Bahlil Lahadalia Buka-bukaan Alasan Huayou Gantikan LG di Proyek Baterai Mobil Listrik

8 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan alasan perusahaan asal China, Huayou menggantikan posisi LG Energy Solution dalam proyek baterai mobil listrik. Salah satunya soal kesiapan teknologi di sektor hulu.

Dia menerangkan mulanya LG Energy Solution telah ada dalam satu bagian 'Indonesia Grand Package'. Proyek itu berjalan hingga menghasilkan pabrik sel baterai pertama di Karawang, Jawa Barat.

Pabrik ini adalah hasil kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power dan telah beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 10 Gigawatt hour (GWh). Bahlil bilang, komitmennya adalah membangun kapasitas produksi 30 GWh, artinya masih ada sisa 20 GWh lagi yang perlu dibangun, dan peran itu digantikan Huayou.

"LG itu juga dulunya itu grand package itu sama-sama dengan Huayo dan BUMN. Kemudian dalam prosesnya, LG sudah membangun 10 giga (GWh) pertama, yang harus dilakukan adalah 30 giga (GWh)," kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Selasa (29/4/2025).

"Tetapi untuk dari mining, kemudian smelter, HPAL, prekursor, katoda, memang yang punya teknologi itu adalah Huayo (sedangkan) LG itu teknologinya itu di ujung, makanya dibangun grand package," sambungnya.

Bahlil menerangkan, pemerintah memutuskan untuk menghentikan kerja sama LG ES dan menggantikannya dengan Huayou.

"Kemudian bila kita melihat ada kondisi di mana yang mereka mungkin di internal, maka itu bukan LG yang pergi, tapi memang pemerintah memutuskan untuk menggantikan LG dengan Huayo untuk men-cover itu, dan itu kami yang menandatangani surat itu," bebernya.

Dia menegaskan kembali, pemerintah sudah memberi waktu ke LG. Namun, perusahaan asal Korea Selatan itu dipandang terlalu lama dalam memproses proyek. Sesuai dengan keinginan pemerintah, hasilnya ditunjuk Huayou sebagai penggantinya.

"Dia terlalu lama, komitmen waktu kita yang kita sudah kasih itu sudah terlalu lama. Karena sudah terlalu lama, maka kita melakukan keputusan dalam rangka percepatan. Nah yang mau cepat, yang ada, Huayou. Bukan kita enggak mau mereka (LG), mereka yang terlalu lama," tutur Bahlil.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |