Trump Tunda Penerapan Tarif Resiprokal, OJK dan Pemerintah Bakal Lakukan Hal ini

1 week ago 11

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar menilai, langkah penundaan penerapan tarif impor selama 90 hari yang dilakukan Presiden Amerika Serikat Donlad Trump membuka peluang besar bagi Indonesia untuk melakukan diplomasi dan negosiasi ekonomi dengan Amerika Serikat, guna mencari solusi terbaik yang tidak saling merugikan.

"Saat ini kita tahu bahwa tarif tadi yang 32 itu ditunda dulu dan sementara dikenakan 10 persen itu 3 bulan ke depan hingga ada kesempatan untuk negosiasi," kata Mahendra dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan, secara virtual, Jumat (11/4/2025).

Mahendra menegaskan, OJK sepenuhnya mendukung pendekatan pemerintah yang memilih untuk tidak melakukan tindakan balasan atau retaliasi secara langsung.

Dia menuturkan, strategi negosiasi ini dinilai jauh lebih konstruktif karena memberikan ruang bagi kedua negara untuk merumuskan kebijakan perdagangan yang saling menguntungkan dalam jangka panjang.

"OJK tentu mendukung penuh langkah yang diambil oleh pemerintah untuk melakukan negosiasi, tidak melakukan retaliasi terhadap penetapan tarif itu karena dengan begitu bisa mencari formula yang saling menguntungkan," jelasnya.

Mahendra menuturkan, Indonesia memiliki keunggulan tersendiri dalam struktur perekonomiannya, terutama karena kebutuhan tinggi terhadap berbagai produk dan komoditas impor dari luar negeri, termasuk dari Amerika Serikat.

"Ini juga ada satu kelebihan tersendiri dari perekonomian Indonesia yang cukup besar dan membutuhkan banyak produk dan komoditas impor dari manca negara ya termasuk yang bisa juga diimpor dari Amerika Serikat, sehingga bisa lebih menyeimbangkan neraca perdagangan yang selama ini Indonesia surplus tinggi," ujar Mahendra.

Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai strategi untuk menyeimbangkan neraca perdagangan antara Indonesia dan AS, yang selama ini menunjukkan surplus di pihak Indonesia.

"Jadi, Indonesia bisa melakukan diversifikasi dari sumber impornya sehingga neraca perdagangan dengan Amerika berimbang tanpa kemudian Indonesia sendiri secara total harus meningkatkan jumlah impornya tapi lebih kepada tadi diversifikasi. Jadi itu langkah-langkah yang dilakukan di tatanan global dan nasional oleh pemerintah," katanya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |