Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia menempatkan transformasi digital sebagai salah satu pilar utama dalam strategi ekonomi nasional tahun 2025. Melalui berbagai proyek prioritas seperti penguatan konektivitas, perluasan jaringan, dan integrasi teknologi, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan.
Salah satu fokus kebijakan ekonomi tahun ini adalah mendorong belanja infrastruktur digital untuk memperkuat daya saing dan efisiensi sistem nasional. Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi tahun 2026 di kisaran 5,2–5,6%, sebagaimana telah disepakati oleh DPR dan Kementerian Keuangan dalam rapat Komisi XI bersama Bank Indonesia, Bappenas, dan OJK.
Tak hanya itu, berbagai lembaga internasional seperti Bank Dunia dan OECD mencatat pentingnya penguatan infrastruktur dan produktivitas sektor digital sebagai syarat pertumbuhan jangka menengah.
Meski mereka memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 menjadi sekitar 4,7–4,8%, kedua lembaga menilai bahwa transformasi digital nasional tetap menjadi salah satu faktor penyeimbang yang krusial.
Dalam mendukung agenda tersebut, sektor swasta—khususnya penyedia layanan infrastruktur jaringan dan broadband, memainkan peran penting. Salah satu contoh konkrit datang dari PT Mega Akses Persada (FiberStar), operator jaringan fiber terkemuka di Indonesia yang baru-baru ini mengumumkan kemitraannya dengan Incognito Software Systems, perusahaan asal Kanada penyedia solusi manajemen perangkat dan orkestrasi jaringan.
Melalui kemitraan ini, FiberStar mengimplementasikan solusi Digital Experience (DX) dari Incognito untuk menyederhanakan manajemen perangkat rumah tangga pelanggan dan meningkatkan kualitas layanan Wi-Fi secara menyeluruh.
Solusi ini mengandalkan teknologi TR-069, yang memungkinkan perusahaan mengelola perangkat dari berbagai vendor dengan efisien, serta meningkatkan performa jaringan dari proses aktivasi hingga pemecahan masalah secara real-time.
“Dengan memilih solusi carrier-grade dari Incognito yang telah terbukti, kami dapat meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memenuhi permintaan pasar TI Indonesia yang terus berkembang dan melebihi ekspektasi pelanggan,” ujar Presiden Direktur FiberStar, Sugiharto Darmakusuma dikutip Selasa (8/7/2025).
Sesuai dengan Kebutuhan Pasar Indonesia
Solusi DX dari Incognito juga didukung oleh PT Multipolar Technology Tbk sebagai mitra lokal integrasi teknologi. Multipolar membantu proses implementasi, memastikan solusi ini bisa berjalan secara optimal dan sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia.
“Multipolar Technology menyediakan solusi manajemen perangkat kelas dunia dan standar Telco bagi FiberStar, memungkinkan mereka memberikan pengalaman konektivitas yang unggul,” jelas Yugi Edison, Direktur Account Management Telco & Public Sector di Multipolar Technology.
Sementara itu, CEO Incognito, Gary Knee, menyebut bahwa implementasi solusi DX membantu FiberStar dalam menekan biaya operasional dan mempercepat penanganan gangguan teknis pelanggan, sekaligus meningkatkan kepuasan dan loyalitas pengguna.
Langkah strategis ini menegaskan bagaimana sektor swasta dapat menjadi mitra kunci dalam realisasi agenda pembangunan pemerintah, terutama dalam memperluas akses broadband dan memperkuat fondasi transformasi digital nasional.
Berperan Penting di Sektor Industri, Pembangunan Pusat Data Harus Gencar
Bersama Digital Data Centres (BDDC) menggelar seremoni penyelesaian pembangunan (topping off) BDDC JST1 (Jakarta - Selatan - Timur), yang merupakan pusat data tier IV BDDC di Jakarta.
Setelah resmi diluncurkan pada Mei 2023, BDDC membuktikan komitmennya dengan memperkuat infrastruktur digital yang kini menjadi kebutuhan penting bagi berbagai sektor industri di Indonesia. BDDC hadir melalui akuisisi dari dua data center dalam kota yang diproyeksikan memiliki kapasitas mencapai 60 megawatt, dan akan memperkuat interkonektivitas di Jakarta.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang melakukan percepatan transformasi digital nasional, dimana salah satu agendanya adalah penuntasan pembangunan Pusat Data Nasional (PDN).
“Di saat bersamaan, tentu pemerintah mendukung tumbuhnya industri pusat data yang dilakukan pihak swasta, termasuk Bersama Digital Data Centres (BDDC),” katanya dikutip Senin (25/11/2023).
Kemenkominfo secara konsisten mendorong dan mendukung tumbuhnya ekosistem digital yang mampu menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Saya mengapresiasi setiap inisiatif sektor swasta dalam menumbuhkan potensi ekonomi baru dalam rangka akselerasi transformasi digital nasional. Untuk itu saya mengucapkan selamat dan sukses untuk BDDC,” ungkap Budi.
Presiden Komisaris Bersama Digital Data Centres (BDDC) Setyanto Hantoro mengatakan BDDC berkomitmen dalam mendorong pertumbuhan ekosistem digital seiring dengan pertumbuhan digitalisasi di Indonesia yang sangat pesat.
“Kami bersyukur bahwa topping off BDDC JST1 dapat berjalan tepat waktu sesuai dengan proses pembangunannya yang progresif. Saat ini telah terjadi lonjakan trafik internet dan data yang sangat tinggi sehingga membutuhkan kapasitas pusat data dalam kota yang lebih besar,” katanya.
Penetrasi Internet
Berdasarkan Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 78,19 persen pada 2023 atau lebih dari 215 juta jiwa dari total populasi di Indonesia sebesar lebih dari 275 juta jiwa.
Dengan meningkatnya penetrasi internet dan transisi ke ekonomi digital, kebutuhan akan infrastruktur digital menjadi semakin krusial.
Pemanfaatan dan peran pusat data dalam kota kini telah menjadi prioritas utama pada banyak industri, khususnya pada perusahaan global dan lokal berbasis penyedia layanan cloud, perusahaan teknologi, dan berbagai industri lainnya yang masuk ke dunia digital seperti industri finansial, bank, perusahaan asuransi, minyak dan gas, logistik, manufacturing, dsb.