Pentingnya Keselamatan Kerja di Area Pertambangan

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta PT Multi Harapan Utama (MHU) bersama mitra kerja menggelar rangkaian kegiatan dalam memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional tahun 2025 dengan tema Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas.

MHU bersama dengan mitra kerja memanfaatkan momen ini untuk menegaskan dedikasi terhadap budaya kerja yang aman dan produktif. 

Sebagai salah satu unit bisnis dari MMS Group Indonesia (MMSGI) pada lini pilar MMS Resources, MHU berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran dan kepedulian seluruh karyawan dan mitra kerja yang berkontribusi terhadap keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara keseluruhan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan produktif.

Kepala Teknik Tambang (KTT) MHU, Aris Subagyo mengatakan peringatan Bulan K3 Nasional menjadi momen untuk semakin memahami bahwa pentingnya keselamatan di area kerja bukan hanya bagi karyawan MHU tetapi juga bagi mitra kerja untuk mencapai zero accident dan zero fatality.

“Keselamatan dan kesehatan kerja bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi merupakan budaya yang harus terus kita bangun bersama. Melalui peringatan Bulan K3 Nasional 2025 ini, kami ingin memastikan bahwa setiap karyawan dan mitra kerja MHU memiliki pemahaman yang kuat terhadap pentingnya keselamatan kerja serta berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, produktif, dan berkelanjutan,” ujar Aris dalam sambutannya pada pembukaan peringatan Bulan K3.

Sebagai bagian dari keterlibatan aktif dengan mitra kerja, MHU mengadakan lomba inovasi program K3, yang mendorong partisipasi aktif dalam menciptakan solusi keselamatan yang lebih efektif di lingkungan kerja. Selain itu, serangkaian lomba olahraga turut diselenggarakan untuk membangun semangat kebersamaan dan meningkatkan kesehatan fisik para pekerja seperti bulutangkis dan juga mini soccer.

Mitra Kerja

MHU melibatkan mitra kerja dalam sosialisasi untuk memperkuat budaya K3 yang terintegrasi serta memastikan bahwa seluruh stakeholder mematuhi regulasi K3 nasional dan kebijakan perusahaan.

Dengan cara ini, diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan keberlanjutan operasional yang efisien. Selain itu, mitra kerja yang memiliki pemahaman kuat tentang K3 akan lebih efisien dalam bekerja sehingga dapat meminimalisir downtime akibat insiden atau kecelakaan kerja.

MHU berkomitmen untuk terus memperkuat penerapan SMK3 dalam setiap lini operasi dan memastikan bahwa budaya keselamatan kerja terintegrasi di seluruh ekosistem perusahaan, menciptakan lingkungan yang tidak hanya aman tetapi juga berkelanjutan. 

Peringatan Bulan K3 Nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pekerja sekaligus pelaku usaha terhadap pentingnya penerapan prinsip K3. Melalui pengendalian semua potensi bahaya hingga mencapai standar aman, lingkungan kerja yang sehat dan aman dapat tercipta. Kondisi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tenaga kerja, tetapi juga memberikan dampak positif pada perekonomian nasional.

Bahlil Ancam Batasi Ekspor Batu Bara, Bagaimana Nasib Emiten Batu Bara?

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan ultimatum bakal membatasi ekspor batu bara Indonesia. Lantaran harga batu bara Indonesia terus mendapat tekanan di pasar global, padahal berkontribusi sangat besar untuk kebutuhan dunia.

Pernyataan tersebut memunculkan reaksi beragam di pasar modal. Indonesia sendiri merupakan salah satu eksportir utama batu bara dengan volume ekspor mencapai 555 juta ton pada 2024, memiliki peran signifikan dalam pasokan global, menyuplai sekitar 30-35% dari konsumsi dunia. Jika ekspor dibatasi, pasokan batu bara global akan berkurang, yang berpotensi mendongkrak harga komoditas ini.

Namun, Pengamat pasar Modal sekaligus Founder Stocknow.id, Hendra Wardana menilai kebijakan ini juga bisa berdampak negatif bagi emiten batu bara domestik yang sangat bergantung pada ekspor. Terutama dalam hal pendapatan dan profitabilitas.

"Perusahaan yang memiliki eksposur besar ke pasar ekspor seperti ITMG dan INDY akan menjadi yang paling terdampak. Jika ekspor dibatasi, pendapatan mereka bisa tergerus, berimbas pada laba bersih dan valuasi saham," kata Hendra kepada Liputan6.com, Selasa (4/2/2025).

Emiten Terdampak Pembatasan Ekspor Batu Bara

Sebaliknya, emiten yang memiliki pangsa pasar domestik lebih besar atau memiliki kontrak penjualan jangka panjang dengan harga tetap akan lebih terlindungi dari efek kebijakan ini. Selain itu, tekanan terhadap harga saham juga menjadi perhatian utama.

Saat ini, Hendra mencatat AADI memiliki Price to Earnings (PE) Ratio paling rendah di 2,48x, jauh lebih murah dibandingkan ITMG (5,30x) dan INDY (12,07x), menunjukkan bahwa saham ini memiliki valuasi menarik dibandingkan dengan laba bersihnya.

Namun, dari sisi Price to Book Value (PBV), INDY mencatat angka 0,45x. Menunjukkan valuasi paling murah dibandingkan nilai bukunya, meskipun tekanan terhadap arus kas masih menjadi tantangan utama.

Dalam konteks harga batu bara global, jika ekspor benar-benar dibatasi, maka harga batu bara berpotensi naik karena berkurangnya pasokan. Namun, dalam jangka panjang, kebijakan ini juga bisa merugikan industri batu bara Indonesia jika negara lain seperti Australia atau Rusia mengambil alih pasar yang selama ini dikuasai Indonesia.

"Oleh karena itu, meskipun pembatasan ekspor bisa menjadi katalis positif bagi harga batu bara global, langkah ini juga bisa mengurangi daya saing Indonesia sebagai eksportir utama," jelas Hendra.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |