Harga Perak Hari Ini Rabu 31 Desember 2025 Terbang Tinggi

4 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Harga perak berjangka melonjak sekitar 7% pada Selasa (Rabu wakut Jakarta). Harga perak melanjutkan pergerakan naik turun yang signifikan pada logam mulia di tahun 2025.

Dikutip dari CNBC, Rabu (31/12/2025), harga perak naik 7,2% pada perdagangan terakhir di USD 75,54 per ons, sehingga mencatatkan kenaikan tahun ini mencapai 158%. 

Harga perak berjangka mencapai rekor tertinggi pada hari Senin, mencapai USD 80 per ons untuk pertama kalinya. Namun, kenaikan tersebut dengan cepat lenyap dan logam tersebut mencatat penurunan harian terbesar sejak Februari 2021, menutup sesi perdagangan dengan penurunan 8,7%.

“Ini adalah langkah bersejarah. Kita sudah lama tidak melihat langkah seperti ini," kata CEO KKM Financial, Jeff Kilburg.

Namun, Kepala Ekonomi Makro Lombard Odier Investment Managers, Florian Ielpo, kenaikan harga komoditas mungkin tidak akan terkonsentrasi pada tahun 2026 seperti tahun ini. Dengan perkiraan percepatan pertumbuhan di banyak negara pada tahun 2026, logam mulia dan statusnya sebagai aset aman mungkin akan kehilangan sebagian daya tariknya.

“Kami melihat komoditas sebagai salah satu sektor dengan kinerja terbaik untuk tahun depan... tetapi sumber kinerja tersebut lebih berasal dari komoditas siklikal daripada logam mulia defensif,” kata Ielpo.

Harga Perak Anjlok 8,7%, Catat Penurunan Terburuk Sejak 2021

Sebelumnya, salah satu aset dengan kinerja terbaik sepanjang tahun ini justru mengalami pembalikan arah yang tajam. Harga perak di pasar futures anjlok 8,7% pada perdagangan Senin, setelah sempat menembus USD 80 per ons untuk pertama kalinya.

Dikutip dari CNBC, Selasa (30/12/2025), pada penutupan perdagangan, harga perak berada di level USD 70,46 per ons, menjadi penurunan harian terdalam sejak Februari 2021.

Jika dilihat secara intraday, pergerakan harga perak bahkan lebih ekstrem. Dari titik tertinggi ke terendah, harga perak merosot hingga 15%, menjadi fluktuasi harian terbesar sejak Agustus 2020, ketika perak sempat jatuh 16,85%.

“Ini adalah pergerakan yang bersejarah,” kata CEO sekaligus Chief Investment Officer KKM Financial Jeff Kilburg.

“Kami sudah lama tidak melihat pergerakan seperti ini,” tambah dia. 

Kilburg menjelaskan, koreksi harga perak dipicu oleh aksi ambil untung (profit taking) serta strategi tax-loss harvesting menjelang akhir tahun, yang menekan reli panjang perak.

Meski demikian, harga perak masih menguat lebih dari 140% sepanjang tahun berjalan, setelah memulai perdagangan 2025 di kisaran USD 20 per ons.

Perak Ungguli Emas

Kinerja tersebut membuat perak bahkan mengungguli emas tahun ini. Kontrak berjangka emas Februari, yang sempat menembus USD 4.550 per ons, tercatat naik lebih dari 60% sepanjang tahun, meski pada hari yang sama turun sekitar 4,6% dan ditutup di USD 4.343,6.

Lonjakan harga perak didorong berbagai faktor, mulai dari fungsinya sebagai aset lindung nilai (safe haven) di tengah ketegangan geopolitik, defisit AS yang membengkak, hingga melemahnya dolar AS.

Selain itu, permintaan industri yang kuat—khususnya untuk panel surya, pusat data, dan kendaraan listrik—ikut menopang harga perak.

Kilburg menilai tren positif ini masih berlanjut hingga 2026. Ia memperkirakan harga perak berpotensi naik ke USD 90 bahkan USD 100 per ons.

“Saya pikir ini hanya reset sementara, koreksi satu hari di akhir tahun,” ujarnya.

“Namun emas dan perak masih berada dalam tren kenaikan.”

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |