Amran Sulaiman Jadi Menko Pangan Ad Interim Gantikan Zulkifli Hasan

3 weeks ago 20

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman didapuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Pangan Ad Interim (Menko Pangan Ad Interim). Lantaran, Zulkifli Hasan disebut tengah melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Pada kapasitasnya itu, Amran langsung menggelar rapat koordinasi persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Lebaran 2025.

"Kalau yang rapat hari ini adalah rapat persiapan jelang HBKN, (mengenai) ketersediaan tadi Pak Mentan tentunya sebagai Menko Ad Interim, karena Pak Zulhas sedang ke luar negeri," ungkap Arief di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Beberapa pihak yang terlibat dalam rapat tersebut di antaranya Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Sekretaris Kemenko Pangan Kasan, serta Kapala Bapanas. 

Arief bilang, pembahasan dilakukan menyoroti ketersediaan bahan pangan menjelang Ramadan dan Lebaran 2025 mendatang. Selain itu, Presiden Prabowo Subianto juga mewanti-wanti agar harga pangan tidak melambung tinggi.

"Jadi Pak Mentan hari ini sebagai Menko Ad Interim untuk memastikan ketersediaan. Jadi perintahnya Pak Presiden adalah harga tidak boleh ada yang naik. Yang naik hanya gabah kering panen milik petani," tegasnya.

Atur Harga Pangan

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku berupaya untuk mengatur harga pangan di tingkat konsumen.

"Hari ini kita rapat untuk persiapan harga bahan pokok di bulan suci Ramadan," kata dia. 

Harapannya harga pangan bisa lebih murah dari tahun lalu. Seperti diketahui, harga pangan kerap mengalami kenaikan menjelang ramadan dan lebaran, alhasil diperlukan intervensi dari pemerintah.

"Kita harapkan harganya stabil, bila perlu harganya lebih rendah daripada tahun sebelumnya," ujar dia.

Harga Minyakita Mahal

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyoroti mahalnya harga minyak goreng kemasan sederhana, Minyakita. Dia meminta satuan tugas (Satgas) pangan mengawal harga eceran tertinggi (HET) di lapangan.

Dia mengakui telah menemukan kenaikan harga Minyakita di beberapa daerah. Selain itu, harga gula pasir juga terpantau naik.

"Minyak goreng, gula pasir, ini ada pergerakan harga naik," ucap Mentan Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Amran mencatat harga rata-rata nasional Minyakita berkisar Rp 17.000-18.000 per liter. Padahal, HET telah ditetapkan sebesar Rp 15.700 per liter.

Minta Satgas Pangan Turun Tangan

Dia memerintahkan Satgas Pangan untuk terjun ke lapangan. Tujuannya memantau pelaksanaan HET Minyakita sesuai di pasaran hingga tingkat desa.

"Satgas pangan masih ada. Ada satgas pangan, kita sudah komunikasi, tolong dipantau sampai tingkat desa," tegasnya.

Dia menegaskan kembali, HET Minyakita sudah diterapkan oleh Kementerian Perdagangan dan perlu dilaksanakan di tingkat konsumen. Mentan Amran juga mewanti-wanti para pengusaha.

"Hari ini keputusan penting adalah, bahwa harga minyak goreng (Minyakita) HET Rp 15.700 (per liter). Kepada saudaraku, sahabatku, semua pengusaha, tolong patuhi HET yang ditentukan oleh pemerintah. Karena kami memantau ada pergerakan harga naik," beber Amran yang kali ini menjabat Menteri Koordinator Bidang Pangan Ad Interim.

"Kita harus patuhi. Kita ingin di bulan suci Ramadan, itu semua yang melakukan puasa, melaksanakan ibadah puasa, tersenyum karena harga stabil dan syukur-syukur di bawah dari harga tahun lalu," imbuh Amran.

Menko Zulkifli Hasan Perintahkan Bulog Serap 2 Juta Ton Beras Petani Lokal

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memerintahkan Perum Bulog menyerap 2 juta ton beras petani lokal. Ini dilakukan selama periode panen raya pada Februari-April 2025.

Seperti diketahui, langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya mencapai swasembada pangan. Menko Zulkifli bilang, periode panen raya tahun ini dimulai sejak Februari 2025 dan diperkirakan puncaknya terjadi pada April 2025.

"Ditergetkan Februari, Maret, April, harus mampu menyerap di atas 2 juta (ton), ya secara bertahap Februari, Maret, dan April, gitu," kata Zulkifli di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Penyerapan gabah kering panen (GKP) ini juga dilakukan dengan patokan harga yang sudah ditetapkan. Yakni, sebesar Rp 6.500 per kilogram untuk menjaga harga di tingkat petani.

"Kita bicara mengenai perlu kesiapan Bulog untuk menyerap gabah dengan harga yang sudah disepakati, sudah diputuskan pemerintah yaitu Rp 6.500," jelasnya.

Dia memastikan, anggaran untuk penyerapan ini sudah disiapkan pemerintah. Adapun, jumlahnya mencapai sekitar Rp 16,6 triliun diluar dana yang disiapkan internal Bulog.

"Saya sudah minta pada, tadi Pak Dirut Bulog, agar betul-betul bisa melaksanakan tugas dengan baik, agar dapat menyerap gabah Rp 6.500," tegas Zulkifli Hasan.

Perlu diketahui, sebelumnya Perum Bulog ditargetkan menyerap 3 juta ton beras dari petani lokal.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |