Ketua Komisi XI DPR Cecar Dirjen Pajak Soal Sistem Coretax Digarap Anak SMA

2 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun meminta klarifikasi Direktur Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, Bimo Wijayanto. Terutama mengenai kabar sistem coretax digarap oleh pihak selevel 'anak SMA'.

Dia meminta klarifikasi Bimo mengenai hal tersebut. Apalagi, sistem coretax ini pula yang sempat menjadi perhatian Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa beberapa waktu lalu.

"Perlu diklarifikasi pak pernyataan dan statement-nya Menteri Keuangan yang mengatakan bahwa coretax itu programmer-nya dari vendornya itu lulusan SMA, ini yang ngomong Menkeu loh," kata Misbakhun dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen Pajak Kemenkeu, Senin (24/11/2025).

Dia mempertanyakan alasan penggunaan pihak ketiga dari luar negeri yang setara dengan lulusan SMA, termasuk lamanya waktu persiapan coretax sebelum efektif digunakan. Dia juga menyoroti kalau Presiden Prabowo Subianto yang lebih memilih produk lokal ketimbang produk luar negeri.

"Pak presiden kita aja pak, ada mobil mercy, ada BMW ada rolls-royce, pakainya Maung pak, produksi dalam negeri, rekayasa engineering-nya dalam negeri," tegas dia.

"Nah kalau yang seperti ini, kita harus klarifikasi mengenai coretax ini. Dan saya butuh kejelasan karena berita terakhirnya itu pak Purbaya, yang diakhir Oktober itu masih menyampaikan banyak kelemahan-kelemahan di coretax," sambung Misbakhun.

Kendala di Sistem Coretax

Miabakhun lantas membeberkan masih banyaknya kendala dalam sistem coretax. Mulai dari respons yang dinilai lambat, hingga kode akses yang masih dikuasai pihak ketiga.

"Terus kemudian backdoor itu kelihatan masih sangat banyak ketahuannya, sistem keamanannya lemah, keamanan sibernya," katanya.

Misbakhun mencecar, perbaikan sistem keamanan itu bahkan harus menyertakan tim khusus yang diutus oleh Menkeu Purbaya. "Artinya apa? Bahwa tim yang lama itu tidak siap dengan keamanan sibernya. Lah ini kan perlu diklarifikasi, harus diklarifikasi," ujarnya.

Temuan Menkeu Purbaya

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap temuan mengejutkan di balik proyek sistem pajak nasional Coretax yang dikerjakan konsorsium LG CNS–Qualysoft.

Purbaya menyebut ketika source code Coretax dilihat oleh pihaknya, hanya setara pekerjaan tingkat lulusan SMA.

“Begitu mereka dapat source code-nya, dilihat sama orang saya, dia bilang, wah, ini programmer tingkat baru lulusan SMA, jadi yang dikasih ke kita bukan orang jago-jagonya kelihatannya,” ujar Purbaya dalam media briefing di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).

Masih Banyak Perbaikan

Menkeu menuturkan, meski sistem tersebut telah dikembangkan selama empat tahun, banyak bagian masih harus diperbaiki oleh tim internal Kemenkeu. Sejumlah lapisan Coretax mulai dari sisi pengguna hingga pemrograman kini tengah direstrukturisasi agar lebih efisien dan aman.

“Yang bisa di tangan kita sudah kita perbaiki semaksimal mungkin. Kelihatannya sudah semakin cepat sekarang Coretax-nya, walaupun masih ada kesalahan sedikit di sana-sini. Jadi kasuistik sekali kesalahannya, bukan general, kata teman-teman saya sih yang di Coretax,” ujarnya.

Purbaya juga menegaskan, perbaikan sistem ini dilakukan tanpa penambahan anggaran baru. “Nggak ada penambahan biaya, paling nambah biaya bayar gaji staff. Itu kan saya jadikan tenaga ahli di saya, ahli IT-nya itu. Itu gaji biaya saya memang, ada pos pengeluarannya yang biasa, yang nggak ada istimewa,” katanya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |