Rasio Kewirausahaan RI Masih Kalah dari Malaysia dan Thailand

3 weeks ago 19
Situs Warta News Sekarang Jitu Terbaik

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengakui bahwa rasio kewirausahaan Indonesia masih kalah dari Malaysia dan Thailand.

Budi mencatat, rasio kewirausahaan Indonesia baru menyentuh angka 3,4 persen.

“Sementara kalau kita lihat Malaysia, Thailand, itu sudah di atas 4 persen. Singapura sudah 8,6 persen,” ungkap Budi dalam kegiatan peluncuran Gemini Academy di kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

Sementara itu, untuk menjadi negara maju rasio kewirausahaan Indonesia harus di atas 10 persen.

“Pokoknya (rasio kewirausahaan) kita usahakan terus, kita kejar sebagus mungkin,” ucap Budi.

Dalam kesempatan itu, Budi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Google Indonesia setelah meluncurkan program Gemini Academy.

“Dengan adanya Gemini bisa mempermudah UMKM dan membantu Kemendag dalam hal akses informasi pasar,” tuturnya.

“Kadang-kadang kan kendalanya selama ini akses informasi (untuk UMKM) agak susah, maka dari itu kami jembatani salah satunya melalui progam ini,” imbuhnya.

Adapun Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia Putri Alam mengatakan bahwa pihaknya telah memiliki program Gapura Digital dan Women Will untuk membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam market intelligence.

“Bersama Kementerian Perdagangan pada tahun 2021, kami juga telah melatih lebih dari 500 UMKM di Indonesia Timur dan mendapatkan banyak sekali cerita-cerita sukses,” bebernya.

Sederet Upaya BUMN Bawa UMKM Tembus Pasar Global

Pameran INACRAFT 2025 kembali menjadi ajang bergengsi bagi pelaku ekonomi kreatif untuk memamerkan karya terbaiknya. Tahun ini, Kementerian BUMN melalui Rumah BUMN hadir dengan membawa 52 UMKM binaan, menghadirkan 149 jenis produk unggulan dalam kategori fashion, kerajinan tangan, dan aksesoris.

Salah satu BUMN yang turut berkontribusi adalah PT Brantas Abipraya (Persero), perusahaan konstruksi yang aktif mendukung pengembangan UMKM.

Partisipasi dalam INACRAFT 2025 bukan hanya tentang menghadirkan produk, tetapi juga menunjukkan bahwa UMKM binaan Brantas Abipraya dan Rumah BUMN semakin siap bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Melalui pendampingan yang berkelanjutan, BUMN memastikan para pelaku usaha memiliki daya saing tinggi serta mampu menjadi bagian dari ekosistem ekonomi yang lebih luas.

Antusiasme pengunjung terhadap INACRAFT 2025 sangat tinggi, dengan lebih dari 100 ribu orang hadir sepanjang acara. Keberhasilan UMKM dari BUMN dalam pameran ini tercermin dari total nilai penjualan yang mencapai Rp 5,7 miliar.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |