Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah mengeluarkan aturan terbaru penghitungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Aturan baru ini dipastikan memberi kemudahan bagi pelaku usaha.
Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), Kementerian Perindustrian, Heru Kustanto menjelaskan, perubahan tata cara penghitungan nilai TKDN kini memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk memperoleh nilai minimal 25 persen. Ini berlaku bagi barang yang sebagian besar menggunakan tenaga kerja langsung dan berinvestasi di Indonesia.
“Penghitungan TKDN kini lebih sederhana, tidak lagi menggunakan pendekatan biaya secara keseluruhan kecuali untuk TKDN Jasa Industri yang tetap berbasis biaya,” kata Heru dalam keterangan resmi, Kamis (20/11/2025).
Selain itu, pelaku usaha industri kecil juga mendapatkan kemudahan dan kesempatan yang setara dengan industri lainnya. Heru Kustanto menegaskan bahwa produk yang dinilai harus merupakan hasil produksi kegiatan industri di dalam negeri.
“Pelaku usaha industri kecil kini dapat memperoleh nilai TKDN di atas 40 persen melalui metode self declare dengan masa berlaku sertifikasi selama 5 tahun. Barang harus sesuai dengan klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia yang tercantum dalam Perizinan Berusaha,” ucap Heru.
Senada, Kepala Bagian Fasilitasi Kandungan Lokal PT Sucofindo (Persero), Andi Lukman Hakim megatakan, sertifikasi TKDN dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP)0 memiliki peran penting dalam meningkatkan utilitas assetserta daya saing industri nasional. “Regulasi ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri, sekaligus memberikan kemudahan dalam proses penerbitan sertifikat maupun tata cara perhitungan TKDN,” ujar Andi.
Kontribusi Lebih
Andi melanjutkan, aturan TKDN baru ini bisa membuka peluang tambahan kontribusi dalam negeri di berbagai sektor.
"Hal ini membuka peluang bagi produk dalam negeri untuk berkontribusi lebih luas di berbagai sektor seperti, sektor kentenagalistrikan, minyak dan gas bumi, mineral dan batu bara, pertahanan, pendidikan dan sektor komersial lainnya," kata dia.
Adapun, aturan itu merujuk pada Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2025 tentang Ketentuan dan Tata Cara Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri dan Bobot Manfaat Perusahaan. "Sucofindo akan terus komitmen untuk mendukung penerapan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2025 sesuai dengan peran kami sebagai lembagai verifikasi independen TKDN dan BMP," tandas Andi Lukman.
Otomatis Dapat Porsi 25 Persen
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita resmi merilis aturan baru mengenai sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Perusahaan yang menanamkan modal di Indonesia akan otomatis mendapat nilai TKDN minimal 25 persen.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2025 tentang Ketentuan dan Tata Cara Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri dan Bobot Manfaat Perusahaan. Ini merupakan bentuk reformasi sertifikasi TKDN yang dilakukan pemerintah.
"Jadi intinya, investor once dia menginvestasikan dan membangun pabrik, dia otomatis sudah mendapatkan 25 persen," kata Agus dalam konferensi pers di Kantor Inspektorat Jenderal Kemenperin, Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Insentif Buat Investor
Dia menjelaskan, hal itu menjadi salah satu insentif yang diberikan kepada investor. Nilai TKDN minimal 25 persen bisa didapat ketika perusahaan melakukan investasi, membangun fasilitas produksi, hingga menggunakan mayoritas tenaga kerja lokal.
Angka ini bisa mendapat tambahan sekitar 20 persen lagi. Syaratnya, perusahaan tersebut harus melakukan penelitian dan pengembangan (litbang). Kedua insentif ini, diketahui tidak diakomodir dalam aturan sertifikasi TKDN sebelumnya.
Selain itu, dalam aturan yang sama, ada kemudahan dalam penghitungan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP). Perusahaan akan lebih mudah memperoleh BMP maksimal 15 persen. "Jadi yang hal yang baru dari BMP ini nilainya 15 persen. Tapi, mereka pelaku usaha, pelaku industri, dia bisa memilih dari menu yang kita sudah sediakan. Kita sudah menyiapkan 15 faktor penentu BMP, dan itu kita sudah pegang kolom," terangnya.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2376778/original/028716000_1538914360-Untitled-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4175414/original/003994800_1664441560-B40.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422563/original/007206000_1763995555-1000160494.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347547/original/069323100_1757676867-WhatsApp_Image_2025-09-12_at_17.50.12.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422351/original/019511500_1763979720-691d0619e550d04ed4917775_Byron-p-500.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2333577/original/099774100_1534566977-Tambang_Grasberg_Freeport.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422418/original/082588300_1763982241-SCG.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4939788/original/046329000_1725848155-Screenshot_1294.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422483/original/044216200_1763987586-1001126583.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422457/original/026233200_1763984431-1000160322.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395143/original/048751800_1761658207-Menteri_Energi_dan_Sumber_Daya_Mineral__ESDM___Bahlil_Lahadalia-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422416/original/050928900_1763982131-1000160221.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3337094/original/001943000_1609328703-20201230-Rupiah-Ditutup-Menguat-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5408219/original/084871800_1762766172-Menteri_ESDM_Bahlil_Lahadalia-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4195384/original/025249000_1666079493-34_-_Wall_Street.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376696/original/038581900_1760013705-IMG_7696.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376373/original/001849000_1760002493-IMG-20251009-WA0006__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403302/original/049368400_1762323331-9ca0cf35-6340-460e-89f5-efd5a6ed705d.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422253/original/036585700_1763974598-1000160118__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379055/original/066877200_1760334012-1000124687.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316269/original/095179300_1755230967-1000073188.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2053635/original/071518800_1522820303-20180404-BI-MER-AB2a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1095897/original/096862700_1451317311-Gedung-PPATK-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532289/original/028365400_1628161488-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5305552/original/006464400_1754356170-IMG-20250805-WA0000.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5303419/original/005458100_1754102666-1000012531.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3181749/original/007438500_1594892571-20200716-Rupiah-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4592086/original/067091100_1695951584-WhatsApp_Image_2023-09-29_at_8.27.22_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5315930/original/011984600_1755179439-4a6f0e71-3a5a-4e3b-ab07-547e802acfa8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3431559/original/018558900_1618622607-Ilustrasi_bank_jago_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4957031/original/046992800_1727733952-Snapinsta.app_412830169_383580067453328_4605501714941854422_n_1080.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4465765/original/043413400_1686728194-Gedung_Kemenkeu_Jakarta.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4065432/original/001612500_1656325087-WhatsApp_Image_2022-06-27_at_5.08.03_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5321249/original/062289700_1755667530-IMG-20250820-WA0003.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332516/original/077414500_1756509471-1000015044.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344096/original/084598800_1757479183-Screenshot_2025-09-10_113742.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532284/original/011004900_1628161432-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309500/original/043626700_1754629772-Screenshot_20250808_120506_Chrome.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3233958/original/005284500_1599717943-20200910-Jakarta-Tarik-Rem-Darurat_-Ganjil-Genap-Ditiadakan-dan-Transportasi-Umum-Dibatasi-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4721216/original/051913900_1705711229-fotor-ai-2024012073928.jpg)