 6 persen YoY, dengan kualitas kredit yang terjaga.

Selain itu, melalui kehadiran platform digital, Bank Mandiri memastikan kemudahan akses keuangan bagi pelaku usaha serta masyarakat luas. Digitalisasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi transaksi, tetapi juga mendukung berbagai sektor strategis seperti energi, pangan, dan pendidikan dalam rangka mencapai target pertumbuhan GDP 8 persen pada 2028-2029.

Komitmen Terhadap ESG

Dalam menjalankan strategi bisnisnya, Bank Mandiri juga terus memperkuat komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan dengan mengedepankan aspek Environmental, Social, dan Governance (ESG). Sepanjang tahun 2024, Portofolio Berkelanjutan Bank Mandiri tercatat mencapai Rp293 triliun. 

Dari jumlah tersebut, Portofolio Hijau mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 15,2 persen YoY mencapai Rp149 triliun, mencerminkan komitmen perseroan dalam mendukung pembiayaan berkelanjutan.

Salah satunya lewat kontribusi pada sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) yang hingga akhir tahun 2024 telah mencapai Rp11,8 triliun naik 21 persen YoY. Pembiayaan di sektor ini terus didorong melalui berbagai skema, termasuk Sustainability-Linked Loan dan Green Loan yang ditujukan untuk proyek-proyek berkelanjutan.

Bank Mandiri juga mengukuhkan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung inovasi produk berbasis ESG yang semakin relevan dengan tren global.

"Ke depan, kami akan terus memperkuat peran Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai pihak," kata Darmawan.

"Kami optimis strategi jangka panjang yang telah kami terapkan akan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional secara keseluruhan," jelasnya.

(*)

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |