Amran Tegaskan Harga Pangan Tak Boleh Naik Jelang Natal dan Tahun Baru

2 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa harga pangan tidak boleh naik ketika stok nasional dalam kondisi melimpah. Penegasan ini disampaikan untuk melindungi daya beli masyarakat sekaligus menjaga stabilitas pangan nasional, terutama menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Pemerintah, kata Amran, tidak akan menoleransi pelaku usaha pangan yang menjual komoditas strategis di atas harga eceran tertinggi (HET). Pengawasan dan penindakan akan dilakukan secara langsung di lapangan jika ditemukan pelanggaran.

“Penindakan akan langsung dilakukan jika ditemukan pelanggaran,” kata Mentan, dikutdikutip dari Antara, Jumat (19/12/2025). 

Penegasan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Stabilisasi Pengendalian Pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2025/2026. Dalam rapat itu, pemerintah bersama pelaku usaha dan asosiasi pangan menyepakati komitmen menjaga harga sesuai ketentuan.

“Kita bersama seluruh asosiasi yang bergerak di bidang pangan sepakat, jangan ada menjual harga di atas HET. Itu kesepakatan kita yang pertama. Yang kedua, kita tetap menjaga harga di tingkat konsumen,” ujar Mentan.

Pengawasan Intensif dan Penindakan

Amran menegaskan, masa imbauan kepada pelaku usaha telah berakhir. Pemerintah kini akan mengedepankan langkah tegas melalui pengawasan intensif dan penindakan langsung oleh aparat terkait.

“Saya sampaikan semua jangan melanggar HET. Jika melanggar HET, kita tindak. Bukan lagi imbauan. Masa imbauan sudah selesai. Kalau melanggar HET, kita tindak dan Satgas Pangan langsung turun,” tegasnya.

Menurut Amran, kebijakan penegakan HET ini didukung oleh kondisi pasokan pangan nasional yang sangat mencukupi. Seluruh komoditas pangan strategis dipastikan aman dan tersedia dalam jumlah yang memadai.

“Semua stok lebih dari cukup. Ayam, telur, daging cukup. Yang paling penting beras, Alhamdulillah bahkan harganya turun. Minyak goreng juga cukup, bahkan lebih dari cukup karena kita produsen terbesar dunia,” jelasnya.

Kondisi stok yang kuat tersebut, lanjut Amran, menjadi alasan utama pemerintah tidak mentoleransi lonjakan harga di tingkat konsumen.

Keseimbangan Rantai Pangan

Amran juga menyampaikan bahwa seluruh asosiasi pangan telah menyatakan komitmen yang sama untuk menjaga pasokan dan harga tetap stabil selama momentum Natal dan Tahun Baru.

“Semua asosiasi mengatakan stok cukup. Saya katakan tegas, enggak boleh naik. Kalau naik, kita tindak,” ujarnya.

Ia menekankan, kebijakan stabilisasi harga pangan ini dirancang untuk menjaga keseimbangan rantai pangan dari hulu hingga hilir. Pemerintah ingin memastikan petani tetap memperoleh kesejahteraan, pedagang mendapatkan keuntungan yang wajar, dan konsumen tidak dirugikan.

“Kesimpulannya jelas, petani bahagia, pedagang untung, konsumen tersenyum. Itu kesepakatan kita,” kata Amran.

Pemerintah memastikan pengawasan harga dan ketersediaan pangan akan diperketat selama periode Natal dan Tahun Baru. Langkah ini diharapkan mampu menjaga stabilitas harga pangan nasional serta memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok di akhir tahun.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |