Pastikan Energi Lancar Saat Nataru, Wamen ESDM Cek Langsung Fasilitas BBM di Tapanuli Utara

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot memastikan kebutuhan energi masyarakat dalam kondisi aman menjelang libur Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Kepastian itu disampaikan saat meninjau langsung Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Senin (22/12/2025).

Yuliot mengatakan, ketersediaan energi menjadi perhatian utama pemerintah sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, terutama untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi selama periode libur panjang.

"Arahan dari Bapak Presiden itu adalah, yang pertama itu bagaimana kebutuhan dasar masyarakat itu bisa terlayani. Kemudian yang terkait dengan energi, ada Bahan Bakar Minyak (BBM), ada Liquefied Petroleum Gas (LPG), ada kelistrikan, itu diutamakan bagaimana ketersediaan energi bagi masyarakat bisa tersedia secara cukup sampai dengan Natal dan Tahun Baru," jelasnya.

Selain memastikan pasokan energi jelang Nataru, pemerintah juga memprioritaskan pemulihan energi di wilayah terdampak bencana. Di Provinsi Sumatra Utara, dari total 544.048 pelanggan listrik yang sempat terdampak, sebanyak 544.038 pelanggan telah kembali menikmati aliran listrik, sementara 10 pelanggan lainnya masih dalam proses pemulihan.

Untuk menjamin kelancaran distribusi BBM selama Nataru, pemerintah telah meminta PT Pertamina (Persero) menambah stok BBM di wilayah Sumatra Utara, khususnya di kawasan Tapanuli.

"Stok (BBM) supaya ditambah sehingga tidak ada antrian di setiap SPBU. Agar kebutuhan masyarakat dalam rangka mobilisasi dan silaturahmi dengan keluarga itu bisa terlaksana dengan baik. Itu tidak ada kendala dalam ketersediaan BBM, khususnya di Tapanuli, Sumatera Utara," imbuh Yuliot.

Sementara itu, penyaluran LPG di Sumatra Utara juga mengalami peningkatan. Total penyaluran LPG mencapai 1.771 metrik ton (MT) per hari, meningkat dibandingkan kondisi normal periode September–Oktober 2025 sebesar 1.663 MT per hari. Dari jumlah tersebut, LPG subsidi 3 kilogram atau LPG PSO mencapai 1.734 MT per hari, sedangkan LPG non-PSO sebesar 37 MT per hari.

Pemerintah juga memberikan kebijakan khusus di wilayah terdampak bencana dengan melonggarkan penggunaan QR Code MyPertamina untuk mencegah antrean BBM selama Nataru.

"Jadi dalam rangka penanganan untuk bencana, kita lepaskan ini ada batasan QR Code di My Pertamina, jadi masyarakat sesuai dengan kebutuhan, termasuk mengisi BBM dengan jerigen pun itu kita izinkan. Kemudian yang kedua, dalam rangka pemulihan beberapa infrastruktur, ini kan dibutuhkan BBM, jadi untuk kebutuhan pemulihan infrastruktur ini juga kita longgarkan," pungkasnya.