Harga Emas Terus Cetak Rekor, BPKN Ingatkan Hal Ini

5 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat diimbau untuk berhati-hati investasi emas seiring euforia karena lonjakan harga emas.

Demikian disampaikan Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Heru Sutadi seperti dikutip dari Antara, Rabu (16/4/2025).

"Masyarakat harus berhati-hati dalam melakukan investasi emas, dengan euforia menyikapi kenaikan harga emas yang meroket beberapa pekan terakhir," ujar Heru saat melakukan bincang-bincang media secara daring melalui podcast.

Heru menuturkan, pentingnya mewaspadai euforia investasi emas itu menyusul kenaikan harga emas malah akan membuka ruang bagi para spekulan.

Kondisi itu dinilai berpotensi merugikan masyarakat yang tidak memahami pola-pola permainan para spekulan investasi.

"Bisa saja para spekulan tersebut memborong emas dengan harga tinggi seperti sekarang. Ketika harga naik lagi mereka akan menjual emasnya yang bisa menyebabkan harga emas turun,” ujar Heru.

Sementara masyarakat yang membeli emas dalam jumlah tidak sebesar spekulan, dia menambahkan, bisa saja panik karena turunnya harga dan akhirnya menjual rugi emas mereka.

"Sudah rugi karena harganya turun, ditambah potongan administrasi dari toko atau penjual emas, jadi dobel ruginya,” ujar dia.

Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan edukasi dan literasi keuangan pada masyarakat. BPKN akan makin meningkatkan edukasi ke masyarakat agar tidak dirugikan dengan tren kondisi lapangan.

Berdasarkan data PT Aneka Tambang Tbk (Antam) diketahui, harga emas keluaran Logam Mulia Antam 24 Karat naik berturut-turut dalam 3 hari. Pada Sabtu, 12 April 2025, harga emas menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah, naik Rp15.000 per gram ke level Rp1.904.000 per gram.

Sementara sebelumnya, Jumat, 11 April 2025, harga emas naik Rp43.000 per gram ke level Rp1.889.000 per gram dan Kamis, 10 April 2025, harga emas naik Rp34.000 per gram ke level Rp1.846.000 per gram.

Selama sepekan terakhir, pergerakan emas Antam terpantau naik berada pada harga Rp1.754.000-1.904.000 per gram. Sedangkan dalam sebulan terakhir, pergerakan harga emas terpantau naik dan berada direntang Rp1.679.000-1.904.000 per gram.

Prediksi Harga Emas Pekan Ini di Tengah Gejolak Perang Dagang, Bisa Tembus Berapa?

 Setelah mengalami salah satu pekan paling tidak menentu dalam sejarah pasar keuangan, emas kembali menjadi aset andalan. Ketika ketakutan dan ketidakpastian mendominasi sentimen investor, harga emas  justru menunjukkan performa impresif.

Melansir Kitco News, Senin (14/4/2025), harga logam mulia ini di pasar spot dibuka pada USD 3.032,32 per ons pada awal pekan kedua April 2025. Sempat turun ke USD 2.978 pada Minggu sore, emas langsung bangkit dan kembali menembus angka USD 3.000 selama sesi perdagangan di Asia.

Namun, euforia investor tidak bertahan lama. Menjelang Kamis dan Jumat pekan lalu, pasar saham mulai bergerak stagnan seiring meningkatnya ketegangan geopolitik dan langkah pencegahan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan Tiongkok.

Lantas bagaimana potensi gerak emas pekan depan di tengah ketegangan perang dagang? 

Prediksi Pelaku Pasar

Survei mingguan dari Kitco News menunjukkan para analis dan pelaku pasar tetap optimistis terhadap tren emas ke depan. Bahkan, banyak yang memprediksi kenaikan lebih lanjut.

"Emas? Ke bulan. Banyak pihak bicara tentang kaburnya modal dari AS dan anjloknya dolar. Ketegangan global dan pelemahan dolar telah menutupi efek dari kenaikan suku bunga dan justru mendorong emas ke rekor baru,” ujar Marc Chandler, Direktur Pelaksana di Bannockburn Global Forex.

Target Jangka Menengah

Menurut Chandler, target jangka menengah emas bisa mencapai USD 3.300 bahkan USD 3.500.

Adrian Day, Presiden Adrian Day Asset Management, menyatakan, penurunan terakhir hanya sementara. Emas punya momentum kuat dan banyak pembeli siap masuk.

Sementara itu, Darin Newsom dari Barchart.com menambahkan, melihat situasi geopolitik saat ini, naiknya harga emas adalah kesimpulan paling masuk akal. 

“Sekarang ini, semuanya bisa berubah hanya karena satu postingan di media sosial dari satu orang,” jelasnya

James Stanley dari Forex.com juga tetap yakin dirinya sudah lama optimis terhadap emas dan tidak melihat alasan untuk mengubah pandangan tersebut sekarang.

Kemudian Daniel Pavilonis, pialang senior di RJO Futures, melihat pergerakan di pasar obligasi sebagai pendorong utama emas dalam jangka pendek. 

“Harga emas naik sebelum Hari Pembebasan, istilah untuk dimulainya pemberlakuan tarif balasan. Volatilitas pasar saat ini mencerminkan ketidakpastian, tapi sejauh ini tren emas tetap kuat,” ujar Pavilonis.

Hasil Survei Kitco

Pada pekan kedua April 2025, 16 analis berpartisipasi dalam Survei Emas Kitco News, dengan Wall Street mencapai keputusan hampir bulat tentang prospek jangka pendek emas. 

Lima belas pakar, atau 94%, memperkirakan harga emas akan naik sekali lagi selama minggu depan, sementara tidak ada yang memperkirakan penurunan harga logam mulia. Satu outlier, yang mewakili 6% dari total, memperkirakan emas akan tetap stabil pada level tinggi ini.

Sementara itu, 275 suara diberikan dalam jajak pendapat daring Kitco, dengan sentimen Main Street menguat karena semua yang bukan logam kuning menurun. 

Kemudian, 189 pedagang eceran, atau 69%, memperkirakan harga emas akan naik lebih tinggi minggu depan, sementara 50 lainnya, atau 18%, memperkirakan emas akan diperdagangkan lebih rendah. 36 investor yang tersisa, yang mewakili 13% dari total, memperkirakan harga bergerak menyamping selama minggu depan.

Sentimen Sepekan

Bank sentral kembali menjadi sorotan minggu depan, dengan para investor yang ingin mendengar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell ketika ia berbicara tentang prospek di Economic Club of Chicago pada Rabu, hari yang sama ketika Bank of Canada akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya, dengan para analis memperkirakan BoC akan mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Kemudian pada Kamis, Bank Sentral Eropa diperkirakan akan memangkas suku bunga utamanya untuk terus mendukung perekonomian kawasan tersebut.

Data ekonomi lainnya minggu depan termasuk Survei Manufaktur Empire State pada hari Selasa, dan klaim pengangguran mingguan AS, pembangunan perumahan dan izin bangunan, dan Survei Manufaktur Philly Fed pada Kamis. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |