Harga Emas Pegadaian Hari ini 31 Desember 2025, Segram Dipatok Segini

3 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas Pegadaian hari ini Rabu 31 Desember 2025 untuk dua emas yang ditawarkan yaitu harga emas UBS dan harga emas Galeri24 kompak anjlok.

‎Harga emas Galeri24 turun dari awalnya Rp 2.618.000 menjadi Rp 2.546.000 per gram atau anjlok Rp 72.000. Sedangkan harga emas UBS turut mengalami penurunan ke angka Rp 2.599.000 dari semula Rp 2.673.000 per gram atau merosot Rp74.000.

‎Emas Galeri24 dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram. Sementara emas UBS dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 500 gram.

Berikut daftar lengkap harga emas di Pegadaian hari ini 31 Desember 2025, seperti dikutip dari Antara:

Harga Emas UBS

  • ‎- Harga emas UBS 0,5 gram: Rp1.405.000
  • ‎- Harga emas UBS 1 gram: Rp2.599.000
  • ‎- Harga emas UBS 2 gram: Rp5.157.000
  • ‎- Harga emas UBS 5 gram: Rp12.743.000
  • ‎- Harga emas UBS 10 gram: Rp25.352.000
  • ‎- Harga emas UBS 25 gram: Rp63.255.000
  • ‎- Harga emas UBS 50 gram: Rp126.250.000
  • ‎- Harga emas UBS 100 gram: Rp252.400.000
  • ‎- Harga emas UBS 250 gram: Rp630.813.000
  • ‎- Harga emas UBS 500 gram: Rp1.260.145.000

‎‎Harga Emas Galeri24

  • ‎- Harga emas Galeri24 0,5 gram: Rp1.335.000
  • ‎- Harga emas Galeri24 1 gram: Rp2.546.000.
  • ‎- Harga emas Galeri24 2 gram: Rp5.014.000
  • ‎- Harga emas Galeri24 5 gram: Rp12.443.000
  • ‎- Harga emas Galeri24 10 gram: Rp24.819.000
  • ‎- Harga emas Galeri24 25 gram: Rp61.894.000
  • ‎- Harga emas Galeri24 50 gram: Rp123.690.000
  • ‎- Harga emas Galeri24 100 gram: Rp247.258.000
  • ‎- Harga emas Galeri24 250 gram: Rp616.627.000
  • ‎- Harga emas Galeri24 500 gram: Rp1.233.253.000
  • ‎- Harga emas Galeri24 1.000 gram: Rp2.466.505.000.

Harga Emas Melompat Hari Ini 31 Desember 2025: Cetak Reli Bersejarah

Sebelumnya, harga emas dan harga perak pulih pada hari Selasa (Rahu waktu Jakarta). Harga kedua logam ini memicu optimisme bahwa reli bersejarah logam mulia mungkin masih memiliki ruang untuk berlanjut

Dikutip dari Yahoo Finance, harga emas berjangka pulih kurang dari 1% pada menjadi sekitar USD 4.362 per ons. Sedangkan harga perak berjangka pulih 8% setelah mencatatkan penurunan harian terbesar sejak tahun 2021. Kedua logam tersebut berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan tahunan terbesar sejak tahun 1979 .

Sementara harga platinum dan tembaga diperdagangkan mendekati rekor tertinggi di tengah persaingan AI global dan upaya untuk memindahkan manufaktur ke dalam negeri.

"Kita sedang berada dalam perang logam," kata Pendiri dan CEO dari Scottsdale Mint Josh Phair.

Phair menunjukkan bahwa tren negara-negara untuk mengamankan sumber daya logam dimulai dengan emas, dengan pembelian oleh bank sentral yang menaikkan harga sebesar 68% tahun ini setelah kenaikan 27% tahun lalu

Harga perak dan tembaga juga melonjak dalam beberapa bulan terakhir setelah AS memasukkannya ke dalam daftar mineral penting, yang dianggap vital bagi perekonomian dan keamanan nasional AS.

"Pusat data yang dibangun begitu cepat di Amerika Serikat ini, AS harus memilikinya (perak) untuk melindungi posisinya di dunia," tambah Phair.

Sementara itu, Tiongkok, negara penambang perak terbesar ketiga, diperkirakan akan membatasi ekspor perak mulai 1 Januari, yang semakin meningkatkan kekhawatiran akan kekurangan pasokan.

"China membatasi ekspornya. Itu berarti negara-negara lain di dunia harus mencari logam itu dari suatu tempat," kata Phair.

Perak untuk Industri

Menurut Silver Institute, sebuah organisasi perdagangan dunia, sekitar 60% perak di dunia  digunakan untuk aplikasi industri, mulai dari panel surya hingga komponen pusat data hingga baterai kendaraan listrik.

Pada bulan Oktober, Samsung mencapai kesepakatan senilai USD 7 juta untuk mengamankan pasokan perak di masa depan dari tambang Meksiko, yang menggarisbawahi kebutuhan akan logam mulia tersebut.

Meskipun beberapa ahli strategi memperingatkan tentang 'perdagangan yang terlalu tegang' pada logam mulia, Phair menunjukkan bahwa jika disesuaikan dengan inflasi, perak masih 'murah'.

"Harga perak mungkin sudah terlalu murah untuk waktu yang lama, dan itu adalah faktor pendorong lainnya," katanya.

"Jika Anda menyesuaikan harga tertinggi lama sebesar USD 50 pada tahun 1980 dengan inflasi, harganya menjadi lebih dari USD 200. Jadi, Anda bahkan dapat mengatakan bahwa harga-harga saat ini masih tergolong menyedihkan," lanjut dia.

Kenaikan harga logam tahun ini terjadi seiring dengan melemahnya dolar AS hampir 10% dan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve sebanyak tiga kali pada tahun 2025.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |